Pengaruh Sistim Informasi Terintegrasi Terhadap Kinerja Guru Akuntansi Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderating Pada SMK Swasta Di Medan

(1)

PENGARUH SISTIM INFORMASI TERINTEGRASI TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI

VARIABEL MODERATING PADA SMK SWASTA DI MEDAN

TESIS

Oleh

PIRMATUA SIRAIT 087017025/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

PENGARUH SISTIM INFORMASI TERINTEGRASI TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI

VARIABEL MODERATING PADA SMK SWASTA DI MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Akuntansi Pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

PIRMATUA SIRAIT 087017025/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

Judul Tesis :

PENGARUH SISTIM INFORMASI TERINTEGRASI TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA SMK SWASTA DI MEDAN

Nama Mahasiswa : Pirmatua Sirait Nomor Pokok : 087017025 Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing,

(

Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA,Ak

)

(Drs.Arifin Akhmad,MSi,Ak

)

Ketua, Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA,Ak) (Prof.Dr.Ir.T. Chairun Nisa B., MSc)


(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 11 Februari 2010

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA,Ak

Anggota : 1. Drs.Arifin Akhmad,MSi,Ak

2. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, MSi,Ak

3. Drs. Rasdianto,MA,Ak


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan Tesis yang berjudul :

PENGARUH SISTIM INFORMASI TERINTEGRASI TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA SMK SWASTA DI MEDAN .

Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan menurut sepengatahuan saya belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, 11 Februari 2010 Yang membuat pernyataan :

PIRMATUA SIRAIT

NPM.087017025


(6)

ABSTRAK

Kinerja Guru merupakan suatu wujud dan ukuran yang menggambarkan prestasi seorang guru dalam memelajarkan siswa di sekolah. Diyakini banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja guru. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh sistim informasi terintegrasi dan motivasi terhadap kinerja guru akuntansi pada SMK Swasta Bisnis Manajemen di kota Medan tanpa memperhatikan variabel lain.

Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 124 guru akuntansi yang mengajar di kota Medan dengan menggunakan purposive sampling. Cara pengumpulan data dengan menggunakan media kuesioner untuk mengumpul data primer. Responden penelitian ini adalah guru-guru akuntansi SMK Swasta Bisnis Manajemen di Medan tahun 2009. Variabel yang digunakan adalah sistim informasi terintegrasi sebagai variabel independen, motivasi sebagai variabel moderating dan kinerja guru akuntansi sebagai variabel dependen. Untuk menentukan pengaruh sistim informasi terintegrasi dan motivasi terhadap kinerja guru akuntansi, baik secara simultan maupun parsial, digunakan analisis regresi berganda pada tingkat signifikansi 5%.

Dari hasil pengujian diperoleh bahwa Sistim Informasi Terintegrasi dan Motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru akuntansi, namun secara parsial Motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru akuntansi. Motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Guru Akuntansi SMK Swasta Bisnis Manajemen di Medan, apabila Motivasi berinteraksi dengan Sistim Informasi Terintegrasi. Jadi secara signifikan sistim informasi terintegrasi dan motivasi memengaruhi kinerja guru akuntansi, dan motivasi signifikan sebagai variabel moderating.


(7)

ABSTRACT

Teacher Performance is a form and measurement which describe a teacher’s accomplishment in teaching in schools. It is believed that many factors that affect the level of teacher performance. This research is done to get the empirical evidence about the influence of integrated information system and motivation to the accountancy teachers at SMK Swasta-Bisnis Manajemen in Medan, without paying attention to other variables.

The sampel of research is used as many accountancy teacher teaching in Medan by using purposive sampling. The method of collecting data is used questionnaire media for collecting the primary data. The research of respondents are teachers of accountancy of SMK Swasta- Bisnis Manajemen in Medan 2009. The variable that used is integrated information system as independen variable, motivation is as moderating variable and the performance of accountancy teachers as dependent variable. To indicate the influence of integrated information system and motivation to the performance of teachers accountancy, either simultaneously or partially, is used multi regression analysis(MRA).

From the result of test is got that Integrated Information System and Motivation by simultaneously influence to the significant performance of accountancy teachers. However, partially motivation is not influenced significantly to performance of accountancy teachers SMK Swasta Bisnis–Manajemen in Medan.When motivation interact with Integrated Information System so by significant the integrated information system and motivation influence performance of accountancy teachers and the significant motivation is as moderating variable Keyword : integrated information system, teachers performance, motivation.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dengan anugerah yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul

“Pengaruh Sistim Informasi Terintegrasi terhadap Kinerja Guru Akuntansi dengan Motivasi sebagai Variabel Moderating” untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Magister Sains, pada Program Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan tesis ini tentu saja penulis banyak menemui kesulitan, akan tetapi berkat bantuan bimbingan, petunjuk dan masukan dari berbagai pihak lainnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof.Chairuddin P.Lubis, DTM&H,Sp.A.(K), Selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Sekolah Pascasarjana.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., M.Sc, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang senantiasa dengan sabar dan secara berkesinambungan meningkatkan layanan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof.Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak., Selaku Ketua Program Studi Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Ketua Komisi Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini

4. Bapak Drs.Arifin Akhmad,MSi,Ak., selaku dosen pembimbing kedua yang

telah memberikan arahan, kritikan, yang sangat membantu sehingga tesis ini selesai dibuat oleh penulis.


(9)

5. Ibu Dra.Tapi Anda Sari Lubis, M.Si., Ak selaku Anggota Komisi Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.

6. Bapak Drs.Rasdianto,MSi,Ak, selaku Anggota Komisi Dosen Pembanding yang

telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.

7. Bapak Iskandar Muda,SE, MSi, Ak, selaku Anggota Komisi Dosen Pembanding

yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.

8. Teristimewa buat istri tersayang Erince Rosaulina BSc dan anak-anakku tercinta Christian Rade Parish Sirait, Anggara Maratur Sirait, Dian Intan Nirmalasari Sirait dan Sandi Noventy Sirait terima kasih atas doa yang dipanjatkan serta ketulusan hatinya sehingga saya dapat menyelesaikan jenjang Strata Dua.

9. Rekan-rekan mahasiswa Angkatan XIV terima kasih buat bantuannya,

perhatiannya dan kebersamaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna baik dari segi penyajian maupun dari segi penyusunannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca guna penyempurnaan penelitian ini pada masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga tesis ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi rekan mahasiswa dan mahasiswi.

Medan, 11 Februari 2010


(10)

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Pirmatua Sirait

2. Tempat / Tanggal Lahir : Ajibata / 12 Mei 1962

3. Pekerjaan : Dosen Swasta

4. Agama : Kristen Protestan

5. Orang Tua

a. Ayah : Dapot Sirait (Alm)

b. Ibu : E br Sidabutar(Alm)

6. Alamat : Jl. Pintu Air Gang Gabetua No 43 Medan

7. Telepon/ HP : 77878396

8. Pendidikan :

a. SD : SD Negeri Ajibata lulus tahun 1968

b. SLTP : SMP Negeri Parapat lulus tahun 1971

c. SLTA : SMA Negeri Parapat lulus tahun 1980

d. Perguruan Tinggi : IKIP Negeri Medan lulus tahun 1988(Akt) STIE Nusa Bangsa lulus tahun 2000(Man)


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAYAT HIDUP... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Originalitas ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Tinjauan Teoritis... 8

2.1.1. Kinerja Guru Akuntansi ... 8

2.1.2. Sistim Informasi Terintegrasi ... .. 15

2.1.3. Motivasi ... 21

2.2. Review Peneliti Terdahulu (Theoritical Mapping)... 25

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 27

3.1. Kerangka Konsep ... 27

3.2. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB IV METODE PENELITIAN ... 33

4.1. Jenis Penelitian ... 33

4.2. Lokasi Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian... 34

4.3. Populasi dan Sampel ... 34

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 35

4.5. Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel 35

4.6. Model dan Teknik Analisis Data ... 40

4.6.1. Perumusan Model ... 40

4.6.2. Teknik Analisis Data ... 41


(12)

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 49

5.1. Deskriptif Data ... 49

5.1.1. Deskripsi Lokasi ... 49

5.1.2. Karakteristik Penelitian ... 49

5.1.3. Statistik Deskriftif ... 49

5.2. Analisis Data ... 55

5.2.1. Uji Kualitas Instrumen ... 55

5.2.2. Uji Asumsi Klasik ... ... 60

5.2.3. Pengujian Hipotesis ... 63

5.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

6.1. Kesimpulan ... 74

6.2. Keterbatasan ... 75

6.3. Saran ... 75


(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. : Ikhtisar Kinerja Guru Sejalan Kinerja Manajerial ………. 15

