BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengetahuan Tenaga Gizi dalam Memberikan Pelayanan Gizi Darurat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga gizi yang bertugas di Kabupaten Aceh Besar memiliki pengetahuan sebagian besar baik yaitu sebanyak 28 54,90.
Sebanyak 21 berpengetahuan cukup 41,18 dan kurang baik 1 3,92. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar tenaga gizi sudah dapat memahami konsep
gizi pada saat darurat walaupun belum satu pun pernah mengikuti pelatihan khusus untuk penanggulangan gizi darurat. Pengetahuan merupakan dasar dari kesiapsiagaan
yang menjadi acuan seseorang untuk bertindak pada saat bencana terjadi. Asumsi peneliti terhadap hasil penelitian tersebut adalah karena sebagian
besar tenaga gizi di Kabupaten Aceh Besar sudah menempuh pendidikan diploma III dan sarjana, hanya 8 23,52 yang masih berpendidikan diploma I dan sudah
memiliki usia antara 45 tahun sampai dengan 53 tahun. Pengetahuan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi terhadap sikap dan
keterampilan seseorang. Tenaga gizi diharapkan memiliki bekal pengetahuan yang memadai mengenai pelaksanaan kegiatan gizi darurat pada saat bencana karena
pengetahuan inilah yang akan menjadi dasar dari tindakan yang dilakukannya pada saat tanggap darurat. Walaupun sebagian besar tenaga gizi yang ada di Kabupaten
Aceh Besar telah memiliki kesiapsiagaan yang memadai namun masih dibutuhkan
Universitas Sumatera Utara
pelatihan khusus yang membekali tenaga gizi secara lebih baik dalam menghadapi kejadian bencana.
Sutton dan Tiemey 2006 mengatakan kesiapsiagaan hendaknya didasarkan kepada pengetahuan tentang potensial dampak bahaya yang dapat mengancam
kesehatan dan keselamatan. Semakin tinggi pengetahuan seseorang maka akan semakin baik pula pelayanan yang akan diberikan. Pengetahuan yang yang dimiliki
seseorang biasanya akan mempengaruhi sikap dan kepedulian untuk siap siaga menghadapi bencana.
Pengetahuan sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan dimana diharapkan dengan pendidikan
yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pengetahuannya Wawan, 2010. Ini juga sesuai dengan apa yang dikemukakan Kirom, 2012, bahwa semakin tinggi
dasar pendidikan seseorang akan semakin mudah baginya untuk mengenali masalah dalam pekerjaannya.
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Sutrisno 2012, bahwa pendidikan adalah sebagai landasan untuk membentuk, mempersiapkan, membina,
dan mengembangkan sumberdaya. Pendidikan yang baik akan berbanding lurus dengan pengetahuan yang baik, yaitu dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi
maka pengetahuan yang dimiliki juga akan cendrung tinggi kecuali terjadi kesalahan dalam proses pendidikan atau pun penilaian.
Pengetahuan selalu dijadikan sebagai awal dari sebuah tindakan dan kesadaran sesesorang sehingga dengan kapasitas pengetahuan diharapkan bisa
Universitas Sumatera Utara
menjadi dasar dari tindakan seseorang. Keinginan yang tinggi untuk menambah wawasan pengetahuan masih menemukan banyak kendala salah satunya adalah
sulitnya mengakses informasi terutama yang berkaitan dengan kebencanaan.
5.2. Sikap Tenaga Gizi dalam Memberikan Pelayanan Gizi Darurat