angket pada Rabu, 24 Februari 2016. Sebelum mengisi angket, siswa diinformasikan mengenai aturan dan tata cara pengisian angket. Kemudian siswa
mulai mengerjakan angket gaya belajar selama kurang lebih 15 menit dimulai dari pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 08.45 WIB dan bertempat di ruang kelas
X MIPA 1 SMA 1 Juwana. Setelah selesai, siswa diminta mengumpulkan kembali angket gaya belajar.
4.1.2.1 Deskripsi Gaya Belajar Siswa Kelas Penelitian
Data yang diperoleh dari angket gaya belajar dianalisis sesuai pedoman penilaian hasil angket. Hasil penelitian pada angket gaya belajar kelas X MIPA 1
ditunjukkan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Angket Gaya Belajar Kelas X MIPA 1
Tipe Gaya Belajar Jumlah Siswa
Visual 16
Auditori 12
Kinestetik 12
Total 40
Berdasarkan hasil dari kegiatan penelitian untuk angket gaya belajar siswa kelas X MIPA 1, diperoleh bahwa ada siswa yang menempati masing-masing
gaya belajar menurut DePoter dan Mike. Banyaknya siswa yang diklasifikasikan ke dalam tipe gaya belajar visual sebanyak 16 siswa 40, banyak siswa yang
diklasifikasikan ke dalam tipe gaya belajar auditori sebanyak 12 siswa 30, dan banyaknya siswa yang diklasifikasikan ke dalam tipe gaya belajar kinestetik
sebanyak 12 siswa 30. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.
4.1.3 Pelaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Tes kemampuan berpikir kritis dilaksanakan setelah pertemuan keempat selesai dilaksanakan. Tes kemampuan berpikir kritis dilaksanakan tepatnya pada
hari Selasa, 8 Maret 2016 pada pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 09.20 WIB di kelas X MIPA 1. Tes dilaksanakan selama 50 menit dan diikuti oleh sebanyak
40 siswa. Dari 40 siswa ini terdiri dari 3 kelompok gaya belajar siswa yang berbeda, yaitu kelompok siswa tipe visual sebanyak 16 siswa, kelompok siswa
tipe auditori terdiri dari 12 siswa, dan kelompok siswa tipe kinestetik sebanyak 12 siswa. Sebelum mengerjakan tes, guru memberikan instruksi dan petunjuk
pengerjaan tes kepada siswa. Tes bersifat close book, dikerjakan secara mandiri, dan tidak diperkenankan menggunakan alat bantu hitung. Setelah selesai diberikan
informasi, siswa dipersilahkan mengerjakan tes yang diberikan. Setelah waktu habis, siswa diminta untuk mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru.
4.1.4 Pelaksanaan Wawancara Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Wawancara dilakukan setelah mengetahui tipe gaya belajar masing-masing siswa dan pelaksanaan tes kemampuan berpikir kritis. Untuk setiap tipe gaya
belajar kriteria pemilihan subjek adalah siswa yang memiliki gaya belajar visual,
auditori, dan kinestetik dominan yang terkuat. Subjek dalam penelitian ini terdiri
dari 2 siswa yang memiliki gaya belajar dominan visual terkuat, 2 siswa yang memiliki gaya belajar dominan auditori terkuat, dan 2 siswa yang memiliki gaya
belajar dominan kinestetik terkuat. Dalam pemilihan subjek peneliti juga memastikan bahwa subjek penelitian yang dipilih adalah subjek yang dapat
mengemukakan pendapatjalan pikirannya secara lisan maupun tertulis dan subjek
mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran Resource Based Learning yang
telah dirancang peneliti.
Tabel 4.3 Subjek Wawancara
Tipe Gaya Belajar Subjek Wawancara
Visual G10
G14 Auditori
G36 G13
Kinestetik G22
G16
4.2 Analisis Data
Setelah melaksanakan pembelajaran pada kelas penelitian yaitu X MIPA 1 dan melakukan tes kemampuan berpikir kritis dengan 2 soal uraian, serta angket
gaya belajar dengan 30 butir pernyataan, diperoleh data akhir berupa nilai tes kemampuan berpikir kritis dan klasifikasi gaya belajar siswa. Data akhir nilai tes
kemampuan berpikir kritis kelas dalam penelitian disajikan dalam Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Data Akhir Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Kategori Nilai N
Rata-rata STDEV
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Kemampuan Berpikir Kritis
40 84,8
8,5 95,8
62,5
4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa nilai kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas ini berdistribusi normal.
Hipotesis yang digunakan adalah: H
: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H
1
: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Kriteria pengujian H
diterima apabila nilai sig. 0,05.