2.2. : Review Peneliti Terdahulu ………. 26

4.1. : Definisi Operasional Variabel Dan Metode Pengukuran…... 39

5.1. : Gambaran Responden ………... 49

5.2. : Deskripsi Variabel ………. 50

5.3. : Deskripsi Faktor Variabel Sistim Informasi Terintegrasi... 51

5.4. : Deskripsi Faktor Variabel Motivasi ... ...…. 51

5.5. : Deskripsi Faktor Variabel Kinerja Guru Akuntansi ....……. 52

5.6. : Uji Validitas Kinerja Guru Akuntansi .………. 56

5.7. : Uji Validitas Sistim Informasi Terintegrasi ..……… 57

5.8. : Uji Validitas Motivasi …....………. 57

5.9. : Uji Reliabilitas Kinerja Guru Akuntansi... 58

5.10. : Uji Reliabilitas Sistim Informasi Terintegrasi... 59

5.11. : Uji Reliabilitas Motivasi ……....………. 59

5.12. : Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov ... 60

5.13. : Analisis Multikolinieritas ... 61

5.14. : Koefisien Determinasi Hipotesis Satu. ... 63

5.15. : Uji F Hipotesis Satu ... 64

5.16. : Uji t Hipotesis Satu ... 65

5.17. : Koefisien Determinasi Hipotesis Dua. ... 66

5.18. : Uji- F Hipotesis Dua ... 67


(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

3.1. : Kerangka Konsep Pengujian Hipotesis Satu... 27

3.2. : Kerangka Konsep Pengujian Hipotesis Dua ... 28

5.1. : Histogram Sistim Informasi Terintegrasi………... 53

5.2. : Historam Motivasi ...…………... 54

5.3. : Histogram Kinerja Guru Akuntansi ………... 55


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

I : Statistics ...………... 81

II : Analisis Faktor Variabel Sistim Informasi Terintegrasi 85 III : Analisis Faktor Variabel Motivasi ...…………. 86

IV : Analisis Faktor Variabel Kinerja Guru Akuntansi.…… 87

V : Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Guru Akuntansi.. 88

VI : Uji Validitas dan Reliabilitas Sistim Informasi Terintegrasi 91 VII : Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi ...………… 92

VIII : Uji Multikoliniearitas ... 95

IX : Analisis Regresi Berganda………... 96

X : Moderation Regretion Analysis ...…………... 97

XI : Daftar Ftabel ... 99

XII : Daftar ttabel ... 100

XIII : Daftar Ukuran Sampel ... 101

XIV : Daftar Populasi ...……….. 102

XV : Daftar Seleksi Sampel ...……….. 104

XVI : Hasil Angket/Kuesioner.……….. 110

XVII : Kuesioner Penelitian ... 119


(16)

ABSTRAK

Kinerja Guru merupakan suatu wujud dan ukuran yang menggambarkan prestasi seorang guru dalam memelajarkan siswa di sekolah. Diyakini banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja guru. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh sistim informasi terintegrasi dan motivasi terhadap kinerja guru akuntansi pada SMK Swasta Bisnis Manajemen di kota Medan tanpa memperhatikan variabel lain.

Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 124 guru akuntansi yang mengajar di kota Medan dengan menggunakan purposive sampling. Cara pengumpulan data dengan menggunakan media kuesioner untuk mengumpul data primer. Responden penelitian ini adalah guru-guru akuntansi SMK Swasta Bisnis Manajemen di Medan tahun 2009. Variabel yang digunakan adalah sistim informasi terintegrasi sebagai variabel independen, motivasi sebagai variabel moderating dan kinerja guru akuntansi sebagai variabel dependen. Untuk menentukan pengaruh sistim informasi terintegrasi dan motivasi terhadap kinerja guru akuntansi, baik secara simultan maupun parsial, digunakan analisis regresi berganda pada tingkat signifikansi 5%.

Dari hasil pengujian diperoleh bahwa Sistim Informasi Terintegrasi dan Motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru akuntansi, namun secara parsial Motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru akuntansi. Motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Guru Akuntansi SMK Swasta Bisnis Manajemen di Medan, apabila Motivasi berinteraksi dengan Sistim Informasi Terintegrasi. Jadi secara signifikan sistim informasi terintegrasi dan motivasi memengaruhi kinerja guru akuntansi, dan motivasi signifikan sebagai variabel moderating.


(17)

ABSTRACT

Teacher Performance is a form and measurement which describe a teacher’s accomplishment in teaching in schools. It is believed that many factors that affect the level of teacher performance. This research is done to get the empirical evidence about the influence of integrated information system and motivation to the accountancy teachers at SMK Swasta-Bisnis Manajemen in Medan, without paying attention to other variables.

The sampel of research is used as many accountancy teacher teaching in Medan by using purposive sampling. The method of collecting data is used questionnaire media for collecting the primary data. The research of respondents are teachers of accountancy of SMK Swasta- Bisnis Manajemen in Medan 2009. The variable that used is integrated information system as independen variable, motivation is as moderating variable and the performance of accountancy teachers as dependent variable. To indicate the influence of integrated information system and motivation to the performance of teachers accountancy, either simultaneously or partially, is used multi regression analysis(MRA).

From the result of test is got that Integrated Information System and Motivation by simultaneously influence to the significant performance of accountancy teachers. However, partially motivation is not influenced significantly to performance of accountancy teachers SMK Swasta Bisnis–Manajemen in Medan.When motivation interact with Integrated Information System so by significant the integrated information system and motivation influence performance of accountancy teachers and the significant motivation is as moderating variable Keyword : integrated information system, teachers performance, motivation.


(18)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal. Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh dalam rangka meraih ilmu pengetahuan.

Efektivitas pendidikan diukur dengan tercapainya tujuan. Berarti sebuah pendidikan harus dilakukan secara teratur,berurutan melalui tahap perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan, serta sensitif terhadap kebutuhan akan tugas belajar dan kebutuhan pemelajar, jelas akan tujuan dan bertolak dari kemampuan atau kekuatan sumber daya.

Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan yang diinginkan. Sistim belajar di sekolah hanya sekedar mencari lulus dari ujian tertentu. Kenapa bisa terjadi seperti ini ?. Bagaimana kualitas sumber daya manusia pada masa mendatang untuk mengendalikan pemerintahan negara. Siapa saja yang terlibat langsung dan bertanggung jawab dengan keadaan ini. Demi kepentingan negara, masyarakat dan pembangunan hal ini sangat perlu dan sangat mendesak untuk dibenahi. Perlunya


(19)

suatu agenda reformasi yang didorong oleh keinginan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Guru turut serta memberikan sumbangan dalam prestasi belajar siswa. Persepsi siswa tentang kinerja guru dalam rangka peningkatan prestasi belajar sekitar 22,3% (Maidasari,2006). Tanggung jawab untuk memastikan guru memenuhi harapan kinerja yang tinggi terletak pada banyak hal, sementara guru harus memberikan program persiapan guru yang memadai kepada yayasan, pembangunan berkelanjutan harus memperdalam ketrampilan profesional guru. Namun, kenyataan langkah menjamin fasilitas setiap guru belum memberikan arah yang benar-benar serius.

Sulit untuk membuat sistem evaluasi, namun sistim berbasis kinerja adalah upaya memperoleh pendidikan dengan menerapkan manajemen mutu. Akuntabilitas individu, untuk guru dan staf sekolah harus terus diusahakan secara kolektif sebagai tanggung jawab bersama. Menurut Miarso (2008), komponen yang harus ada dan saling berkaitan dalam pengelolaan pendidikan adalah:1)tujuan(aims), 2) pelanggan (customers), 3)persediaan (supplies), 4)masukan (input), 5) proses (process), 6) keluaran (output) dan 7) ukuran kualitas (quality measurement). Kata kunci kualitas dalam proses pendidikan adalah sesuai dengan standar(fitness to

standard), sesuai penggunaan pasar/pelanggan(fitness to use), sesuai perkembangan

kebutuhan akhir (fitness to latest requirements), dan sesuai lingkungan global (fitness to global environmental requirements).


(20)

Dalam Undang-undang tentang Guru dan Dosen pasal 1,dinyatakan bahwa: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Kualitas profesionalisme ditunjukkan oleh lima untuk kerja yaitu: (1)keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal,(2) meningkatkan dan memelihara citra profesi dan (3) keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan ketrampilannya,(4) mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi dan (5) memiliki kebanggaan terhadap profesinya. Keamanan pendidikan terletak pada tiga ukuran, yaitu orang, proses dan teknologi.

Guru sebagai orang yang melaksanakan kegiatan langsung pendidikan harus mempunyai motivasi dan diberikan motivasi. Kurangnya gairah guru dalam melakukan tugasnya akan mengakibatkan tujuan tak tercapai. Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya tersebut untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individu ( Gibbsons, 1998 ). Dalam hal ini motivasi terdiri dari 3 unsur tama yaitu, upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Motivasi dapat timbul dari rangsangan luar dan adanya rangsangan dari luar individu. Setiap kegiatan tidak akan memberikan hasil yang baik tanpa adanya motivasi( Uno, 2007).

Guru dalam melakukan aktivitasnya memerlukan banyak informasi yang sesuai dengan kinerja guru tersebut. Perjalanan sebuah institusi ditentukan oleh


(21)

sejauh mana tingkat infrastruktur teknologi informasinya saling berhubungan, saling berbagi, dan membentuk struktur organisasi. Mc Nair dalam Nair(2002), menyatakan: mengetahui nilai bukanlah sasarannya, namun mengubahnya. Pada akhirnya bukanlah informasi yang menjadi kunci, namun akurasi, ketepatan waktu dan daya serap keputusan yang dibuat darinya. Sistem informasi berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer yaitu orang-orang dalam organisasi yang mengarahkan dan mengendalikan operasi organisasi.

