Pengertian Metode Pengajaran Efektivitas Metode Kisah
metode dalam proses belajar mengajar tidak harus berfokus kepada satu bentuk metode, akan tetapi dapat memilih atau mengkombinasikan diantara metode-
metode yang ada sesuai dengan situasi dan kondisi, sehingga dapat memudahkan si pendidik dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Oleh Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mengaplikasikan sebuah metode
pengajaran: 1
Tujuan yang hendak dicapai 2
Kemampuan guru 3
Anak didik 4
Situasi dan kondisi pengajaran dimana berlangsung 5
Fasiiltas yang tersedia 6
Waktu yang tersedia 7
Kebaikan dan kekurangan sebuah metode.
14
Menurut Hasan langgung, bahwa pengajaran adalah “pemindahan pengetahuan dari seorang yang mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang
belum mengetahui”.
15
Dari pengertian di atas, terdapat unsur-unsur substansial kegiatan pengajaran meliputi :
1. Pengajaran adalah upaya pemindahan pengetahuan.
Pemindahan pengetahuan dilakukan oleh seseorang yang mempunyai pengetahuan pengajar kepada orang lain yang belum mengetahui pelajar
melalui suatu proses belajar mengajar. Jadi pengajaran adalah suatu pemberian ilmu dan teknologi kepada peserta
didik agar nereka memilki kemampuan kognitif, efektif dan psikomotorik yang dapat diimplikasikan dalam kehidupan sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya,
masyarakatnya dan bangsanya menuju kehidupan yang sejahtera, adil dan makmur.
14
Ibid., h.109
Karena proses transfer pengetahuan yaitu dari seorang yang tidak tahu menjadi tahu, sehingga seorang yang tidak tahu menjadi tahu itu bisa menjalankan
hidupnya lebih bermakna. Menurut H.B Hamdani, bahwa “pendidikan” dalam arti umum mencakup
segala usaha dan perbuatan dari suatu generasi yang tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya serta ketrampilannya kepada
generasi muda untuk melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama dengan sebaik-baiknya. Dengan kata lain pendidikan bertujuan agar menggunakan
segala kemampuan yang ada padanya, baik fisik, intelektual, emosionak, maupun psikomotornya untuk menghadapi tantangan hidup dan mengatasi kesulitan-
kesulitan dan hambatan-hambatan sepanjang perjalanan hidup.
16
Menurut Syaiful B. Djamarah dkk. 1995, metode memiliki kedudukan:
Sebagai alat motivasi ekstrintik dalam kegiatan belajar mengajar KBM:
Mensiasati perbedaan individual anak didik;
Untuk mencapai tujuan belajar.
17
Dengan demikian pendidikan dalam konteks Islam sebagai suatu proses pengembangan potensi kreativitas peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, cerdas. Trampil, memiliki etos kerja yang tinggi, berbudi pekerti luhur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap
dirinya, bangsa dan Negara serta agama. Proses itu sendiri, sudah berlangsung sepanjang sejarah kehidupan manusia.
Dari uraian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa metode pengajaran dalam konteks pendidikan adalah suatu usaha atau cara yang
dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang bertujuan agar siswa dapat menerima dan menanggapi serta mencerna pelajaran
dengan mudah secara efektif dan efisien, sehingga apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan baik.
15
Hasan Nanggulung, Pendidikan dan Peradaban Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983, h.3
16
H.B.Hamdani, Filsafat Pendidikan, Yogyakarta: Kota kembang, 1987, h. 8
17
Pupuh Fathurahaman, M. Sobry Sutikno., Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Refika Aditama, 2007 h.15