26 berprasangka belum apa-apa sudah bersikap menentang komunikator. Pada orang yang
bersikap prasangka emosinya menyebabkan dia menarik kesimpulan tanpa menggunakan fikiran secara rasional. Emosi sering kali membutakan pikiran dan perasaan terhadap suatu
fakta yang bagaimana pun jelas dan tegasnya. Apalagi kalau prasangka itu sudah berakar, seseorang itu tidak dapat lagi berpikir objektif, dan apa saja yang dilihat atau didengarnya
selalu akan dinilai negatif. Prasangka sebagai faktor psikologis dapat disebabkan oleh aspek antropologis dan sosiologis; dapat terjadi terhadap ras, bangsa, suku bangsa, agama, partai
politik, kelompok, dan apa saja yang bagi seseorang merupakan suatu perangsang disebabkan dalam pengalamannya pernah diberi kesan yang tidak enak.
b. Hambatan Semantis
Kalau hambatan sosiologis-antropologis-psikologis terdapat pada pihak komunikan, maka hambatan semantis terdapat diri komunikator. Faktor semantis menyangkut bahasa
yang dipergunakan komunikator sebagai ”alat” untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Memperhatikan gangguan semantis ini, sebab salah satu ucap atau salah
tulis dapat menimbulkan salah pengertian misunderstanding atau salah tafsir misinsterpretation, yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi
miscommuniation.
d. Hambatan mekanis
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Banyak contoh yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari; suara telepon yang
krotokan, ketikan huruf yang buram pada surat, suara yang hilang-muncul pada pesawat radio, berita surat kabar yang sulit dicari sambungan kolomnya, gambar yang meliuk-liuk
pada pesawat televisi, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
27
e. Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi, jadi datangnya dari lingkungan. Contoh hambatan ekologis
adalah suara riuh orang-orang atau kebisingan lalu-lintas, suara hujan atau petir, suara pesawat terbang lewat, dan lain-lain pada saat komunikator sedang berpidato.
2. 2. Komunikasi Massa dan Televisi
2. 2. 1. Pengertian Komunikasi Masssa
Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright dalam Ardianto,2004:3 merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran media dalam
menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.
Defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gerbner, yang menyebutkan bahwa komunikasi massa adalah produksi dan
distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kotinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri Ardianto 2004 : 4.
2. 2. 2. Karakteristik Komunikasi Massa
Karakteristik komunikasi massa menurut Ardianto 2004, 7-12 adalah sebagai berikut :
a. Komunikator Terlembagaan