Informasi akuntansi manajemen adalah informasi yang disediakan untuk manajer, untuk melaksanakan dan mengendalikan operasional perusahaan (Garrison dan Norren, 2006). Sistem informasi akuntansi manajemen menyediakan berbagai jenis laporan. Sebagian laporan berfokus pada bagaimana kinerja seseorang manejer atau kinerja sebuah unit bisnis dengan membandingkan hasil aktual dengan yang direncanakan. Sebagian laporan lagi disediakan secara rutin dan berkala, dengan frekuensi tertentu memperbaharui berbagai indikator kunci dari pelaksanaan

operasional perusahaan operasional perusahaan. Mereka menyatakan bahwa

semakin prefesional sebuah tim manajemen, maka tim tersebut akan lebih mengandalkan sistem manajemen dalam pengambilan keputusan pengalokasian sumber daya dan evaluasi kinerja. Sistem informasi yang mapan dalam suatu institusi akan menghasilkan informasi yang lengkap, relevan dan akurat.

Informasi yang teritegrasi (integrated information) yang dihasilkan sistem informasi terintegrasi sangat penting karena pengaruhnya terhadap pencapaian suatu tujuan organisasi pendidikan. Informasi yang terintegrasi merujuk kepada informasi


(22)

yang digunakan untuk membantu koordinasi dalam proses pembelajaran. Disini diargumentasikan bahwa dengan peningkatan kompleksitas dan keterkaitan antara peran kerja manajer, ketersediaan informasi terintegrasi yang berguna, akan sangat membantu para manajer untuk lebih memahami peran yang diharapkan dari mereka (para manajer), yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja profesional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh langsung keberadaan sistim informasi terintegrasi terhadap kinerja profesional.

Dengan penelitian ini dapat diketahui secara pasti bahwa sistim informasi terintegrasi merupakan hal yang mempengaruhi kinerja profesional guru secara holistic. Dengan demikian dalam rangka meningkatkan kualitas guru dalam pendidikan formal khususnya sekolah menengah kejuruan ekonomi perlu dipikirkan dan diterapkan sistim informasi terintegrasi. Tentu hal ini akan dapat menjadi pedoman bagi pemerintah maupun swasta dalam penyelenggaraan pengembangan pendidikan terutama di sektor sekolah menengah atas.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian sebelumnya, peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah sistim informasi terintegrasi dan motivasi berpengaruh terhadap tingkat kinerja guru akuntansi?.

2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap hubungan sistim informasi terintegrasi dengan tingkat kinerja guru akuntansi?.


(23)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah sistim informasi terintegrasi dan motivasi secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap tingkat kinerja guru akuntansi.

2. Untuk mengetahui apakah motivasi berpengaruh terhadap hubungan antara sistim informasi terintegrasi dengan kinerja guru akuntansi .

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :

1. Hasil yang dibuktikan dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada bidang akuntansi pendidikan, dengan menguatkan teori-teori yang telah ada. 2. Bagi para manajer dan guru di pendidikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan

pembuka wawasan mengenai peran informasi terintegrasi dalam pencapaian tujuan institusi pendidikan.

3. Bagi para akademis khususnya penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melaksanakan penelitian sejenis atau penelitian-penelitian di bidang yang sama, misalnya elemen apa saja yang menjadi kontribusi sistim informasi terintegrasi dalam meningkatkan kinerja manajerial guru.

1.5. Originalitas

P

enelitian ini merupakan pengembangan dengan menghubungkan peneliti terdahulu yaitu Sjarifuddin(2006), dengan peneliti lainnya seperti dalam daftar penelitian terdahulu.


(24)

Adapun pengembangan itu adalah sebagai berikut:

a. Variabel yang diuji dibedakan, pada penelitian terdahulu menguji variabel independen informasi akuntansi manajemen terintegrasi, sedangkan pada penelitian ini mengambil variabel independen lebih luas yaitu sistem informasi terintegrasi. Hal ini diambil sesuai dengan hasil penelitian terdahulu, bahwa informasi yang dibutuhkan untuk kinerja manajerial tidak saja berasal dari akuntansi manajemen dan tidak semua informasi akuntansi manajemen dapat digunakan secara totalitas. Kinerja manajerial hanya dapat dijelaskan informasi akuntansi manajemen terintegrasi 23,9%, sisanya 76,1% dijelaskan oleh variabel lain.

b. Objek penelitian dibedakan, pada penelitian terdahulu mengambil objek penelitian adalah menejer-menejer level bawah dan menengah dari perusahaan-perusahaan yang ada di Medan, sedangkan dalam penelitian ini pada objek pendidikan yaitu guru-guru akuntansi SMK Swasta di Kota Medan.

c. Variabel moderating yang diambil adalah motivasi, sedangkan peneliti

sebelumnya memakai variabel intervening role ambiguity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa role ambiguity hanya berpengaruh terhadap informasi akuntansi manajemen 46%. Jadi lebih banyak memengaruhi diluar role


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis

Seperti telah dijelaskan sebelumnya , motivasi sangat memengaruhi kinerja guru. Bekerja tanpa motivasi sama artinya bekerja tanpa kendali dan tujuan. Oleh karena itu dalam mendapatkan kinerja yang baik motivasi perlu diperhatikan sebagai syarat seorang guru , dengan memperhatikan hal-hal yang memengaruhinya.

2.1.1. Kinerja guru akuntansi

Menurut Setiawan (2008), jenis audit guru ada 2 macam yang perlu dikembangkan yaitu: 1) audit untuk pengujian kepatuhan dan pelaksanaan praktik yang sehat, serta (2) audit pengujian substantive atas laporan kinerja guru. Uji kepatuhan dan pelaksanaan praktek yang sehat adalah merupakan pengujian terhadap guru dalam melaksanakan tugas profesinya sesuai dengan peraturan yang berlaku selama kurun waktu tertentu. Setiap guru membuat laporan kinerja guru dan diaudit.

Kinerja selalu dikaitkan dengan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.

Mozer (1991), mengungkapkan kinerja(performance) adalah suatu perbuatan atau aktivitas untuk dipertanggungjawabkan sesuai dengan keadaan yang berakhir


(26)

pada saat itu. Dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dicapai oleh seseorang, unit atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas organisasi/lembaga pendidikan. Faktor utama dari kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Masalah peningkatan prestasi siswa berkaitan dengan peningkatan kemampuan dan kemauan guru. Kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja yang ditampilkan individu maupun kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi. Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pemeranan keterampilan secara umum.

Kinerja guru bukanlah terjadi begitu saja, tetapi terdiri dari beberapa karakteristik yang berbeda. Dalam wawasan internasional menurut Beard(2008) kualitas guru terdiri dari:1) Pengetahuan dan ketrampilan (Knowledge and skill), 2) Kepribadian Sosial(Social inclusion),3) Pengetahuan pedagogis (Pedagogical

knowledge), 4)Akuntabilitas publik(Public accountability), 5)Profesionalisasi

(Professionalisation). Profesionalisme guru merupakan konsep baru yaitu menemukan dan memecahkan tantangan dalam setiap peralihan.

Profesionalisme guru sering dikaitkan dengan kompetensi guru, sertifikasi guru dan tunjangan profesi guru, karena disinyalir berkaitan erat dengan kualitas pendidikan. Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.


(27)

16 Tahun 2007 pasal 1, menyebutkan bahwa setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Kinerja guru SMK terletak pada kompetensi pedagogik,kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan melihat karakteristik siswa dari berbagai aspek untuk mengelola pemelajaran siswa, yang meliputi:

a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual.

b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang

diampu.

d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktuali- sasikan berbagai potensi yang dimiliki.

g. Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik. h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pem-belajaran.

j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pemelajaran. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pemelajaran yang memungkinkan membimbing siswa untuk memenuhi standar kompetensi, yang terdiri dari:

a. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

c. Mengembangkan materi yang diampu secara kreatif.

d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan


(28)

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

Kompetensi kepribadian adalah prilaku mantap yang ditampilkan guru dalam setiap pekerjaannya, perasaan bangga akan tugas yang dipercayakan kepadanya untuk mempersiapkan generasi bangsa berkualitas, yang terdiri dari:

a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,sosial,dan kebudayaan nasional Indonesia.

b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi perserta didik dan masyarakat.

c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.

d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

Kompetensi sosial adalah kemampuan sikap positif guru, panutan yang perlu dicontoh, mampu bermasyarakat dalam setiap pekerjaannya, yang terdiri dari:

a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras,kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi.

b. Berkomunikasi secara efektif, empatik,dan santun dengan sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.

c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

Kompetensi teridentifikasi diatas menunjukkan bahwa guru berperan sebagai manajer untuk mengarahkan dan menentukan tujuan yang ingin dicapai melalui fungsi-fungsi berikut:

a. Perencanaan, yaitu merencanakan pelaksanaan pembelajaran sebagai persiapan mengajar.

b. Pelaksanaan, yaitu melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.


