Analisis Data Metode Penelitian

4. Analisis Data

Data-data tersebut di atas berupa bahan-bahan hukum dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Dilihat dari tujuan analisis, maka ada dua hal yang ingin dicapai dalam analisis data kualitatif, yaitu : 1 Menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena hukum dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut; dan 2 Menganalisis makna yang ada di balik informasi, data, dan proses suatu fenomena. 56 Bahan hukum primer yang terinventarisasi terlebih dahulu disistematisasikan sesuai dengan substansi yang diatur dengan mempertimbangkan relevansinya terhadap rumusan permasalahan dan tujuan penelitian. Kemudian dilakukan prediktabilitas hukum, mencari keadilan hukum, perlindungan hukum, dan lain-lain. 57 Analisis dilakukan secara holistik 58 dan integral untuk menemukan hubungan logis antara berbagai konsep hukum yang sudah ditemukan dengan menggunakan kerangka teoritis yang relevan. Dalam hal ini yang akan diuji hubungan logisnya antara lain meliputi hubungan antara kebijakan tarif cukai hasil tembakau, penerimaan negara, peran ekonomi Industri Hasil Tembakau dalam hal Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau DBH CHT, perlindungan terhadap Usaha Mikro Kecil 56 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Op.cit., hal. 153. 57 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Rosda, 2006, hal. 248, dalam Burhan Bungin, Op.cit., hal. 144-145. 58 Menurut Dilthey, holistik adalah hubungan melingkar antara part bagian dan whole keseluruhan sebagai perputaran antara bagian dan keseluruhan dalam memahami sesuatu. Bagian yang satu dapat dipahami apabila direlasikan dengan bagian yang lain sehingga membentuk totalitas atau keseluruhan, dalam Yusran Darmawan, ”Membincang Holistik dalam Antropologi”, http:timurangin.blogspot.com200908membincang-holistik-dalam-antropologi.html., diakses pada 13 Agustus 2010. Universitas Sumatera Utara Menengah, dampak negatif hasil tembakau, dan lain-lain yang ditemukan dalam penelitian. Melalui pendekatan holistik dalam ilmu hukum, maka ilmu hukum dapat menjalankan perkembangannya sebagai suatu ilmu pengetahuan yang lebih utuh dan tidak terintegrasi ke dalam ilmu-ilmu lain yang nantinya akan berakibat bagi perkembangan ilmu hukum itu sendiri, oleh sebab itu paradigma tersebut tentunya akan mengubah peta hukum dan pembelajaran hukum selama ini memandu kita dalam setiap kajian-kajian ilmu hukum yang lebih baik dalam prinsip keilmuan. 59 Pendekatan secara integral maksudnya adalah suatu konsep yang meliputi seluruh bagian dari Industri Hasil Tembakau dan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau agar menjadikan sebuah penelitian itu lengkap dan sempurna. 60 Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan logika berfikir deduktif – induktif yaitu dilakukan dengan teori yang digunakan dijadikan sebagai titik tolak untuk melakukan penelitian. Deduktif artinya menggunakan teori sebagai alat, ukuran dan bahkan instrumen untuk membangun hipotesis, sehingga secara tidak langsung akan menggunakan teori sebagai pisau analisis dalam melihat masalah dalam kebijakan tarif cukai hasil tembakau terhadap industri hasil tembakau di Sumatera Utara. Teorisasi induktif adalah menggunakan data sebagai awal pijakan melakukan penelitian, bahkan dalam format induktif tidak mengenal teorisasi sama sekali artinya teori dan teorisasi bukan hal yang penting untuk dilakukan. Maka 59 Satjipto Rahardjo, “Pendekatan Holistik Terhadap Hukum”, Jurnal Progresif, Vol. 1 No. 2, hal. 5, dalam Ronny Junaidy K., “Ilmu Hukum dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan Modern”, http:www.legalitas.orgcontentilmu-hukum-dalam-perspektif-ilmu-pengetahuan-modern., diakses pada 13 Agustus 2010. 60 Departemen Pendidikan Nasional, “Integral”, Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, http:pusatbahasa.diknas.go.idkbbiindex.php., diakses pada 13 Agustus 2010. Universitas Sumatera Utara deduktif – induktif adalah penarikan kesimpulan didasarkan pada teori yang digunakan pada awal penelitian dan data-data yang didapat sebagai tunjangan pembuktian teori tersebut apakah : 1 hasil-hasil penelitian ternyata mendukung teori tersebut sehingga hasil penelitian dapat memperkuat teori yang ada; 2 apakah teori dalam posisi dapat dikritik karena telah mengalami perubahan-perubahan disebabkan karena waktu yang berbeda, lingkungan yang berbeda, atau fenomena yang telah berubah, untuk itu perlu dikritik dan direvisi teori yang digunakan tadi; 3 apakah membantah teori yang digunakan untuk penelitian berdasarkan hasil penelitian, maka semua aspek teori tidak dapat dipertahankan karena waktu, lingkungan, dan fenomena yang berbeda, dengan demikian teori tidak dapat dipertahankan atau direvisi lagi, karena itu teori tersebut harus ditolak kebenarannya dengan menggunakan teori baru. 61 61 Burhan Bungin, Op.cit., hal. 26-29. Universitas Sumatera Utara

BAB II KEBIJAKAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU DI INDONESIA