Jenis dan Sifat Penelitian Sumber Bahan Hukum

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan juridis normatif. 52 Dengan demikian objek penelitian adalah norma hukum yang terwujud dalam kaidah-kaidah hukum dibuat dan ditetapkan oleh pemerintah dalam sejumlah peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang terkait secara langsung dengan kebijakan tarif dalam Industri Hasil Tembakau di Sumatera Utara.

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan statute approach dalam melakukan pengkajian kebijakan tarif terhadap Industri Hasil Tembakau di Sumatera Utara. Pendekatan tersebut berkaitan dengan pendekatan dilakukan dengan menggunakan teori hukum murni yang berupaya membatasi pengertian hukum pada bidang-bidang hukum saja, bukan karena hukum itu mengabaikan atau memungkiri pengertian-pengertian yang berkaitan, melainkan karena pendekatan seperti ini menghindari pencampuradukan berbagai disiplin ilmu yang berlainan metodologi Munandir., “Kode Etik Menulis : Butir-Butir”, www.unissula.ac.id perpustakaan...Munandir20kode20etik.ppt., 2007, diakses pada 25 Mei 2010. 52 Adapun tahap-tahap dalam analisis juridis normatif adalah : merumuskan azas-azas hukum dari data hukum positif tertulis; merumuskan pengertian-pengertian hukum; pembentukan standar- standar hukum; dan perumusan kaidah-kaidah hukum. Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Rajawali Press, 2010, hal. 166-167. Universitas Sumatera Utara sinkretisme metodologi yang mengaburkan esensi ilmu hukum dan meniadakan batas-batas yang ditetapkan pada hukum itu oleh sifat pokok bahasannya. 53 Sifat penelitian adalah penelitian deskriptif yang ditujukan untuk menggambarkan secara tepat, akurat, dan sistematis gejala-gejala hukum terkait dengan peranan hukum dalam pembangunan ekonomi studi terhadap kebijakan tarif dalam Industri Hasil Tembakau di Sumatera Utara.

2. Sumber Bahan Hukum

Penelitian hukum normatif yang menitikberatkan pada penelitian kepustakaan dan berdasarkan pada data sekunder, maka sumber bahan hukum yang digunakan dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu : 1. Bahan hukum primer, meliputi seluruh peraturan perundang-undangan yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian, antara lain : Undang- Undang Dasar 1945 dan Amandemennya, Undang-Undang No. 16 Tahun 1956 tentang Pengubahan dan Penambahan Ordonansi Cukai Tembakau Staatsblad 1932 No. 517 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 1995 tentang Cukai dan diubah kembali dengan Undang- Undang No. 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 11 Tahun 1995 tentang Cukai dan peraturan pelaksanaannya, Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha 53 Hans Kelsen, Teori Hukum Murni : Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif, diterjemahkan oleh Raisul Muttaqien, disunting oleh Nurainun Mangunsong, Bandung : Nusamedia Nuansa, Cet. III, 2007. Universitas Sumatera Utara Tidak Sehat, Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; juga sejumlah Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia terkait Penetapan Tarif Cukai Hasil Tembakau, seperti Peraturan Menteri Keuangan No. 43PMK.042005 tentang Penetapan Harga Dasar dan Tarif Cukai Hasil Tembakau, sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 118PMK.042006 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan No. 43PMK.042005, diubah kembali dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 134PMK.042007 tentang Perubahan Ketiga, dan Peraturan Menteri Keuangan No. 181PMK.0112009 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau. 2. Bahan hukum sekunder digunakan untuk membantu memahami berbagai konsep hukum dalam bahan hukum primer, analisis bahan hukum primer dibantu oleh bahan hukum sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber baik jurnal, buku-buku, berita, dan ulasan media, dan sumber-sumber lain yang relevan seperti Roadmap Industri Hasil Tembakau 2007-2020 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. 3. Bahan hukum tertier diperlukan dipergunakan untuk berbagai hal dalam hal penjelasan makna-makna kata dari bahan hukum sekunder dan bahan hukum primer, khususnya kamus-kamus hukum dan ekonomi. Universitas Sumatera Utara

3. Teknik Pengumpulan Data