88 -
Tidak menarik : 0
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan kadang-kadang dalam melakukan perjalanan wisata. Sebanyak 36,36 responden
mengatakan melakukan perjalanan wisata karena penyajian gaya wisata, yakni ala Koper yang berfasilitaskan serba mewah dengan biaya yang mahal dan ala Ransel yang
berfasilitaskan sederhana namun dengan pengeluaran yang relatif murah dianggap responden sangat menarik. Jadi, terdapat hubungan antara penyajian gaya wisata ala Koper dan Ransel
dengan tingkat keseringan responden melakukan perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata yang pernah ditayangkan oleh tayangan Koper dan Ransel di TRANS TV.
4.4. Uji Hipotesis
Setelah analisis tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti melakukan langkah selanjutnya, yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis adalah pengujian data statistik
untuk mengetahui data hipotesisi yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel
dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi rho oleh Spearman seperti di bawah ini :
21 ,
79 ,
1 970200
5 ,
767578 1
1 99
99 75
, 127929
6 1
1 6
1
2 2
2
= −
= −
= −
× −
= −
− =
∑
s s
s s
s
r r
r r
n n
di r
Untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antar variabel berdasarkan perhitungan koefisien korelasi digunakan skala Guilford. Dalam hal ini diperoleh hasil
21 ,
=
s
r , dimana
Universitas Sumatera Utara
89 indeks korelasi terletak pada 0,20 – 0,40 yang mana makna hubungannya rendah tapi pasti.
Hal ini berarti tayangan Koper dan Ransel di TRANS TV memiliki hubungan yang rendah tapi pasti terhadap minat wisata masyarakat Kelurahan Denai Kecamatan
Medan Denai.
Untuk mengetahui tingkat signifikasi hasil uji hipotesa, maka digunakan rumus
hitung
t
dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu :
11 ,
2 07
, 10
21 ,
47 ,
101 21
, 9559
, 97
21 ,
0441 ,
1 97
21 ,
21 ,
1 2
99 21
, 1
2
2 2
= ×
= =
= −
= −
− =
− −
=
hitung hitung
hitung hitung
hitung hitung
s s
hitung
t t
t t
t t
r n
r t
Tahap selanjutnya adalah membandingkan nilai
hitung
t
dengan nilai
tabel
t
, karena jumlah n responden dalam penelitian ini tidak terdapat pada tabel distribusi t yang
terlampir, maka untuk mencari nilai
tabel
t
digunakan rumus interpolasi dengan taraf signifikansi pada 0,05 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
90
98 ,
1 22
, 119
60 78
, 120
60 78
, 60
120 02
, 39
2 60
2 02
, 39
60 2
2 980
, 1
99 60
60 120
= =
− =
= −
− ×
− =
− −
− =
− −
− =
− −
− −
= −
−
tabel tabel
tabel tabel
tabel tabel
tabel
t t
t t
t t
t dicari
yang tabel
nilai bawah
tabel nilai
bawah tabel
nilai atas
tabel nilai
dicari yang
tabel angka
bawah tabel
angka bawah
tabel angka
atas tabel
angka
Maka nilai
tabel
t
dalam penelitian ini dengan jumlah sampel n sebanyak 99 dan taraf signifikansi
α pada 0,05 adalah 1,98. Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh hasil uji korelasi bivariat oleh
Spearman antara pengaruh tayangan Koper dan Ransel dengan minat wisata masyarakat Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai adalah sebesar 0,21. Sesuai dengan kaidah dalam
Spearman
s
r koefisien bahwa jika
s
r 0, maka hipotesis diterima. Hasil perhitungan nilai
hitung
t
adalah 2,11 dan hasil perhitungan
tabel
t
adalah 1,98. Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh bahwa
hitung
t
tabel
t
2,11 1,98. Jika
hitung
t
tabel
t
maka hubungannya diterima, dan ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesa dalam penelitian ini diterima dan hubungannya
signifikan.
Universitas Sumatera Utara
91 Selanjutnya, berdasarkan harga
s
r maka kekuatan prediksi pengaruh tayangan Koper dan Ransel terhadap minat wisata masyarakat Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
41 ,
4 100
21 ,
100
2 2
= ×
= ×
=
s
r Kp
Jadi, hubungan antara pengaruh tayangan Koper dan Ransel terhadap minat wisata masyarakat Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai memberikan kontribusi sebesar 4,41
saja terhadap minat wisata responden, sedangkan 95,59 dimungkinkan karena faktor-faktor lainnya seperti mendapat informasi mengenai daerah tujuan wisata melalui brosur pariwisata,
iklan layanan masyarakat mengenai pariwisata yang disampaikan Dinas Pariwisata daerah setempat, pengalaman berwisata, ataupun rekomendasi dari keluarga, teman, dan lain
sebagainya.
4.5. Pembahasan