Tabel 4.1 Lanjutan No
Kecamatan Potensi Jenis Bencana
6. Suka Makmur
Gempa bumi, tanah longsor, kekeringan, hama tanaman, kebakaran.
7. Montasik
Gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, kekeringan. 8.
Ingin Jaya Gempa bumi, banjir, tanah longsor, kekeringan, hama
tanaman, kebakaran.
7. Montasik
Gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, kekeringan. 8.
Ingin Jaya Gempa bumi, banjir, tanah longsor, kekeringan, hama
tanaman, kebakaran.
9. Kuta Baro
Gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, kekeringan. 10. Darusssalam
Gempa bumi, banjir, tanah longsor, kekeringan, hama tanaman, arus tsunami kebakaran.
11. Kuta Malaka Gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, kekeringan.
12. Simpang Tiga Gempa bumi, banjir, tanah longsor, kekeringan, hama
tanaman, kebakaran.
13. Darul Kamal Gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, kekeringan.
14. Darul Imarah Gempa bumi, banjir, tanah longsor, kekeringan, hama
tanaman, arus tsunami kebakaran.
15. Krueng Barona Jaya
Gempa bumi, banjir, kebakaran, kekeringan. 16. Mesjid Raya
Gempa bumi, banjir, tanah longsor, kekeringan, hama tanaman, tsunami, kebakaran, pasang purnama.
17. Baitussalam Gempa bumi, banjir genangan, tanah longsor, pasang
purnama, gelombang tsunami, kebakaran, kekeringan.
18. Pulo Aceh Gempa bumi, pasang purnama, tanah longsor,
kekeringan, hama tanaman, gelombang tsunami, kebakaran.
19. Peukan Bada Gempa bumi, banjir genangan, pasang purnama,
tanah longsor, kekringan, hama tanaman, gelombang tsunami, kebakaran.
20. Lhoknga Gempa bumi, banjir genangan, pasang purnama,
tanah longsor, kekeringan, hama tanaman, gelombang tsunami, kebakaran.
21. Leupung Gempa bumi, pasang purnama, tanah longsor,
kekeringan, hama tanaman, gelombang tsunami, kebakaran.
22. Lhoong Gempa bumi, pasang purnama, tanah longsor,
kekeringan, hama tanaman, gelombang tsunami, kebakaran.
23. Blang Bintang Gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, kekeringan,
hama tanaman. kecelakaan lalu lintas udara.
Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Besar 2013
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Aceh Besar memiliki risiko yang tinggi untuk jenis bencana gempa bumi karena terdapat patahan aktif di Kabupaten ini yaitu patahan semangko
yang melintang sejajar dengan bukit barisan. Jika dibanding antara jumlah penduduk Kabupaten Aceh Besar yang berjumlah 359.464 jiwa dan tenaga gizi yang ada di
kabupaten ini, masih terjadi kekurangan jumlah tenaga gizi sebanyak 19 tenaga gizi. Perbandingan idealnya adalah satu tenaga gizi untuk 5000 jiwa penduduk.
Kasus bencana yang paling banyak terjadi di Kabupaten Aceh Besar adalah bencana kebakaran yaitu 53 kejadian, diikuti angin topan 13 kejadian dan banjir
sebanyak 6 kejadian. Untuk kejadian gempa relatif sering terjadi namun dalam intensitas yang tidak terlalu kuat.
