Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource Based Learning Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa SMA Kelas X
.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diindentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut.
1 Kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah. 2 Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada model Resouce Based Learning mencapai ketuntasan klasikal?
2. Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada Resource Based Learning dengan gaya belajarnya visual?
3. Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada Resource Based Learning dengan gaya belajar auditori?
4. Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada Resource Based Learning dengan gaya belajar kinestetik?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pencapaian ketuntasan klasikal kemampuan berpikir kritis siswa kelas X dengan menggunakan model pembelajaran Resource Based
Learning. 2. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada
Resource Based Learning dengan gaya belajar visual. 3. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada
Resource Based Learning dengan gaya belajar auditori. 4. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada
Resource Based Learning dengan gaya belajar kinestetik.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut. 1.5.1
Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran terhadap upaya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam
menyelesaikan soal matematika serta mengenai gaya belajar siswa dalam konteks pembelajaran Resource Based Learning.
1.5.2 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis yang ingin dicapai adalah sebagai berikut. 1. Memperoleh pelajaran dan pengalaman dalam mengamati dan menganalisis
kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada model Resource Based
Learning jika ditinjau dari gaya belajarnya.
2. Mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada model
Resource Based Learning jika ditinjau dari gaya belajarnya.
3. Memberikan informasi terkait inovasi yang perlu dikembangkan pada model
Resource Based Learning.
1.6 Penegasan istilah
Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca, maka perlu
adanya penegasan istilah. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.6.1 Analisis
Secara umum analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan Pusat
Bahasa Depdiknas 2008: 60 menyebutkan bahwa analisis adalah penguraian
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman
arti keseluruhan. Dalam penelitian ini analisis yang dimaksudkan adalah penguraian
kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada Resource Based Learning jika ditinjau dari gaya belajarnya.
1.6.2 Kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis berarti cara berpikir reflektif yang masuk akal atau berdasarkan nalar yang difokuskan untuk menentukan apa yang harus
diyakini dan dilakukan. Dalam penelitian ini tahap kemampuan berpikir kritis yang diteliti adalah klarifikasi, assesmen, penyimpulan, strategitaktik.
1.6.3 Model Pembelajaran Resource Based Learning
Resource Based Learning atau belajar berdasarkan sumber adalah suatu proses pembelajaran yang langsung menghadapkan siswa dengan suatu atau
sejumlah sumber belajar secara individu maupun kelompok dengan segala kegiatan yang bertalian dengan sumber belajar Sutrisno, 2010: 1. Jadi, dalam
Resource Based Learning kegiatan pembelajaran bukan dilakukan dengan cara konvensional di mana guru menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa. Tugas
utama guru adalah membimbing siswa untuk menemukan dan menyimpulkan sendiri melalui sumber belajar yang tersedia. Dengan memanfaatkan sepenuhnya
segala sumber informasi sebagai sumber belajar maka diharapkan siswa dengan mudah dapat memahami konsep materi pembelajaran.
1.6.4 Gaya Belajar
Gaya belajar adalah kombinasi antara cara seseorang dalam menyerap pengetahuan dan cara mengatur serta mengolah informasi atau pengetahuan yang
didapat. Itu berarti setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda, antara satu orang dengan orang yang lain. Gaya belajar yang diteliti terdiri dari tiga jenis gaya
belajar yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik.
1.6.5 Ketuntasan Pembelajaran
Ketuntasan belajar dalam penelitian ini tercapai apabila siswa mencapai ketuntasan klasikal. Ketuntasan belajar klasikal kemampuan berpikir kritis yaitu
ketuntasan belajar klasikal yang mana dalam penelitian ini, suatu kelas dikatakan telah mencapai ketuntasan belajar klasikal jika banyaknya siswa yang telah
mencapai ketuntasan belajar individual 75 sekurang-kurangnya adalah 85.
1.7 Fokus Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X MIPA 1 di SMA 1 Juwana. Materi yang diajarkan adlah perbandingan trigonometri sudut istimewa dan sudut
di berbagai kuadran. Selanjutnya, penelitian terhadap gaya belajar siswa menurut Depoter dan Mike 2015, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Sedangkan tahap
kemampuan berpikir kritis yang digunakan adalah tahap kemampuan berpikir kritis Perkins dan Murphy yaitu meliputi: 1 klarifikasi; 2 assesmen; 3
penyimpulan; 4 strategi.
1.8 Sistematika Penulisan