(29)

c. Administratur, yaitu menjalankan administrasi sekolah dengan baik, sehingga administrasi sekolah tidak semua tertumpu kepada kepala sekolah dan tata usaha.

d. Komunikator, yaitu menyampaikan informasi kepada yang memerlukan dengan baik untuk mengembangkan ketrampilan diri sendiri maupun siswa bahkan masyarakat.

e. Demonstrator, yaitu proses pemeranan sesuatu untuk memperkaya ilmu pengetahuan.

f. Pengelolaan Kelas, yaitu pengaturan dan pengawasan kegiatan proses belajar mengajar agar terarah dalam mencapai tujuan pendidikan.

g. Evaluator, yaitu aktivitas menilai apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, apakah materi yang disampaikan telah dikuasai pihak siswa maupun pendidik.

Menurut Stoner (1992) dalam Juniarti dan Evelyne (2002), kinerja manajerial adalah ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Manusia berupaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Semua fungsi dalam manajemen tersebut akan dilakukan tergantung dengan kebutuhan, apakah akan dilakukan secara sederhana atau dengan tingkat kesulitan yang tinggi, dan dapat menggunakan hanya beberapa fungsi saja.

Gambaran kondisi-kondisi yang ingin dikendalikan merupakan tujuan dari manajer. Kondisi yang akan dikendalikan oleh manajer ini dipahami seluruhnya berdasarkan persepsi manajer. Berdasarkan persepsinya atas kondisi, maka manajer akan melakukan tindakan agar manajer dapat mengendalikan kondisi untuk mencapai tujuan . Dalam perjalanannya , terdapat beberapa situasi yang tidak diharapkan, yang dapat mengganggu tindakan manajer dalam mencapai tujuan, dan akhirnya manajer diharapkan tetap dapat mengendalikan kondisi yang dipengaruhi oleh hal-hal yang mengganggu tersebut. Para manajer mencari untuk mengendalikan


(30)

variabel ditargetkan dari aspek tertentu dari organisasi. Para manajer secara terus-menerus membandingkan persepsi mereka dari variabel ditargetkan dengan tujuan mereka. Bila ada pertentangan diperlukan ada tindakan. Tindakan manajerial terbaik dipandang sebagai intervensi di dalam rencana pencapaian dari organisasi.

Pengukuran kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan dan melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Menurut Artley(2001) dalam Kartikasari(2003) pengukuran kinerja adalah pemonitoran berlanjut terhadap pencapaian suatu program. Pengukuran kinerja diarahkan secara teratur oleh manajemen dan aktivitas yang ada berhubungan dengan program, output dari program, baik berupa produk secara langsung maupun jasa serta outcome dari produk atau jasa tersebut. Meminjam rumus return, maka dengan mengaitkan hal diatas dapat diukur prestasi demi prestasi kinerja guru secara periodik dengan cara mengukur secara rutin, yaitu Prestasi = (Kinerjat – Kinerjat-1)/Kinerjat-1. Jadi tujuan

penilaian kinerja dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan

development. Yang bersifat evaluation harus menyelesaikan : (1) hasil penilaian

digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi, (2) hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision , (3) hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : (1) prestasi riil yang dicapai individu, (2) kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja, (3) prestasi-pestasi yang dikembangkan. Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: (1) kemampuan mereka, (2)


(31)

motivasi, (3) dukungan yang diterima, (4) keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan (5) hubungan mereka dengan organisasi.

Ukuran kinerja memberikan kemudahan untuk mengerti, mengatur, dan

mengembangkan apa yang sedang dilakukan. Dalam Kartikasari(2003) dapat dikelompokkan atas 6 kategori yaitu:1)Effectivity, proses yang menunjukkan tingkat ketepatan output proses terhadap kebutuhan yang akan dipenuhi, (2)Efficiency, proses yang menunjukkan tingkat produksi suatu proses dalam menghasilkan output biaya minimum,(3)Quality, suatu tingkatan yang berkaitan dengan suatu produk atau jasa dimana memenuhi permintaan dan harapan pelanggan,(4)Timeliness, mengukur apakah sejumlah satuan kerja bekerja dengan benar dan tepat waktu. Kriteria biasanya didasarkan pada permintaan pelanggan,(5)Productivity, nilai output dari proses dibagi dengan nilai-nilai input yang digunakan dan(6)Safety, mengukur kesehatan perusahaan dan lingkungan kerja para karyawan secara keseluruhan.

Mahoney,et.al(1963) dalam Chenhall dan Morris(1986) mengukur kinerja manajerial berdasarkan delapan fungsi manajer yaitu perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, staffing, negosiasi dan perwakilan. Antic(2004) menyatakan bahwa proses manajemen terdiri dari: planning, controling, organizing,

communicating, dan motivating. Bila dibandingkan dengan elemen kinerja guru

diatas, tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Jadi kinerja guru sama dengan kinerja manajerial. Hal ini didukung oleh School Teacher Performance Management(2006) yang mengatakan bahwa kinerja manajerial guru merupakan keseluruhan perbuatan seorang guru dalam konteks pengembangan masa depan


(32)

seseorang melalui sekolah dengan menetapkan standar sifat profesional, pengetahuan, pemahaman dan keahlian pada setiap jenjang karir.

Ikhtisar kinerja guru sejalan dengan kinerja manajerial pada perusahaan-perusahaan. Dengan demikian dasar konsep mempersamakan kinerja guru disekolah dengan kinerja manajerial pada perusahaan-perusahaan dalam penelitian ini dapat disejajarkan. Adapun kesejalanan kinerja guru dengan kinerja manajerial pada perusahaan adalah seperti pada Tabel 2.1. berikut:

Tabel. 2.1. Ikhtisar Kinerja Guru Sejalan Kinerja Manajerial Indikator Kinerja sebagai harapan

A. Perencanaan Mampu untuk menetapkan tujuan, mengembangkan program

dan tindakan penyesuaian terhadap suatu perubahan.

B. Pengorganisasian Mampu menghubungkan struktur dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapai tujuan.

C. Pengarahan Mampu memimpin dan memotivasi orang lain dengan

pendelegasian efektif dan pengembangan lainnya.

D. Pengendalian Mampu untuk menetapkan kinerja standar, menilai kinerja dan

bertindak untuk meningkatkan kinerja.

E. Peng.Keputusan Mampu mengidentifikasikan setiap permasalahan, mengem- bangkan,dan mencari solusi dan memilih alternatif yang terbaik.

F. Komunikasi Mampu mempengaruhi dan menginformasikan kepada yang

lain dengan ungkapan gagasan yang jelas bersih baik secara lisan atau tertulis.

G. Kerjasama Siap menyediakan sumber daya dan waktu kepada pekerjaan

dan mampu bekerja dibawah tekanan.

H. Team Kerja Mampu untuk bekerja sebagai suatu anggota team manajemen.

2.1.2. Sistim informasi terintegrasi

Kodner and Kyriacou (2000) dalam Hew (2009), menyatakan bahwa integrasi (integrated) adalah suatu rangkaian teknik yang mempunyai ciri atau


(33)

model tersendiri untuk menciptakandan pemeliharaan hubungan, penjajaran adan kolaborasi diantara bagian yang ada.

Menurut Suwardi dan Permatasari(2007), integrasi(integrated) berarti ketika data ditambahkan di satu daerah, informasi di semua wilayah dan fungsi terkait berubah. Jadi informasi mencerminkan kompleksitas dan saling keterkaitan antara bagian satu dan bagian lain. Integrasi sistem akan dilakukan jika setiap fungsi dari sistem didefenisikan dengan baik, dan setiap unsur telah diidentifikasi. Informasi terintegrasi berperan sebagai koordinator dalam mengendalikan pengambilan keputusan yang beraneka ragam.

Peneliti melihat masih terdapat beberapa masalah sistem informasi dalam sekolah antara lain:

a. Absensi guru,siswa dan karyawan.

b. Analisis kehadiran guru, sehingga mempersulit pemberian reward dan

punishment.

c. Pemantauan kegiatan guru di kelas. d. Info sekolah masih bersifat browser.

e. Kontrol disiplin siswa masih menggunakan daftar kelas. f. Izin keluar siswa, guru belum tercatat dalam database.

g. Info IPTEK bagi guru untuk semua bidang.

Menurut Giribone (1996), empat ukuran-ukuran penting dalam sistem: 1. Extension capability, harus mampu mengintegrasikan alat baru kemudian

merancang tanpa modifikasi tentang arsitekturnya , dan terutama sekali itu alat yang telah beroperasi.


(34)

2. Evolution capability, peningkatan tentang komponen alat dan dasar informasi. Maka dapat menyesuaikan diri dengan - suatu konteks manajemen baru ( berubah dalam metoda manajemen, peralatan, peningkatan teknologi)

3. Interaction capability: manajer harus mampu menata suatu dialog yang mudah dioperasikan dan efisien, yang sering tidak benar-benar dikenal baik oleh lingkungan computer sekalipun begitu sederhananya dan dengan cepat mendapatkan informasi yang diperlukan.

4. Communication capability, harus mampu menukar informasi dengan

lingkungannya . Terutama sekali, harus mampu menukar data dengan sistem database manajemen eksternal, sistem harus beradaptasi dengan perubahan organisasi.

Chenhall and Morris (1983) dalam Gaidiene and Skyrius (2006), integrated

information memiliki karakteristik: 1) Informasi memiliki pengaruh untuk seluruh

departemen atas keputusan yang diambil dan berpengaruh juga bagi keputusan manajer lain di lingkungan pertanggungjawaban, 2) tepat sasaran untuk kegiatan dari semua bagian dalam departemen yang bersangkutan dan ,3) informasi menghubungkan dampak keputusan yang diambil dengan kinerja departemen. Lebih terinci lagi Chenhall and Morris (1986) dalam Laksmana (2002), menyatakan 4(empat) karakteristik informasi terintegrasi yaitu sebagai berikut:

1). Scope.