4.2. Karakteristik Responden
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga gizi yang bertugas di Kabupaten Aceh Besar yang tersebar di Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Tenaga
Gizi di Kabupaten Aceh Besar memiliki variasi yang cukup beragam untuk karakteristiknya, lebih jelas dapat dilihat lebih jelas pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Tenaga Gizi di Kabupaten Aceh Besar
No Karakteristik
n Umur
1 20-29 tahun
4 7,84
2 30-39 tahun
19 37,25
3 40-49 tahun
26 50,98
4 50-55 tahun
2 3,92
Jumlah 51
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Lanjutan No
Karakteristik n
Tingkat Pendidikan 1
Diploma I 8
15,67 2
Diploma III 31
60,78 3
Diploma IVSI 12
23,53 Jumlah
51 100
Sebagian besar responden berada pada kelompok umur 40-49 tahun 50,98 dan terkecil berada pada kelompok umur 50-55 tahun yaitu sebanyak 2 orang
3,92. Tingkat pendidikan responden paling besar berada pada kelompok pendidikan Diploma III yaitu 31 orang 60,78 dan paling sedikit pada tingkat
pendidikan Diploma I yaitu sebanyak 8 orang 15,67. 4.3. Distribusi Pelatihan Peningkatan Kemampuan dalam Pelayanan Gizi
Darurat
Ada beberapa pelatihan yang dapat diikuti oleh seorang tenaga gizi untuk meningkatkan kapasitas dalam melaksanakan tugas khususnya memberikan
pelayanan pada saat darurat. Pelatihan yang telah diikuti oleh tenaga gizi yang berada di Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel. 4.3. Distribusi Frekuensi Pelatihan yang Berkaitan dengan Peningkatan Kemampuan dalam Pelayanan Gizi Darurat
No Distribusi Pelatihan
n Pelatihan Penanggulangan Masalah Gizi dalam
Keadaan Darurat 1
Ya 04
2. Tidak
51 100
Jumlah 51
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Lanjutan No
Distribusi Pelatihan n
Pelatihan Surveilance Gizi n
1 Ya
13 25,49
2. Tidak
38 74,51
Jumlah 51
100 Pelatihan Konselor Gizi
n 1
Ya 37
72,55 2.
Tidak 14
27,45 Jumlah
51 100
Pelatihan Tata Laksana Gizi Buruk n
1 Ya
25 49,02
2. Tidak
26 50,98
Jumlah 51
100
Pelatihan yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas tenaga gizi dalam memberikan pelayanan gizi darurat terdiri dari empat jenis pelatihan dan belum ada
tenaga gizi yang sudah mengikuti secara lengkap dari keempat pelatihan tersebut. Bahkan dari penelitian ternyata didapati bahwa untuk pelatihan gizi darurat belum
ada satupun tenaga gizi yang bertugas di Kabupaten Aceh Besar yang pernah mengikuti pelatihan ini. Sedangkan untuk tiga jenis pelatihan lain sebagian besar
sudah ada yang pernah mengikutinya walaupun tidak merata dan masih terdapat 8 tenaga gizi yang belum pernah mengikuti satu jenis pun dari empat pelatihan tersebut
selama ini.
4.4. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian pada pertanyaan mengenai pengetahuan mengenai pelayanan gizi darurat diperoleh bahwa responden yang menjawab paling
banyak benar adalah pertanyaan mengenai kelompok rentan yaitu sebanyak 43 orang
Universitas Sumatera Utara
84,71, sedangkan pertanyaan yang paling sedikit dijawab dengan benar adalah pertanyaan mengenai pemberian kapsul vitamin A saat bencana yaitu sebanyak 5
orang 9,8, dan pertanyaan mengenai fase pertama saat terjadi bencana sebanyak 11 orang 21,57. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Pertanyaan Mengenai Pengetahuan Tenaga Gizi tentang Gizi Darurat di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013
No Pertanyaan Pengetahuan
Jawaban Benar
Salah n
n 1.
Fase pertama saat terjadi bencana 11
21,57 40
78,43 2.
Kegiatan merencanakan kebutuhan makanan
37 72,55
14 27,45
3. Kelompok rentan
43 84,31
8 15,69
4. Pemberian makanan tambahan
terbatas 15
29,41 36
70,59 5.
Pemberian kapsul vitamin A pada saat bencana
5 9,8
46 90,2
6. Standart ransum untuk pengungsi
19 37,25
32 62,75
7. Pemberian makanan tambahan
darurat 37
72,55 14
27,45 8.
Penambahan energi untuk ibu hamil 26
50,98 25
49,02 9.
Besar porsi makanan selingan untuk anak kurang gizi
20 39,22
31 60,78
10. Prinsip pemberian makanan bayi dan anak pada saat darurat