12
1.5.4. Model AIDDA
Banyak ahli yang dalam mengemukakan pemikirannya mengenai pendekatan approach terhadap kegiatan komunikasi persuasif, mempunyai kecenderungan yang sama,
yakni apa yang disebut “A-A procedure” atau “from Attention to Action procedure”. A-A procedure ini adalah proses pentahapan komunikasi persuasif yang dimulai dari usaha
membangkitkan Perhatian attention untuk kemudian berusaha menggerakkan seseorang atau orang banyak agar melakukan Tindakan action seperti yang diharapkan Effendy,
1992:122. Erat sekali hubungannya dengan itu, ada sementara ahli yang menganjurkan agar A-A
procedure tersebut dilakukan melalui proses yang terkenal dengan rumus klasik AIDDA, yakni sebagai akronim dari kata-kata sebagai berikut :
A -
Attention - Perhatian
I -
Interest - Minat
D -
Desire - Hasrat
D -
Decision - Keputusan
A -
Action - Tindakan
Proses pentahapan tersebut dimaksudkan agar komunikasi persuasif dimulai dengan upaya membangkitkan perhatian attention terlebih dahulu. Tanpa ada perhatian terlebih
dahulu dari komunikan terhadap pesan yang disampaikan kepadanya dan komunikator yang menyampaikan pesan itu, komunikasi tidak akan berlangsung dengan berhasil.
Apabila perhatian berhasil dibangkitkan, disusul dengan menumbuhkan minat interest yang pada gilirannya timbul pada komunikan hasrat desire untuk memenuhi apa
yang diajukan si persuader. Selanjutnya komunikan mengambil keputusan decision untuk melakukan tindakan action sebagaimana yang diinginkan persuader.
Dalam penelitian ini hendak melihat bagaimana perhatian yang timbul dalam diri responden setelah mendapat terpaan berupa tayangan Koper dan Ransel dan apakah perhatian
itu dapat menumbuhkan minat untuk melakukan perjalanan wisata. Namun perlu diingat
Universitas Sumatera Utara
13 bahwa penelitian ini hanya sampai pada timbulnya minat untuk berwisata, tidak sampai pada
tindakan melakukan perjalanan wisata. Minat yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sejauh mana tayangan Koper dan Ransel dapat menumbuhkan rasa ketertarikan pada
responden sehingga ada kelanjutan berupa minat untuk melakukan perjalanan wisata.
1.5.5. Tayangan Koper dan Ransel