Didalam sistem informasi ,broad scope mengacu kepada dimensi fokus, kuantifikasi dan horison waktu(Gorry dan Morton 1971;Larcker, 1981;Gordon dan Narayanan, 1984). SAM tradisional memberikan informasi

yang terfokus pada peristiwa-peristiwa dalam organisasi, yang

dikuantifikasikan dalam ukuran moneter, dan yang berhubungan dengan data historis. Lingkup SAM yang luas memberikan informasi yang berhubungan dengan lingkungan eksternal yang mungkin bersifat ekonomi. Lingkup SAM yang luas mencakup ukuran non moneter terhadap karakteristik lingkungan ekstern(Gordon dan Millier,1976)

2). Timeliness.

Kemampuan para manajer untuk merespon secara tepat atas suatu peristiwa kemungkinan dipengaruhi oleh timeliness SAM.Informasi yang timeliness meningkatkan fasilitas SAM untuk mrlaporkanperistiwa paling akhir dan


(35)

untuk memberikan umpan balik secara tepat terhadap keputusan yang telah dibuat. Jadi timeliness mencakup frekwensi pelaporan dan kecepatan pelaporan. Chia (1995) menyatakan bahwa timing informasi menunjuk kepada jarak waktu antara permintaan dan tersedianya informasi dari SAM ke pihak yang meminta.

3) Aggregation.

SAM memberikan informasi dalam berbagai bentuk aggregasi yang berkisar dari pemberian bahan dasar, data yang tidak diproses hingga berbagai aggregasi berdasarkan periode waktu atau area tertentu. Dalam perkembangan terakhir , aggregasi informasi merupakan penggabungan informasi fungsional dan temporal.

4). Integration.

Aspek pengendalian suatu organisasi yang penting adalah koordinasi berbagai segmen dalam sub-sub organisasi. Chia(1965) menyatakan bahwa informasi yang terintegrasi dari SAM dapat digunakan sebagai alat koordinasi antar segmen dari sub-unit dan antar sub-unit.

Berarti aspek dari kinerja sistem informasi dapat menjelaskan penggunaan informasi. Pertama, informasi memuat kemungkinan pengaruh intensitas penggunaan informasi dan peran informasi dalam pengelolaan proses pengendalian. Kedua, kualitas informasi dapat mempengaruhi kinerja dimana informasi akan digunakan. Ketiga, isi laporan kinerja dapat mempengaruhi sejauh mana dokumen benar-benar digunakan.

Sistim informasi terintegrasi menghubungkan sumber-sumber data yang heterogen.Tugas pokok mempertanyakan sumber data, menggabungkan dan menyajikannya sesuai dengan pemakai oleh sistem informasi. Menurut penelitian Santoso,dkk,(2008)dalam penelitiannya menyatakan bahwa sistem informasi

customer hanya mampu memberikan informasi kepada customer,oleh karena itu

dibutuhkan sistem informasi terintegrasi untuk menangani seluruh transaksi dan komputerisasi proses sistem informasi yang saling terintegrasi. Sejalan dengan itu


(36)

Bleiholder and Naumann(2006), proses integrasi sebuah data dilakukan melalui 3 tahap yaitu:(1)pemetaan bagan untuk mengubah data sumber menjadi suatu gambaran umum,(2) penjelasan dan pelurusan sumber data dalam objek yang berbeda dan(3)pemaduan data sesuai dengan kebutuhan.

Laudon and Laudon dalam Becker,et.al.(1994), konsep Sistim Informasi Terintegrasi terdiri dari:1) Information Technology,2) Management of Information

Systems, dan 3) Information Resources Management. Teknologi informasi

menyangkut sistem database, software engineering dan data komunikasi. Teknologi informasi merupakan perpaduan antara teknologi komputer dengan teknologi jaringan memungkinkan guru untuk memperoleh tidak hanya informasi internal, tetapi juga informasi eksternal. MIS merupakan sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi pengguna yang bertujuan sama, menyangkut ketentuan perilaku ilmiah dan pengaruh penggunaan sistem informasi. Trend baru pengembangan integrasi dalam MIS terdiri dari integrasi data, integrasi dari teknologi informasi dan intergrasi dalam Web dan internet (Nedeva,2004). IRM menyangkut ketentuan dari teori ekonomi dan organisasi. Menurut Byrd dan Turner (2001) dalam Laksmana dan Muslichah (2002) menemukan bahwa teknologi informasi meningkatkan kecepatan penyampaian informasi kepada konsumen dan memudahkan pengumpulan informasi tentang data konsumen dan pasar. Dengan aplikasi teknologi informasi, SAM dapat menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan manajemen.


(37)

Sistim Informasi Terintegrasi telah lama dipraktekkan dalam lembaga pendidikan dengan cara membuat banyak sistem modular. Dari uraian diatas, maka fitur sistem informasi sekolah dapat dibuat dalam beberapa modular yaitu:

a. Modul piket/operasional.

b. Modul akademik.

c. Modul administrasi pengajaran.

d. Modul keuangan

e. Modul tata usaha

f. Modul perpustakaan.

Setiap unit membangun sistem sendiri tanpa mempertimbangkan bagaimana mengintegrasikannya, kemudian diintegrasikan kembali. Investasi dalam lembaga pendidikan termasuk terbesar. Keuangan, sumber daya manusia, akademik dan informasi lainnya memberikan fondasi kedudukan lembaga. Oleh karena itu sudah saatnya lembaga pendidikan membangun sistem informasi yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Suwardi dan Permatasari(2007), menyatakan model integrasi merupakan model baru sistem informasi dalam lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan khususnya pendidikan tinggi kegiatan utamanya adalah pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Sistim informasi terintegrasi merupakan fasilitas yang efektif dalam pengambilan keputusan. Sebuah sistem informasi berguna dan dapat ditandai dari informasi yang dihasilkan sesuai dengan pendapat Suwardi dan Permatasari


(38)

(2007):a)Relevancy, informasi berhubungan secara khusus pada masalah yang dihadapi,b)Accuracy, semua informasi harus akurat,c)Timeliness, informasi harus tersedia untuk pemecahan masalah sebelum situasi krisis mengembang atau peluang hilang,d)Completeness, informasi menyajikan gambaran lengkap dari suatu masalah atau solusi.

2.1.3. Motivasi

Dalam ensiklopedia wikipedia, disebutkan bahwa motivation adalah kumpulan alasan yang menentukan untuk melakukan satu perilaku tertentu. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya

Beberapa teori motivasi oleh ahli motivasi adalah sebagai berikut:

1. Teori Kebutuhan

Menurut Maslow(1943) motivasi manusia pada intinya mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu:1) physiological needs/ kebutuhan fisiologikal, 2) safety needs/ kebutuhan rasa aman, 3) love needs/ kebutuhan akan kasih sayang,4)

esteem needs/kebutuhan akan harga diri, dan 5) self actualization/ aktualisasi diri.


(39)

pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai titik jenuh dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.

2. Teori Kebutuhan Berprestasi

McClelland (1961) menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit, menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Karakteristik orang yang berprestasi tinggi memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.

3. Teori Hubungan Kebutuhan dan Pertumbuhan

Aldefer(1972) menunujukkan bahwa,(1)makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya, (2)kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan,(3)sebaliknya, semakin sulit


(40)

memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih mendasar.

4. Teori Motivasional dan Pemeliharaan

Menurut Herzberg(1966) mengatakan motivasi terdiri dari model dua faktor yaitu faktor motivasional dan faktor pemeliharaan. Faktor motivasional adalah hal-hal pendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan faktor pemeliharaan adalah faktor-faktor bersifat ekstrinsik, berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang. Faktor-faktor pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku.

5. Teori Keadilan

Taylor(1947) mengatakan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar, atau mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.


(41)

6. Teori Harapan

Vroom(1964) mengatakan bahwa motivasi merupakan akibat suatu hasil

dari yang ingin dicapai oleh seorang. Jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sesuatu pekerjaan dilakukan dengan baik tergantung kepada motivasinya.

7. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku

Schein (1980) mengatakan kehidupan organisasional disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi eksternal dari perilaku dan tindakannya. Manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai konsekwensi menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya kerugian.

8. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi.

Porter dan Lawler (1986) mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu. Motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal.

Motivasi dapat dibedakan atas intrinsic motivation dan extrinsic motivation. Motivasi intrinsik(intrinsic motivation) timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Motivasi pada dasarnya memang sudah ada di dalam diri setiap orang. Motivasi intrinsik timbul karena rasa ingin tau dan akan punya banyak kreatifitas, ide untuk mewujudkan motivasi itu. Keterlibatan seseorang dalam setiap pekerjaan sebagai indikator


(42)

motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik lebih efektif dalam jangka panjang, karena dengan motivasi itu orang nyata dalam melakukan sesuatu yang dia suka. Jika seorang guru ingin membuat nyata minat siswa, ia harus terlibat dalam topik mereka dengan menciptakan suatu lingkungan yang hidup dan interaktif dalam kasus studi, para siswa harus melihat topik yang menarik dan berguna dalam hidup mereka. Menurut Deci, et al (1994), motivasi intrinsik terdiri dari beberapa faktor, yaitu:1) enjoyment/ kenikmatan,2) perceived competence/ kompetensi,3)effort/usaha,4) pressure/ tekanan,5) perceived choice/ pilihan,6) usefulness /kegunaan, dan 7) relatedness/ hubungan.

