Prinsip pemberian makanan bayi dan anak pada saat darurat Hal yang mendukung pemberian makanan pada anak saat darurat Tenaga gizi terlibat penyusunan Tenaga gizi menentukan kebutuhan Pemberian makanan yang tidak tepat Pemberian ASI pada bayi dan Dapur umu

84,71, sedangkan pertanyaan yang paling sedikit dijawab dengan benar adalah pertanyaan mengenai pemberian kapsul vitamin A saat bencana yaitu sebanyak 5 orang 9,8, dan pertanyaan mengenai fase pertama saat terjadi bencana sebanyak 11 orang 21,57. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Pertanyaan Mengenai Pengetahuan Tenaga Gizi tentang Gizi Darurat di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 No Pertanyaan Pengetahuan Jawaban Benar Salah n n 1. Fase pertama saat terjadi bencana 11 21,57 40 78,43 2. Kegiatan merencanakan kebutuhan makanan 37 72,55 14 27,45

3. Kelompok rentan

43 84,31 8 15,69

4. Pemberian makanan tambahan

terbatas 15 29,41 36 70,59 5. Pemberian kapsul vitamin A pada saat bencana 5 9,8 46 90,2

6. Standart ransum untuk pengungsi

19 37,25 32 62,75

7. Pemberian makanan tambahan

darurat 37 72,55 14 27,45 8. Penambahan energi untuk ibu hamil 26 50,98 25 49,02 9. Besar porsi makanan selingan untuk anak kurang gizi 20 39,22 31 60,78

10. Prinsip pemberian makanan bayi dan anak pada saat darurat

17 33,33 34 66,67

11. Hal yang mendukung pemberian makanan pada anak saat darurat

15 29,41 36 70,59

12. Kriteria bayi yang mendapat susu formula pada saat darurat

37 72,55 14 27,45 Berdasarkan nilai yang diperoleh kemudian dikelompokkan, maka diperoleh hasil pengetahuan tenaga gizi dalam memberikan pelayanan gizi darurat sebagai mana data berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tenaga Gizi dalam Menghadapi Gizi Darurat pada Bencana di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 No Pengetahuan n 1 Baik 28 54,90 2 3 Cukup Kurang 21 2 41,18 3,92 Jumlah 51 100 Berdasarkan tabel 4.5. terlihat lebih dari setengah tenaga gizi yang bertugas di Kabupaten Aceh Besar memiliki pengetahuan baik mengenai pelayanan gizi darurat yaitu 28 orang 54,90.

4.5. Sikap

Melalui sikap, dapat dipahami proses kesadaran yang menentukan tindakan nyata dan tindakan yang mungkin dilakukan individu dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil penelitian tentang sikap tenaga gizi yang bertugas di Kabupaten Besar dalam kaitannya dengan gizi darurat pada bencana diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.6. Distribusi dan Frekuensi Jawaban Pertanyaan Mengenai Sikap Tenaga Gizi Terhadap Pelayanan Gizi Darurat pada Bencana di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 No Pernyataan Jawaban S S S KS TS S TS n n n n n

1. Tenaga gizi terlibat penyusunan

menu dan mengawasi penyelenggaraan dapur umum 29 56,9 21 41,2 1 1,9

2. Tenaga gizi menentukan kebutuhan

bahan makanan bagi pengungsi 13 25,5 34 66,7 3 5,9 1 1,9 0 3. Tenaga gizi melakukan pengawasan bantuan bahan makanan untuk melindungi korban bencana 15 29,4 30 58,8 5 9,8 1 1,9 0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Lanjutan No Pernyataan Jawaban S S S KS TS S TS n n n n n

4. Pemberian makanan yang tidak tepat

pada kelompok rawan dapat meningkatkan risiko kesakitan 26 50,9 19 37,3 6 11,8 5. Bayi dan baduta merupakan kelompok yang paling rawan 26 50,9 20 39,3 5 9,8 6. Bagi anak usia 2-5 tahun hindari penggunaan susu dan makanan lain yang dalam penyiapannya menggunakan air 5 9,8 6 11,8 20 39,2 16 31,4 4 7,8

7. Pemberian ASI pada bayi dan

Baduta sangat penting untuk tetap diberikan pada situasi darurat 38 74,5 12 23,5 1 1,9 8. Bila bayi piatu, upayakan untuk mendapatkan bantuan ibu susu ASI donor 16 31,4 27 52,9 8 15,7

9. Dapur umum wajib menyediakan

makanan untuk anak usia 6-24 bulan 22 43,1 25 49,1 4 7,8

10. Adanya tenaga konselor di tempat

pengungsian 22 43,1 24 47,1 5 9,8

11. Melakukan pendampingan kepada

keluarga yang masih memiliki bayi dan anak yang mempunyai masalah gizi 30 58,8 19 37,3 2 3,9

12. Tenaga gizi memberikan

perlindungan, promosi, dan dukungan kepada ibu untuk keberhasilan menyusui 20 39,2 28 54,9 3 5,9

13. Memberikan informasi kepada donor

dan media massa bahwa bantuan berupa susu formula, dot dan botol tidak diperlukan 9 17,7 15 29,4 17 33,3 6 11,8 4 7,8

14. Bantuan susu formula harus