7
1.5. Kerangka Teori
Menurut Nawawi, 1995:39 suatu penelitian memerlukan kejelasan titik tolak landasan berpikir dalam memecahkan masalahnya. Untuk itu disusun kerangka teori yang
memuat pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disorot. Menurut Kerlinger dalam Rakhmat, 2004:6 teori adalah himpunan konstruk
konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala
tersebut. Berdasarkan alasan di atas, maka peneliti dalam melaksanakan penelitian
menggunakan teori-teori yang relevan dengan topik permasalahan yaitu : 1.5.1. Komunikasi
1.5.2. Komunikasi Massa dan Televisi 1.5.3. Teori Kultivasi
1.5.4. Model AIDDA 1.5.5. Tayangan Koper dan Ransel
1.5.6. Minat
1.5.1. Komunikasi
Setiap orangyang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah sebagai
konsekuensi hubungan sosial social relations. Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain yang karena berhubungan menimbulkan
interaksi sosial social interaction. Terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi intercommunication. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang
Universitas Sumatera Utara
8 kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,
baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media Effendy, 2002:5. Menurut Harold Lasswel dalam Mulyana, 2002:62 cara yang baik untuk
menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Who siapa, Says What Mengatakan apa, in Which Channel dengan saluran apa, To Whom
kepada siapa,With What Effect dengan pengarug bagaimana? Yang tepenting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang
disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Effendy, 2002:6. Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yakni
: -
Dampak kognitif, dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya.
- Dampak afektif, disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan
tahu, tetapi bergerak hatinya; menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih gembira, marah, dan sebagainya.
- Dampak behavioral, dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku,
tindakan, atau kegiatan.
I.5.2. Komunikasi Massa dan Televisi
Komunikasi massa mass communication adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau eletronik radio, televisi, yang dikelola
oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat
umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas, khususnya media elektronik
Universitas Sumatera Utara
9 Mulyana, 2002:75. Ciri komunikasi massa ditentukan oleh sifat unsur-unsur yang
dicakupnya, yakni sifat komunikan, sifat media, sifat pesan, sifat komunikator, dan sifat efek. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Alexis S.Tan dalam Nurudin,
2004:63 adalah : −
To Inform memberi informasi −
To Educate mendidik −
To Persude mempersuasi −
To Entertaint menyenangkan, memuaskan kebutuhan komunikasi Sebagaimana diketahui komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
modern. Jadi, membahas komunikasi massa tidak akan lepas dari media massa sebagai media utama dalam proses komunikasi massa itu sendiri. Salah satu media massa dalam
komunikasi massa adalah televisi. Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada
kehidupan manusia Ardianto dkk, 2004:125. Televisi merupakan media yang paling banyak menarik perhatian komunikan karena
kelebihannya yang mampu menyatukan unsur audio visual sekaligus. Televisi memiliki keuntungan atas pesannya yang bisa dilihat serta didengar dalam waktu yang bersamaan
Suhandang, 2005:89. Tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.
1.5.3. Teori Kultivasi