Motivasi ekstrinsik(extrinsic motivation) timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu. Faktor eksternal dimotivasi imbalan uang atau nilai. Motivator ekstrinsik dapat dilakukan secara positif dan negatif. Motivator positif seperti imbalan moneter atau negatif seperti ancaman atau penyuapan, tetapi jangan

counterproductive, karena meremehkan motivasi intrinsik. Insentif lemah hanya

menguatkan dalam jangka pendek dan negatif untuk jangka panjang. Jika seorang karyawan harus didorong oleh imbalan intrinsik, maka ini berarti pekerjaan yang dipilihnya menarik baginya. Jadi, motivasi ekstrinsik terdiri dari imbalan dan ancaman, dibedakan atas empat indikator yaitu: a) kebutuhan, b)pujian, c)insentif dan,d) perhatian. Pekerjaan guru akan lebih baik apabila motivasi makin diperkuat dengan motivasi ekstrinsik.


(43)

2.2. Review Peneliti Terdahulu (Theoretical Mapping)

Sebelumnya variabel-variabel motivasi hubungannya dengan kinerja dan

sistem informasi terintegrasi hubungannya dengan kinerja telah diadakan penelitian, namun penelitian tersebut fokus pada perusahaan. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian pada bidang pendidikan, dimana ada upaya mengkaitkan sistem informasi terintegrasi dengan motivasi terhadap kinerja guru.

Beberapa penelitian terdahulu sebagai dasar dilakukannya penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut:

Tabel 2.2. Review Peneliti Terdahulu

No Nama Peneliti Dan Tahun

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1. John Isaac Mwita(2002)

The Role of Motivation in Performance Mana-gement

Kapasitas Organisasi Persepsi terhadap Ekuitas

Kapasitas secara kontrak manajemen, penilaian terhadap pekerja serta pemberian imbalan se-suai tingkatkan kinerja.

2. Juniarti dan Evelyne(2003)

Hubungan Karakte-ristik Informasi Yang Dihasilkan Oleh SIAM Terhadap Kinerja Mana-jerial

Karakteristik Informasi

Kinerja Manajerial

Terdapat hubungan an-tara karakteristik infor-masi berupa integrasi terhadap kinerja mana-jerial dengan kemapuan manajer membuat pe-rencanaan, target

3. Salman Jumaili (2005)

Kepercayaan Terhadap Teknologi Informasi Baru Dalam Evaluasi Kinerja Individual

Teknologi Kepercayaan Kinerja Individu

Kepercayaan terhadap sistem informasi baru dan teknologi sistem informasi baru terhadap peningkatan kinerja indi-vidu positif

4. M.Sjarifuddin (2006)

Analisis Pengaruh IAM Terintegrasi Terhadap Kinerja Manajerial.

IAM

Kinerja Manajerial Role Ambiguity

IAM dan role ambiguity berpengaruh signifikan terhadap kinerja mana-jerial

5. Cecilia Engko (2006)

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kerja Individual Dengan Self Esteem dan Self Effifacy Sebagai Variabel Interv.

Self Esteem Self Effifacy Kinerja Individual Kepuasan Kerja.

Self Esteem, self effifacy dan kepuasan kerja me-ningkatkan kinerja indi-vidual.


(44)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Menurut Soekanto, (1982) dalam Lubis (2008), kerangka konsepsional adalah kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus yang akan diteliti. Konsep bukan merupakan gejala/fakta yang akan diteliti melainkan abstraksi dari gejala tersebut. Konsep merupakan suatu unsur dari teori yang lebih konkrit. Jadi memerlukan penjabaran lebih lanjut.

Berdasarkan pengertian diatas, latar belakang, rumusan masalah didukung oleh tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka skhematis kerangka konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Pengujian Hipotesis Satu

SISTIM INFORMASI TERINTEGRASI

(X1) KINERJA GURU

AKUNTANSI (Y) MOTIVASI


(45)

Gambar 3.2. Kerangka Konsep Pengujian Hipotesis Dua

3.1.1. Hubungan sistim informasi terintegrasi dengan kinerja guru akuntansi

Informasi merupakan komoditas bagi para manajer, dapat mempengaruhi keputusan manajer. Informasi akuntansi manajerial signifikan mempengaruhi keadaan peristiwa dalam suatu organisasi. Literatur empiris yang menjelaskan hubungan antara IAM dan kinerja sebelumnya cenderung lebih banyak membahas mengenai dimensi informasi dalam scope yang luas. Pada penelitiannya pertama, Gul(1991), dalam Sjarifuddin(2006) menguji efek moderating ketidakpastian lingkungan atas hubungan antara kegunaan dari IAM yang telah canggih (termasuk di dalamnya informasi yang terintegrasi) dengan kinerja manajerial. Pada penelitian kedua, Salmon dan Joiner (2004) dalam Sjarifuddin(2006), menyatakan bahwa informasi akuntansi manajemen menurunkan role ambiguity dalam meningkatkan kinerja. Dari penelitian tersebut terbukti bahwa pada lingkungan dengan ketidakpastian yang tinggi, sistem akuntansi manajemen memiliki efek yang positif, tetapi sebaliknya memiliki efek negatif. Secara teoritis, diargumentasikan bahwa ketersediaan informasi integrative yang berguna dalam konteks meningkatnya kompleksitas dan saling ketergantungan dari tugas tugas manajerial adalah

MOTIVASI (X2)

SISTIM INFORMASI TERINTEGRASI

(X1)

KINERJA GURU AKUNTANSI


(46)

cenderung meningkatnya kinerja manajerial, khususnya perencanaan, koordinasi dan pengen-dalian tugas dari kinerja manajerial.

Menurut Jumaili(2005), data dalam sistem informasi sebaiknya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan/organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan. Jadi informasi terintegrasi merupakan hasil dari sistim informasi terintegrasi.

Nurmala dan Yuda(2005) dalam Almilia(2008) menyatakan, instrumen EUCS (end user computer satisfaction) yang terdiri dari faktor isi, akurasi, format, kemudahan penggunaan dan ketepatan waktu masih merupakan alat ukur yang valid dan reliabel meskipun ada sedikit revisi yang diperlukan. Semakin tinggi aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kemampuan suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam pengambilan keputusan. Menurut Daniel(2002), pengembangan profesional secara internasional jika kehidupan profesional guru dimulai dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, melalui model: a) rangkaian dari pendekatan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, dan b) stage dari pengajaran dan pemelajaran dengan teknologi informasi dan komunikasi.

3.1.2. Hubungan motivasi dengan kinerja guru akuntansi

Menurut Mithcell(1978) dalam Dharma(2008), kualitas kinerja guru adalah

performance = motivation x ability. Motivasi yang terjadi dalam hubungan

kerjasama antar individu dan organisasi memfasilitasi organisasi, komitmen organisasi, dan karyawan. Menurut Maryani dan Supomo (2001) dalam Engko


(47)

(2006) dimana sampel penelitiannya adalah dosen menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan kinerja individual. Keadilan organisasi, yang merujuk kepada persepsi dari keadilan atau proses hasil kerja, sering kali dianggap sesuatu yang mendahului kepercayaan organisasi. Keadilan prosedural merupakan peramalan yang kuat dari keadilan organisasi dan kepercayaan manajerial, pembagian keadilan hanya prediksi kepercayaan yang baik. Ada faktor motivasi yang mendorong anggota organisasi untuk terus bekerja keras untuk sebuah perusahaan, yaitu jika mereka dibayar cukup untuk hidup. Menurut Mozer (1991), mengatakan bila sistem penilaian kinerja telah menunjukkan hasil kinerja karyawan sesuai dengan kenyataan sebenarnya, maka atas dasar hasil penilaian kinerja inilah dapat diberikan imbalan yang sesuai dengan tingkat kinerja masing-masing.

Dalam motivasi yang kuat akan mendorong kinerja guru yang optimal, sehingga tercapai tujuan, bahkan melibihi harapan. Motivasi intrinsik berhubungan dengan kontinuitas kinerja manajerial khususnya dalam jangka panjang, motivasi ekstrinsik berhubungan dengan kinerja manajerial guru dalam jangka pendek dan sebagai penguat motivasi intrinsik.

3.1.3. Hubungan sistim informasi terintegrasi, motivasi dan kinerja guru akuntansi

Informasi akuntansi manajemen merupakan informasi untuk menyatukan proses implementasi fungsi manajemen sehingga dapat mencapai kinerja manajerial yang optimal termasuk kinerja manajerial guru dalam melaksanakan tugas manajemen pendidikan. Guru dalam melaksanakan tugas sangat mengharapkan


(48)

informasi yang lengkap berhubungan dengan tugas kependidikannya. Kinerja ini akan lebih optimal jika setiap guru ada motivasi. Namun motivasi yang diterapkan bisa saja tidak bermanfaat atau pemborosan bila tidak sesuai dengan penempatannya. Untuk memilih bentuk motivasi yang cocok berdaya guna perlu adanya informasi dan kajian akuntansi manajemen.

