Jenis Kelamin Berdasarkan Derajat Bronkopneumonia Jumlah Kunjungan Berulang Berdasarkan Derajat Bronkopneumonia

Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai p0,05 berarti tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur berdasarkan derajat bronkopneumonia.

5.4.2. Jenis Kelamin Berdasarkan Derajat Bronkopneumonia

Distribusi proporsi jenis kelamin balita penderita bronkopneumonia berdasarkan derajat bronkopneumonia yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.24. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Balita Penderita Bronkopneumonia Rawat Inap Berdasarkan Derajat Bronkopneumonia di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009 Derajat Bronkopneumonia Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan f f f Bronkopneumonia Sedang Bronkopneumonia Berat 130 54 61,6 65,9 81 28 38,4 34,1 211 82 100,0 100,0 χ 2 = 0,455 df = 1 p = 0,500 Dari tabel 5.24. dapat diketahui bahwa proporsi balita penderita bronkopneumonia yang memiliki derajat bronkopneumonia sedang tertinggi pada laki-laki 61,6 dan pada perempuan 38,4. Proporsi yang memiliki derajat bronkopneumonia berat tertinggi pada laki-laki 65,9 dan pada permpuan 30,5. Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai p0,05 berarti tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin berdasarkan derajat bronkopneumonia. Universitas Sumatera Utara

5.4.3. Jumlah Kunjungan Berulang Berdasarkan Derajat Bronkopneumonia

Distribusi proporsi jumlah kunjungan berulang balita penderita bronkopneumonia berdasarkan derajat bronkopneumonia yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.25. Distribusi Proporsi Jumlah Kunjungan Berulang Balita Penderita Bronkopneumonia Rawat Inap Berdasarkan Derajat Bronkopneumonia di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009 Derajat Bronkopneumonia Jumlah Kunjungan Berulang Jumlah 1 Kali 2 Kali f f f Bronkopneumonia Sedang Bronkopneumonia Berat 15 1 93,7 100,0 1 6,3 0,0 16 1 100,0 100,0 Dari tabel 5.25. dapat diketahui bahwa proporsi balita penderita bronkopneumonia yang memiliki derajat bronkopneumonia sedang tertinggi pada jumlah kunjungan berulang 1 kali 93,7. Proporsi yang memiliki derajat bronkopneumonia berat tertinggi pada jumlah kunjungan berulang 1 kali 100,0. Karakteristik penderita jumlah kunjungan berulang satu kali yang memiliki derajat bronkopneumonia sedang ada 15 balita yaitu 10 laki-laki dan 5 perempuan. Terdapat gizi baik 9 balita, gizi kurang 4 balita, status gizi tidak tercatat 2 balita, imunisasi lengkap 4 balita, imunisasi tidak lengkap 10 balita. Pekerjaan ayah pegawai negeri 3 balita, pegawai swasta 6 balita, wiraswasta 2 balita, tidak tercatat 4 balita. Pekerjaan ibu pegawi swasta 1 balita, tidak tercatat 10 balita. Karakteristik penderita jumlah kunjungan berulang dua kali yang memiliki derajat bronkopneumonia berat ada 1 balita yaitu laki-laki, gizi kurang, imunisasi tidak tercatat, pekerjaan ayah tidak tecatat, pekerjaan ibu petani. Universitas Sumatera Utara Karakteristik penderita jumlah kunjungan berulang dua kali yang memiliki derajat bronkopneumonia sedang ada 1 balita yaitu laki-laki, gizi baik, pekerjaan ayah tidak tercatat, pekerjaan ibu wiraswata. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak dapat menggunkan uji Chi-Square dikarenakan terdapat 3 sel 75,0 memiliki nilai expected count .

5.4.4. Status Gizi Berdasarkan Derajat Bronkopneumonia