Faktor Lingkungan Sosial 1. Pekerjaan Orang Tua 2. Pendidikan Orang Tua

Pada zaman sebelum ditemukan antibiotik, pneumokokus merupakan penyebab pneumonia paling sering 95-98 dari semua pneumonia yang dirawat di rumah sakit, dan menyebabkan kematian pada 60 penderita pneumonia dengan bakteriemia dan pada 20 penderita pneumonia non bakteriemia. Kini, hanya 62 pneumonia disebabkan oleh kuman pneumokokus dan menyebabkan kematian hanya pada 32 penderita pneumonia dengan bakteriemia dan 6 menderita pneumonia non bakteriemia. 35 Dahulu kuman gram negatif jarang menyebabkan pneumonia dan menyebabkan angka kematian 97, tapi sekarang gram negatif menyebabkan pneumonia 20 dari seluruh penderita pneumonia, menggantikan stafilokokus sebagai penyebab kedua yang paling sering. Pneumonia sebab gram negatif tetap mempunyai angka kematian yang tinggi 79. 35 c. Faktor Lingkungan Sosial c.1. Pekerjaan Orang Tua Penghasilan keluarga adalah pendapatan keluarga dari hasil pekerjaan utama maupun tambahan. Tingkat penghasilan yang rendah menyebabkan orang tua sulit menyediakan fasilitas perumahan yang baik, perawatan kesehatan, dan gizi balita yang memadai. Rendahnya kualitas gizi anak menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan mudah terkena penyakit infeksi termasuk penyakit pneumonia. 30 Menurut hasil penelitian Heriyana, dkk 2005 di Makassar dengan menggunakan desain Case Control, hasil analisis statistik menunjukkan OR=1,280 CI 95=0,686-3,193, dapat dikatakan bahwa bayi yang mengalami pneumonia Universitas Sumatera Utara kemungkinan 1,3 kali lebih besar pada bayi yang memiliki keluarga yang berpenghasilan kurang dibawah Upah Minimal Propinsi Rp. 510.000,00 dibandingkan bayi yang memiliki keluarga yang berpenghasilan cukup Rp. 510.000,00. 4

c.2. Pendidikan Orang Tua

Tingkat pendidikan orang tua yang rendah juga merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan angka kematian ISPA terutama pneumonia. Tingkat pendidikan ibu akan berpengaruh terhadap tindakan perawatan oleh ibu kepada anak yang menderita ISPA. 2 Menurut hasil penelitian Notosiswoyo, dkk 2001 di Indramayu dengan menggunakan rancangan penelitian survei cepat Rapid Assement Survey, pendidikan akhir ibu berhubungan bermakna dengan pengetahuan tentang ISPA p0,05. Dilihat dari pengetahuan ibu bayianak balita masih terdapat : tidak mengetahui istilah ISPA 70, tidak tahu istilah pneumonia 76,2, tidak tahu adanya hubungan antara penyakit ISPA dan pneumonia 75,0, tidak tahu penyebab penyakit ISPA 72,6, tidak tahu cara mencegah penyakit ISPA 56,5. 36 Menurut hasil penelitian Hatta 2000 di Sumatera Selatan dengan menggunakan desain Case Control, hasil analisis statistik menunjukkan pendidikan ibu OR=2,037; p=0,013 dan pengetahuan ibu OR=2,364; p=0,005 berhubungan secara bermakna dengan kejadian pneumonia pada balita umur 9-59 bulan, dapat dikatakan bahwa balita yang mengalami pneumonia kemungkinan 2,04 kali lebih besar memiliki ibu yang berpendidikan rendah dibandingkan yang berpendidikan Universitas Sumatera Utara tinggi dan 2,4 kali lebih besar memiliki ibu yang berpengetahuan rendah dibandingkan yang berpengetahuan tinggi. 34

c.3. Pola Asuhan Anak Dalam Keluarga Berdasarkan Jumlah Anak