Jenis Penelitian Variabel dan Definisi Operasional Metode Pengukuran

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif, untuk menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan tenaga gizi sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi gizi darurat pada bencana, dalam penelitian ini untuk menjelaskan masalah masalah yang mendalam berkaitan dengan kesiapsiagaan tenaga gizi dalam menghadapi gizi darurat juga dilakukan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam untuk mendukung data kuantitatif. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Aceh Besar, dengan pertimbangan Kabupaten Aceh Besar merupakan wilayah yang memiliki risiko bencana cukup tinggi Rencana Nasional Penangulangan Bencana 2010-2014 dan karena risiko tersebut, membutuhkan kesiapsiagaan seluruh elemen khususnya tenaga gizi.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2013 – Januari 2014. Universitas Sumatera Utara 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga gizi yang bertugas di Kabupaten Aceh Besar sebanyak 51 orang yang tersebar di seluruh Puskesmas dan Dinas Kesehatan dengan rincian yang bertugas di Dinas Kesehatan sebanyak 2 orang dan 49 lainnya bertugas di Puskesmas yang tersebar di seluruh kabupaten.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh tenaga gizi yang bertugas di Kabupaten Aceh Besar.

3.3.3. Pemilihan Informan Penelitian

Peneliti sebelum ke lapangan terlebih dahulu telah memilih informan yang dapat memberikan informasi yan diperlukan dalam penelitian ini yaitu: 1. Kepala seksi gizi di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar. 2. Kepala seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Besar 3. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Ahli Gizi Kabupaten Aceh Besar. 4. Tenaga gizi yang terdiri dari empat orang dengan wilayah tugas yang berbeda yaitu, Kecamatan Darul Imarah, Kecamatan Kota Jantho, Kecamatan Mesjid Raya, Dan Kecamatan Lhong. Tenaga gizi yang terpilih ini adalah tenaga gizi yang bertugas di wilayah kerja yang tersebar di perbatasan dan satu yang bertugas di ibukota Kabupaten Aceh Besar dengan rincian yaitu Kecamatan Darul Imarah berbatasan dengan Kota Banda Aceh, Kecamatan Mesjid Raya berbatasan dengan Universitas Sumatera Utara Kabupaaten Pidie, Kecamatan Lhong berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya dan Kecamatan Kota Jantho merupakan ibukota Kabupaten Aceh Besar.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui wawancara langsung dengan tenaga gizi. Pedoman wawancara menggunakan kuesioner yang sesuai dengan variabel penelitian agar diperoleh informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data pada informan dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dilokasi penelitian, wawancara mendalam dilakukan mengenai topik penelitian berdasarkan pedoman wawancara mendalam yang telah disusun peneliti dengan menggunakan bantuan alat tape recorder. Dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait dengan memanfaatkan data yang sudah ada.

3.4.1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan tenaga gizi sebagai indikator untuk mengukur kesiapsiagaan yang diperoleh dari mewawancarai langsung responden dengan bantuan kuisioner, serta hasil wawancara mendalam dengan informan.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang bersumber dari organisasiinstansi terkait. Data sekunder diperlukan untuk melengkapi data primer yang dianggap perlu untuk penelitian ini. Data diperoleh dari instansi terkait yaitu Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar, dan Kantor Bupati Aceh Universitas Sumatera Utara Besar, serta Dewan Pimpinan Cabang Aceh Besar dan Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Ahli Gizi Provinsi Aceh.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

1. Kesiapsiagaan adalah upaya yang dilakukan oleh tenaga gizi untuk mengantisipasi kemungkinan masalah gizi dan pananganan gizi darurat pada saat terjadi bencana. 2. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh tenaga gizi yang bertugas di Kabupaten Aceh Besar meliputi kegiatan gizi darurat pada bencana. 3. Sikap tenaga gizi terhadap pelaksanaan gizi darurat pada bencana di Kabupaten Aceh Besar. 4. Keterampilan adalah kemampuan tenaga gizi untuk menerapkan pengetahuan kedalam bentuk pembuatan keputusan pemecahan masalah dan berpikir logis yang berkaitan dengan pelaksanaan gizi darurat pada bencana 5. Gizi Darurat adalah kegiatan antisipasi terjadinya bencana dan mengurangi risiko dampak bencana pada kelompok masyarakat yang mengunsi sebelum bencana terjadi

3.6. Metode Pengukuran

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah daftar pertanyaan kuesioner untuk wawancara langsung dengan tenaga gizi yang bertugas di Kabupaten Aceh Besar responden, untuk mengukur variabel dengan rincian sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Variabel, Jumlah Pertanyaan, Kategori, Skor, dan Kesiapsiagaan Variabel Jumlah Jawaban Skor Kategori Petanyaan Pengetahuan 12 Tahu 3 Baik Kurang Tahu 2 Cukup Tidak tahu 1 Kurang Sikap 18 Sangat setuju 5 Positif Setuju 4 Negatif Kurang setuju 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1 Keterampilan 15 Baik 3 Terampil Cukup 2 Kurang Trampil Kurang 1 ____________________________________________________________________ Setiap aspek yang diukur kemudian dijumlahkan jawaban yang benar untuk selanjutya dikelompokkan menjadi: 1. Pengetahuan, setelah dilakukan scoring maka selanjutnya nilai skoring dilakukan pengkatagorian sebagai berikut: a. Baik, apabila responden memperoleh nilai 76-100 b. Cukup, apabila responden memperoleh nilai 56-75 c. Kurang, apabila responden memperoleh nilai 56. 2. Sikap, nilai yang diperoleh responden dihitung skornya untuk selanjutnya dihitung rata rata kelasnya. Kemudian dikatagorikan menjadi: a. Sikap positif, jika nilai yang diperoleh responden 80-100. b. Sikap negatif jika nilai yang diperoleh lebih kecil 80.. Universitas Sumatera Utara 3. Keterampilan, setelah dilakukan scoring maka selanjutnya nilai scoring dilakukan pengkatagorian sebagai berikut: d. Terampil, apabila responden memperoleh nilai 80-100 e. Kurang Terampil, apabila responden memperoleh nilai 80. 4. Kesiapsiagaan, diperoleh dari ketiga aspek tersebut yaitu, pengetahuan, sikap, dan keterampilan, Dari ketiga aspek tersebut dihitung skor keseluruhannya selanjutnya dikelompokkan menjadi: a. Siapsiaga bila nilai yang diperoleh 80-100 b. Kurang siapsiaga bila nilai yang diperoleh 80

3.7. Metode Analisis Data