Informasi yang disajikan oleh akuntansi manajemen membantu para manajer merencanakan, mengorganisir dan mengendalikan operasi untuk tujuan dan di-set secara serempak bertindak bermakna untuk memotivasi karyawan dalam perusahaan. Di dalam akuntansi manajemen, sebagai bagian dari sistim informasi akuntansi, sumber informasi mendukung ke sistem motivasi perusahaan adalah akuntansi pertanggung jawaban.

Masalah perusahaan adalah standardisasi dari sistem informasi akuntansi pelaporan manajemen. Teori harapan menekankan penggunaan dari beberapa hal penting yang saling berhubungan pada akhirnya akan mempengaruhi motivasi untuk menggunakan sistem informasi. Persepsi bahwa motivasi akan meningkatkan performa kerja penting. Tentunya, rendahnya kualitas sistem atau pengguna yang tak terlatih akan membuat usaha kurang produktif dan dengan demikian mengurangi masa depan motivasi .

3.1.4. Pengaruh motivasi terhadap hubungan sistim informasi terintegrasi dan kinerja guru akuntansi

Perkembangan sistim informasi perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan dari sistim informasi itu sendiri yang


(49)

tercermin melalui kepuasan pemakai informasi. Lau(2003) dalam Jumaili(2005) mengatakan bahwa suatu sistim informasi akan sukses apabila didukung oleh beberapa faktor pendukungnya, diantaranya partisipasi pemakai. Dian(2004) dalam Jumaili (2005) mengatakan organisasi yang memiliki kebijakan dan aturan yang memberikan keleluasaan bagi kreatifitas individu akan mendorong seseorang untuk lebih memaksimalkan kesuksesan pengembangan sistim informasi.

Hasil penelitian Mwita(2002) terhadap staff-staff manajer pada British Local Authorities menyatakan bahwa membuat suatu perhitungan merupakan suatu motivator dan memberikan dampak terhadap kinerja manajer berupa: (1) upah sesuai dengan semangat kerja, (2)gaji yang tinggi untuk job preference puncak,dan (3) memberikan kecukupan bagi pelaksana terdepan sistim informasi. Motivasi membantu pengembangan sistim informasi atau penghambat pengembangan sistim informasi dalam mencapai kinerja guru akuntansi. Interaksi motivasi boleh jadi meningkatkan atau mungkin menurunkan tingkat kinerja guru akuntansi.

3.2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

H1: Sistim informasi terintegrasi dan motivasi berpengaruh terhadap tingkat kinerja guru akuntansi SMK Swasta Bisnis Manajemen di Medan secara simultan dan parsial.

H2: Motivasi berpengaruh terhadap hubungan antara sistim informasi terintegrasi dengan kinerja guru akuntansi SMK Swasta Bisnis Manajemen di Medan.


(50)

BAB IV

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian

Menurut Arikunto(2006) penelitian meliputi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian dimana subjek sampel, sumber data tidak mantap, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan. Menurut Erlina(2008) penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih fenomena atau gejala digunakan penelitian sebab akibat. Korelasi sebab akibat ditandai dengan pengaruh suatu variabel dengan variabel lain.

Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan sebab akibat. Penelitian yang dilakukan diarahkan untuk memperoleh fakta-fakta dari fenomena yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual tentang sistim informasi terintegrasi, dan kinerja guru akuntansi pada SMK Swasta Bisnis Manajemen di Medan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi dan relevan sebagai moderating.

Penulis melakukan penelitian tentang pengaruh sistim informasi terintegrasi terhadap kinerja guru akuntansi yang baik secara langsung maupun melalui motivasi kerja. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan manajemen kependidikan untuk masa yang akan datang.


(51)

4.2. Lokasi Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian

Adapun objek penelitian yang dipilih adalah kinerja guru-guru bidang studi akuntansi pada sekolah sekolah menengah kejuruan swasta program studi bisnis manajemen di kota Medan. Peneliti memilih guru-guru sekolah swasta karena peneliti lebih yakin akan mendapatkan informasi yang lebih akurat, khususnya motivasi. Memilih guru bidang studi akuntansi karena berdasarkan pra penelitian di SMK Swasta YPK Medan, guru-guru yang tidak berlatar belakang akuntansi kurang memahami kalimat dalam kuesioner tentang sistim informasi terintegrasi sehingga hasilnya kurang sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian dibatasi pada sistim informasi terintegrasi yang berkaitan dengan kinerja manajerial guru.

4.3. Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto (2006), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Subjek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sangat sentral karena pada subjek itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bidang studi akuntansi yang terlibat dalam proses pembelajaran siswa di sekolah menengah kejuruan bisnis manajemen di Medan dalam tahun 2009. Jumlah populasinya 160 orang tersebar di 60 sekolah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan purposive sampling dengan kriteria guru-guru akuntansi sebagai objek penelitian, minimal tamatan pendidikan S1/D-IV akuntansi dan pengalaman mengajar minimal 3 tahun. Peneliti menetapkan


(52)

kriteria minimal S1/D-IV sesuai dengan undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Pengalaman mengajar minimal 3 tahun atas dasar tingkat kematangan minimal pelaksanaa program pemelajaran mata diklat.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner yang

dapat dijadikan bukti empiris mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Kuesioner dikembangkan dari penelitian terdahulu sesuai dengan variabel yang digunakan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data sebagai berikut:

a. Keseluruhan guru akuntansi sebanyak 160 didata, kemudian diseleksi sesuai dengan kriteria yaitu pendidikan minimum S1 dan pengalaman mengajar paling sedikit 3 tahun.

b. Dari hasil seleksi kepada guru akuntansi yang memenuhi syarat, kuesioner diantar langsung kepada responden.

c. Peneliti akan mengambil kembali kuesioner, setelah selesai kuesioner tersebut dijawab guru yang bersangkutan. Disamping itu penelitian juga akan mencari data dari instansi terkait (sumber lain) bila diperlukan, misalnya Dinas Pendidikan Nasional di Medan Sumatera Utara.

4.5. Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Variabel penelitian ini dibagi dalam tiga kelompok yaitu (1) Variabel


(1)

No. Nama L/P Pendidikan Lama mengajar

Sekolah tempat mengajar 80 Manaria Perangin

Angin

P S1 14 SMK Sw. Mulia

Pratama 81 Manaria Perangin

Angin

P S1 6 SMK Sw. Josua

82 Marilyn Hutapea P S1 6 SMK Sw. YWKA

83 Marlena P.S. P S1 4 SMK Sw PGRI 8

84 Marlon Naibaho L S1 12 SMK Sw. Marisi 85 Martin Fernando S L S1 4 SMK Sw. B. Katamso 86 Martin Fernando S L S1 9 SMK Sw. Parulian 87 Martin Karo Karo L S1 6 SMK Sw. Panca Budi 88 Martin Karo Karo L S1 10 SMK Sw. B. Katamso 89 Masdeliana Batubara P S1 12 SMK Sw. Panca Budi 90 Maya Mailani Abidah P S1 9 SMK Sw. MABAR

91 Misnan L S1 9 SMK Sw. Budi Agung

92 Misnan L S1 4 SMK Sw. Pencawan 1

93 Moomba Sari Samosir P S1 9 SMK Sw. Pencawan 1 94 Muhammad Arief

Wilaja

L S1 11 SMK Sw. 1 M. Area

95 Muhammad Asri L S1 4 SMK Sw. Al Fattah

96 Muhammad Asri L S1 3 SMK Sw.

Muhammadiah 6 97 Mulia Ritonga L S1 6 SMK Sw. Nusa Penida

98 Muntina Sirait P S1 11 SMK Sw. Laksamana

Martadinata

99 Musdyanto L S1 9 SMK Sw. Panca Budi

100 Nasaruddin Lubis L S1 7 SMK Sw. Amir

Hamzah

101 Nilawati P S1 9 SMK Sw. Budi Sunggal

102 Nirmalasari Batubara P S1 11 SMK Sw. UPMI Medan

103 Nur Aisyah P S1 9 SMK Sw. Gajah Mada

104 Nur Hajijah P S1 7 SMK Sw. Swadaya

105 Nuraini Daulay P S1 4 SMK Sw. A. Hamzah

106 Nuraini Daulay P S1 3 SMK Sw. BM M. Putri 107 Nurcahaya Siregar P S1 9 SMK Sw. BM M. Putri 108 Perdamen Sembiring L S1 13 SMK Sw. M. Pratama 109 Pinta Malem Ginting P S1 5 SMK Sw. Budi Sunggal


(2)

