Belum lagi masalah pekerja yang teranjam menganggur karena kenaikan cukai yang menyulitkan industri rokok. Bila pemerintah memberlakukan Roadmap
Industri Hasil Tembakau 2007-2020 maka sudah pasti para pekerja rokok yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan orang pada jangka waktu 2015-2020 akan habis dan
industri rokok akan tutup. Hal ini karena pemerintah lebih mementingkan aspek kesehatan daripada aspek tenaga kerja dan penerimaan negara.
Dalam hal kenaikan cukai yang baru sudah mulai terjadi gejolak seperti aksi unjukrasa di Jawa. Bisa saja aksi serupa turut terjadi di daerah-daerah lainnya yang
ada pabrik rokok. Pada tahun 2008, ada satu perusahaan rokok yang tutup akibat dari kenaikan cukai tembakau. Sedangkan pada tahun 2010 akan terancam dua perusahaan
rokok akan menyusul bankrut. Dengan demikian, ribuan pekerja rokok di Sumatera Utara pasti akan kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran.
97
2. Masyarakat
Dengan tutupnya perusahaan rokok tadi, maka jumlah pengangguran juga akan meningkat mengikuti ketersediaan pekerjaan yang ada. Berbicara mengenai
industri rokok maka akan selalu ada kelompok yang pro dan kontra karena industri rokok adalah industri yang kontroversial. Di satu pihak industri rokok menyerap
banyak tenaga kerja, memberikan pemasukan cukai terbesar sekitar 95 kepada pemerintah Indonesia sebagai pendapatan negara, namun industri rokok juga
97
“Tolak Kenaikan Cukai, Ribuan Pekerja Rokok Terancam Jadi Pengangguran”, http:beritasore.com20091208tolak-kenaikan-cukai-ribuan-pekerja-rokok-terancam-jadi-
pengangguran., diakses pada 31 Agustus 2010.
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan beberapa kerugian seperti penyakit yang ditimbulkan baik untuk perokok aktif maupun perokok pasif, sampah puntung rokok yang semakin banyak
akan mengotori lingkungan, dan rokok dapat mengantarkan rakyat miskin ke jurang kehancuran. Oleh karena itu, tentunya social cost yang ditimbulkan dari rokok
tidaklah murah.
98
Walaupun industri tembakau mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran, tetapi kualitas kesejahteraan pekerja industri rokok tergolong buruh,
upah yang diterima oleh para pekerja hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, tidak termasuk untuk menabung dan membiayai pendidikan anak-
anaknya. Tetapi tidak banyak para pekerja yang mengeluhkan baik upah maupun tingkat kesejahteraan mereka, karena lebih memilih bekerja dengan upah yang kecil
tetapi memiliki kontinuitas yang tetap ketimbang menjadi pengangguran atau bekerja yang memiliki kelanjutan yang jelas dan tetap.
99
Salah satu kerugian yang ditimbulkan oleh rokok terhadap masyarakat adalah membuat rakyat miskin menjadi lebih miskin lagi. Karena harus mengeluarkan biaya
untuk mengobati kesehatan yang diperburuk akibat merokok. Orang yang sakit harus ke dokter, setelah menemui dokter harus membeli obat, jika penyakit bertambah
parah maka pengobatan berlangsung ke rumah sakit setempat atau di daerahnya. Dalam kata-kata merokok dapat ”mengantar rakyat miskin ke dalam jurang
kehancuran” mengandung maksud bahwa rokok memakan atau menghabiskan cukup
98
Rissabela, “Industri
Rokok :
Fakta Industri
Rokok di
Indonesia”, http:rissabela.wordpress.comindustri-rokok., diakses pada 31 Agustus 2010.
99
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
banyak biaya dari anggaran rumah tangga setiap keluarga yang anggota keluarganya ada yang menjadi perokok aktif.
Dapat dibayangkan apabila salah satu anggota keluarga merokok 5 batang per harinya. Jika dalam satu keluarga yang merokok terdapat 2 – 3 orang, maka tambahan
total pengeluaran untuk rokok menjadi 2 – 3 kali lipatnya. Sedangkan pada faktanya dan didukung dengan Survei yang dilakukan oleh World Trade Organization
menunjukkan bahwa pria yang tidak sekolah atau tidak tamat SD merupakan jumlah perokok terbanyak. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan lebih
mudah orang tersebut untuk memahami dan mengerti dampak dari merokok.
100
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir 70 perokok Indonesia mulai merokok sebelum berumur 19 tahun. Banyaknya perokok pemula di kalangan anak-
anak dan remaja mungkin karena mereka belum mampu menimbang bahaya merokok bagi kesehatan dan dampak adiktif yang ditimbulkan nikotin. Perokok mungkin
beranggapan bahwa diri sendirilah yang menanggung semua bahaya dan resiko akibat kebiasaan merokok, tanpa menyadari bahwa sebenarnya mereka juga memberikan
beban fisik dan ekonomi pada orang lain di sekitarnya sebagai perokok pasif.
101
Tapi terkadang bagi orang yang tidak merokok merasa seperti dikucilkan oleh teman-teman yang merokok dan dikatakan ”banci” oleh orang yang merokok atau
dikatakan ”kurang gaul”. Orang perokok itu pada awalnya hanya coba-coba saja, hanya ingin menghormati teman yang memberikan rokok karena semua teman dalam
kelompok itu merokok, karena stress banyak masalah, karena agar dianggap gaya,
100
Ibid.
101
S. Riyanto, “Rokok dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan Masyarakat”, http:padang- today.comindex.php?today=articlej=6id=704., diakses pada 31 Agustus 2010.
Universitas Sumatera Utara
dan lain sebagainya. Orang yang menghisap benda beracun tersebut bukan saja orang dewasa yang sudah bekerja tetapi anak-anak usia sekolah juga menikmatinya.
Terkadang di sekolah diterapkan peraturan bagi siswanya dilarang merokok di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah, tetapi gurunya sendiri terkadang memberi
contoh dengan merokok di depan kelas ketika mengajar. Padahal seorang guru itu adalah orang yang harus dicontoh dan ditiru setiap perkataan dan tindakannya.
Karena seorang guru itu merupakan panutan bagi setiap siswa di sekolahnya.
102
Terkadang orang tua melarang anaknya merokok, tapi orang tuanya sendiri merupakan perokok berat. Tidak mudah untuk bisa berhenti merokok bagi seorang
perkokok, apa lagi bagi seorang pecandu rokok berat. Lingkungan yang tidak mendukung seseorang ingin berhenti merokok di antaranya pada saat main kartu atau
catur, sedang menunggu, stress, minum kopi, habis makan, dan jumpa teman lama yang perokok. Oleh karena itu, untuk berhenti merokok itu tidak bisa karena hanya
orang lain melainkan karena dirinya sendiri dengan niat dari hati dan dibantu oleh lingkungan yang mendukung.
103
Jadi, pengaruh kenaikan cukai tembakau bagi masyarakat adalah karena naiknya harga rokok yang dikonsumsi oleh masyarakat. Kenaikan cukai tembakau
membuat masyarakat harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli rokok guna pemenuhan kebutuhan. Bagi sebagian orang merokok sudah termasuk ke dalam
kehidupan sehari-hari jadi masuk ke dalam biaya pengeluaran kebutuhan hidup.
102
Ibid.
103
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
3. Pendapatan Negara