Pengawasan Makanan Fisik, Kimia dan Bakteriologi Dapur Umum

2.8. Pelayanan Tanggap Darurat Bencana

Pelayanan kesehatan pada saat bencana merupakan faktor yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kematian, kecacatan dan kejadian penyakit, karena bencana merupakan suatu kejadian yang tidak diinginkan dan biasanya terjadi secara mendadak serta disertai jatuhnya korban Rustrini, dkk,2011 Posko pelayanan kesehatan sangat diperlukan dalam penanganan bencana musibah. Hal tersebut dikarenakan pengungsimasyarakat yang terkena musibah atau bencana rawan terhadap penyakit, baik secara fisik maupun secara psikologi. Oleh karena itu petugas kesehatan yang berhadapan langsung dengan masyarakat harus cepat tanggap mendirikan posko pelayanan. Salah satu pelayanan yang perlu dilakukan adalah pelayanan gizi pada posko pelayanan bencana. Pada keadaan dimana belum tersedianya fasilitas dan sarana air bersih maka tidak ada salahnya untuk memberikan makanan yang siap saji kepada pengungsi, baik makanan kaleng, susu evaporasi dalam kaleng, buah buahan, roti dan lainnya yang siap santap Depkes, 2008.

2.8.1. Pengawasan Makanan Fisik, Kimia dan Bakteriologi

Makanan yang diberikan kepada pengungsi tidak jarang bantuan dari dermawan, baik makanan siap santap, maupun bahan makanan mentah atau yang perlu pengolahan. Oleh karena itu petugas kesehatan yang berada diposko harus memperhatikan makanan-makanan bantuan baik siap santap. Adapun yang perlu diperhatikan adalah: tanggal kadaluarsa, basikeadaan hampir basi, bentuk makanan apakah masih sesuai dengan makanan normal, dan apakah masyarakat terbiasa Universitas Sumatera Utara dengan makanan tersebut, karena dapat mengakibatkan keracunan atau alergi Kemenkes, 2008. Lebih baik lagi jika makanan jangan memakai kuah atau makanan kering. Untuk menghindari terjadinya masalah malnutrisi yang berat pada golongan anak dan bayi, khususnya dibawah dua tahun maka dilakukan: memberikan ASI, menciptakan dan mempertahan kondisi yang kondusif, mengontrol dengan ketat distribusi dan penggunaan susu penganti ASI susu formula, menyiapkan makanan pendamping, mempermudah akses kepada seluruh ibu atau pengasuh bayi berbagai bahan makanan, mengurangi stres mental atau fisik, melindungi kesehatan bayi dan anak, melakukan pencarian terus menerus kepada anak yang kurang gizi, melakukan intervensi secepat mungkin sejak awal kejadian, memantau kejadian secara terus menerus. Depkes, 2008.

2.8.2. Dapur Umum

Dapur umum harus ditempatkan pada suatu lokasi, lebih disukai jika berada dalam satu bangunan dan di pagar, ruang dapur ditata untuk keperluan, menampung air, pencucian, dan membersihkan makanan, pengadaan awal, penyiapan makanan sebelum disajikan dan pencucian alat alat makan, dan alat masak. Pada umumnya penyelenggaraan dapur umum dapat dilaksanakan didalam ruangan maupun di luar ruangan. Apabila dalam ruangan diperhatikan hal hal berikut: tidak ada kemungkinan kebakaran, lokasi baik, tempat tidak rusak, mempunyai lantai yang kuat, cukup cahaya, cukup persedian air, atau sumber air, ada fasilitas kamar mandi dan jamban, dekat dengan tempat pemberian makanan, dekat dengan jalan DepKes, 2008. Universitas Sumatera Utara Jika diluar ruangan, beberapa hal yang harus diperhatikan: tempatnya datar, kering dan tidak ada binatang kecil, ada pohon pohon sebagai pelindung, dekat dengan tempat pemberian makanan, dekat dengan tempat pembekalan, dekat dengan sumber air, tidak ada benda benda atau logam berbahaya. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk mempersiapkan dapur umum: susun tempat masak sedemikian rupa, tempat makan dibuat beberapa lajur, arah pembagian makanan ditentukan dengan petunjuk, susun alat dapur darurat, hendaknya diatur sedemikian rupa, tempat pencucian hendaknya sesuai dengan urutan kerja Depkes, 2008.

2.8.3. Penanganan Gizi dalam Situasi Darurat