No. Nama L/P Pendidikan Lama mengajar

Sekolah Tempat mengajar

110 Pinta Malem Ginting P S1 3 SMK Sw. Nusa Penida

111 Pirmatua Sirait L S1 15 SMK YPK

112 Pubowanti Rahayu P S1 4 SMK Sw. Teladan 113 Puji Hastuti Hailanny P S1 9 SMK Sw. Nusa Penida

114 Purwijati P S1 5 SMK Sw. K. Kesuma

115 Purwijati P S1 12 SMK Eria

116 R. Panjaitan L S1 10 SMK YP. Markus

117 R. Panjaitan L S1 6 SMK YP. Marisi

118 Rahamayuni P S1 5 SMK Sw. 1 M. Area

119 Riahta Sembiring P S1 6 SMK Sw. Teladan 120 Rinhard.M. Sianturi L S1 9 SMK Sw. BM EKA

Prasetya

121 Rini Anggraini P S1 7 SMK Sw. Yaspi

Labuhandeli

122 Rini Syafitri P S1 9 SMK Sw. Swadaya

123 Rini Syafitri P S1 4 SMK Sw. MMA-UISU

124 Ririn Marina N P S1 5 SMK Sw. Al Washliyah Psr Senen

125 Rismauli Napitupulu P S1 3 SMK Sw. Marisi 126 Roosalinda Pakpahan P S1 7 SMK Sw. BM EKA

Prasetya

127 Rosdiana P S1 7 SMK Sw. Al Washliyah

Psr Senen 128 Roynusa Tinambunan P S1 4 SMK Sw. Teladan 129 Roynusa Tinambunan P S1 3 SMK Sw. Padamu

Negeri

130 S. Hutabalian L S1 7 SMK YP. Markus

131 S. Hutabalian L S1 5 SMK Sw. Laks.

Mardinata

132 Samian Ahmad L S1 3 SMK Sw. Marisi

133 Samian Ahmad L S1 2 SMK Sw. UPMI

134 Siti Kholidah P S1 10 SMK Sw. Nur Cahaya

135 Siti Kholidah P S1 5 SMK Sw.

Muhammadiah 8

136 Sri Nurainun P S1 4 SMK Sw. NU1


(3)

No. Nama L/P Pendidikan Lama Mengajar

Sekolah tempat mengajar

138 Sri Rahmawati P S1 5 SMK Sw. Padamu

Negeri

139 Sri Rahmawati P S1 7 SMK Sw. Al Fattah

140 Sulastri P S1 12 SMK YPK

141 Sulastri P S1 5 SMK PGRI 8

142 Susanna Ronaria Harahap

P S1 7 SMK Sw. Katolik

Mariana Medan 143 Susilawati Butar Butar P S1 5 SMK Sw. Teladan

Sumatera Utara 144 Susilawati Butar Butar P S1 4 SMK Sw. Yapim

145 Syamsidar L S1 6 SMK Sw. Krakatau

Medan

146 Syamsidar L S1 4 SMK Sw. Sutan Oloan

147 T.H. Simanjuntak L S1 10 SMK YP. Markus 148 Tarmizi Dalimunte L S1 6 SMK Sw. BM EKA

Prasetya

149 Tarmizi Dalimunte L S1 4 SMK Sw. Mabar

150 Tohari L D3 6 SMK Yapim

151 Triana P S1 11 SMK Sw. Budisatrya

152 Triana Dewi P S1 6 SMK Sw. Nurhasanah

153 Willy Chandra Prakoso L S1 9 SMK Sw. Swadaya 154 Willy Chandra Prakoso L S1 4 SMK Sw. Dwiwarna

155 Yanti Afrani P S1 8 SMK Sw PGRI 8

Medan

156 Yus Epi P S1 9 SMK Sw. MABAR

157 Yus Epi P S1 7 SMK Sw. Prayatna

158 Yusnida P S1 5 SMK Sw. Sultan

Iskandar Muda

159 Yusnidar P S1 9 SMK Sw. Sinar Husni


(4)

Lampiran XVII:

KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk Pengisian :

1. Kuesioner ini dibuat hanya untuk bahan penelitian ilmiah, bukan untuk merugikan pihak manapun juga.

Bacalah pertanyaan secara teliti dan berikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia. Mohon Anda menjawab pertanyaan berikut dengan mengisi kolom (menconteng dengan tanda V )nilai dibawah ini dengan bobot jawaban anda ( 1 sampai dengan 5). Skala nomor menunjukkan seberapa dekat jawaban Anda dengan pilihan jawaban yang tersedia,sesuai dengan petunjuk yang ada.

2. Jawablah sesuai dengan pengalaman/pendapat Anda sendiri tanpa ada paksaan dari pihak manapun (jujur), karena tidak ada jawaban yang benar atau salah.

3. Identitas responden : a. Nama :

b Guru di sekolah : c. Lama mengajar :

MOTIVASI MENGAJAR

Kuesioner menggunakan skala lima point sebagai berikut:

TS = Tidak Setuju; KS = Kurang setuju; N = Netral; S = Setuju; SS = Sangat Setuju

Indikator No. Pertanyaan TS KS N S SS

1. Guru perduli/aktif dengan pekerjaan ini. 2. Menguji sasaran pekerjaan, menuntut

tanggung-jawab, tantangan baru.

3. Aktip dalam suatu lingkungan kompetitif, bekerja keras untuk menjadi yang terbaik. Drive

4. Menjaga harga diri, dan mampu membukti-kan kepada yang lain.

5. Pengendalian pengajaran merupakan tanggungjawab untuk orang-orang lain. 6. Perlu menunjukkan kepada para rekan kerja

dan pimpinan akan kemampuan dan ketrampilan kita.

7. Rendah hati,tidak melihat senioritas dalam kelompok.

Control

8. Bekerja sesuai standard etis dan prinsip pribadi.

9. Pekerjaan yang bervariasi, kreatif dan aktif


(5)

Challe-11. Mengajar merupakan pekerjaan yang menarik dan berkelanjutan.

12. Menikmati pekerjaan yang menantang dan sukar.

13. Guru aktif bekerja dalam suatu team, bukanlah sebagai pelengkap.

14. Perlu pengawasan orang lain, atas tugas, kinerja pribadi guru.

15. Menangani permasalahan siswa secara langsung atau tidak langsung.

Relation ships

16. Aktip dalam sektor pendidikan bukannya untuk jabatan dalam pemerintahan(PNS). 17. Bekerja sebagai guru adalah kesem patan

untuk menaikkan penghasilan.

18. Bekerja sebagai guru adalah terjamin, per-manen dan posisi pekerjaan dapat dipercaya. 19. Pekerjaan ini bebas dan tidak sulit untuk

memutuskan bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan.

Rewards

20. Pekerjaan ini merupakan peluang pribadi untuk memperoleh ketrampilan dan pengetahuan baru.

SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI

Kuesioner menggunakan skala lima point sebagai berikut:

SK = Sangat kurang; K = Kurang; C = Cukup ;L = Lengkap; SL= Sangat Lengkap

Indikator No Pertanyaan SK K C L SL

Broadscope 1. Informasi bagi guru mengandung faktor eksternal, internal dan masa yang akan datang. Apakah informasi tersedia dan digunakan? .

Agregasi 2. Informasi bagi guru perlu lengkap dan ringkas. Apakah informasi tersedia dan digunakan? .

Timeliness 3. Informasi bagi guru perlu terkini, tepat waktu. Apakah informasi tersedia dan digunakan? .

Integrasi 4. Informasi bagi guru perlu yang kompleks, detail. Apakah infor-masi tersedia dan digunakan? .


(6)

KINERJA GURU AKUNTANSI

Kuesioner menggunakan skala lima point sebagai berikut: TM = Tidak mampu; KM = Kurang mampu; M = Mampu; LM = Lebih dari mampu; SM= Sangat mampu.

Indikator No Pertanyaan TM KM M LM SM

1. Menguasai sifat-sifat siswa dari ber-bagai aspek.

2. Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran mendidik.

3. Menguasai pengembangan kuri-kulum sesuai bidang yang di-ampu.

4. Menguasai penyelenggaraan kegiatan yang mendidik.

5. Menguasai teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran siswa.

6. Mampu memfasilitasi pengemba-ngan potensi yang dimiliki siswa.

7. Mampu menyelenggarakan peni-laian proses belajar mengajar.

8. Mampu berkomunikasi secara efektif dan santun dengan siswa.

9. Mampu memanfaatkan hasil penilaian untuk kepentingan pembelajaran.

Kompetensi Pedagogik

10. Mampu melakukan tindakan re-flektif untuk peningkatan kualitas pem-belajaran.

11. Mampu bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.

12. Mampu menampilkan diri seba-gai pribadi yang jujur dan ber-akhlak mulia, berwibawa.

Kompetensi Kepribadian

13. Menjunjung tinggi kode etik guru dan bangga menjadi guru.

14. Mampu bertindak objektif dan tidak diskriminatif.

15. Mampu beradaptasi di tempat ber tugas. Kompetensi

Sosial

16. Mampu berkomunikasi dengan komu nitas profesi sendiri.

17. Menguasai materi yang men-dukung mata pelajaran yang diampu.

18. Menguasai pengembangan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

19. Mampu mengembangkan keprofesi-onalan secara berkelanjutan dengan tindakan reflektif.

Kompetensi Profesional


Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING

1 82 101

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING

1 16 92

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERERIAL DENGAN VARIABEL KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada PD. BPR BKD Kabupaten Karanganyar.

0 0 9

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 1 14

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 2 6

Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial dengan Sistim Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran Kinerja sebagai variabel moderating pada PT. Lavilla Creative.

0 1 77

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 1 27

Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial dengan Sistim Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran Kinerja sebagai variabel moderating pada PT. Lavilla Creative

0 0 21

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA AUDITOR; MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 0 29