21
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1. Komunikasi
2.1.1. Pengertian Komunikasi
•
Pengertian komunikasi secara umum
Secara etimologis atau menurut asal usul katanya, istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata
communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna mengenai suatu hal. Jadi, kalau dua orang terlibat komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka
komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang yang dipercakapkan Effendy, 2004:9.
Sedangkan secara terminologis atau berdasarkan istilah, Carl I. Hovland dalam Effendy, 2004:10 berpendapat bahwa komunikasi merupakan upaya yang sistematis untuk
merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.
•
Pengertian komunikasi secara paradigmatik
Dalam pengertian paradigmatik, Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy 2002:5 berpendapat bahwa komunikasi mengandung tujuan tertentu; ada yang dilakukan secara lisan,
secara tatap muka, atau melalui media, baik media massa seperti surat kabar, radio, televisi, atau film, maupun media nonmassa, misalnya surat, telepon, papan pengumuman, poster,
spanduk, dan sebagainya. Jadi komunikasi dalam pengertian paradigmatik bersifat intensional intentional,
mengandung tujuan; karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana kadar perencanaan itu, bergantung kepada pesan yang akan dikomunikasikan dan pada komunikan
Universitas Sumatera Utara
22 yang dijadikan sasaran. Adapun pengertian komunikasi secara paradigmatik adalah
komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung
secara lisan, maupun tak langsung melalui media Effendy, 2002:5.
2.1.2. Proses Komunikasi
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.
•
Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang symbol sebagai
media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan’’ pikiran
dan atau perasaan komunikator kepada komunikan Effendy, 2004:11. Proses komunikasi secara primer biasanya berlangsung secara tatap muka face-to-face communication atau
disebut juga sebagai komunikasi langsung direct communication dimana komunikasi ini diklasifikasikan menjadi dua jenis; komunikasi antarpersona interpersonal communication
dan komunikasi kelompok group communication. •
Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama. Untuk memperoleh kejelasan, ada baiknya kalau kita kaji model proses komunikasi
yang ditampilkan oleh Philip Kotler dalam bukunya, Marketing Management, berdasarkan paradigma Harold Lasswell Effendy, 2004:18.
Universitas Sumatera Utara
23
Gambar 3 : Model proses komunikasi
Unsur-unsur dalam proses komunikasi : -
Sender : komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. -
Encoding : penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang. -
Message : pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
- Media : saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada
komunikan. -
Decoding : pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
- Receiver : komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
- Feedback : umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau
disampaikan kepada komunikator. -
Noise : gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan
oleh komunikator. Model komunikasi di atas menegaskan faktor-faktor kunci dalam komunikasi efektif.
Komunikator harus tahu khalayak mana yang dijadikannya sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya. Ia harus terampil dalam menyandi pesan dengan memperhitungkan
bagaimana komunikan sasaran biasanya mengawasandi pesan. Komunikator harus mengirimkan pesan melalui media yang efisiensi dalam mencapai khalayak sasaran.
Decoding Receiver
Response Feedback
Noise Message
Media Encoding
Sender
Universitas Sumatera Utara
24
2.1.3. Tujuan dan Fungsi komunikasi