Pengertian Kisah Efektivitas Metode Kisah
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang
dibuat-buat, akan tetapi membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang beriman”.
1 Macam-macam Kisah.
19
Dalam Al-Quran terdapat berbagai macam kisah yang dijelaskan dalam ayat- ayatnya, antara lain:
a Kisah para Nabi, yaitu mengandung cerita tentang dakwah para Nabi,
mukjizat-mukjizat yang memperkuat dakwahnya, akhlaq orang-orang yang menentang Nabi, tahapan-tahapan dakwah dan perkembangannya serta
akibat-akibat yang diterima oleh mereka yang mempercayai dan golongan yang mendustakan. Misalnya kisah tentang Nabi Nuh, Ibrahim, Musa,
Harun, Isa, dan lain-lain. Kisah-kisah tersebut terdapat dalam surat AlAnam, Al-Kahfi, Maryam dan surat-surat lainnya.
b Kisah Al-Qur’an yang berhubungan dengan kejadian masa lalu dan figur-
figur orang yang belum jelas kenabiannya, seperti Kisah Thalut dan Jalut, Dzul Qarnain, Ashhabul Kahfi, Maryam, Ashhabul Fiil, Ashhabul
Ukhdud, dan lain-lain. Kisah-kisah tersebut antara lain terdapat dalam surat Al-Fiil, Al-Buruj, Al-Baqarah, Al-Kahfi, dan lain sebagainya.
c Kisah-kisah yang berhubungan dengan kejadian yang terjadi pada masa
Rasulullah SAW. seperti peristiwa perang Badar dan perang Uhud, sebagaimana terdapat dalam surat Ali-Imron, perang Hunain dan perang
Tabuk, sebagaimana yang terdapat dalam surat At-Taubah, dan lain-lain.
19
Ibid., hlm. 431
2 Faedah-faedah Kisah.
20
Dalam metode Kisah terdapat beberapa faedah, yaitu: a
Penjelasan tentang dasar-dasar berdakwah dan penjelasan tentang dasar- dasar syari’at bagi para Nabi, sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S. Al-
Anbiya’: 25
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: Bahwasanya tidak ada Tuhan yang hak
melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku.
b Untuk meneguhkan hati rasul dan hati umat Islam agar tetap berada pada
agama Allah, mengokohkan kepercayaan orang mukmin akan pertolongan Allah terhadap golongan yang benar dan kehancuran umat yang salah, hal
ini terdapat dalam Q.S. Hud: 120
Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisahkisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini
telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orangorang yang beriman.
c Membenarkan para Nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap
mereka serta mengabadikan jejak dan peninggalannya. d
Menampakkan kebenaran Nabi Muhammad dalam dakwahnya dengan berita yang disampaikannya tentang hal ihwal orangorang terdahulu
disepanjang masa dan generasi. e
Menampakkan kebohongan ahli kitab terhadap petunjuk dan penjelasan yang mereka sembunyikan serta menantang ahli kitab dengan keterangan
dalam kitab mereka sebelum terjadi penyelewengan. Hal ini terdapat dalam Q.S. Ali-
’Imron: 93
.
“Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil Yaqub untuk dirinya sendiri sebelum Taurat
diturunkan[212]. Katakanlah: Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat, Maka bawalah Taurat itu, lalu
bacalah Dia jika kamu orang-orang yang benar.
f Qashash atau cerita merupakan bentuk dari sastra yang menarik untuk
didengarkan dan mudah meresap ke dalam jiwa sehingga menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga. Sebagaimana yang terdapat dalam Q.S.
Yusuf: 111
3 Adapun hikmah-hikmah dalam metode Kisah adalah:
21
a Menjelaskan betapa tingginya kandungan balaghah dalam Al Qur’an
Salah satu karakteristik balaghah, menjelaskan satu makna dalam bentuk yang berbeda, satu cerita diulang-ulang dalam beberapa tempat dengan
uslub yang berbeda, hal ini menunjukkan bahwa manusia tidak mudah merasa bosan, akan tetapi akan menunjukkan makna-makna baru dalam
jiwa, yang mana hal itu tidak dapat ditemukan dalam satu ayat pada ayat yang lain.
b Menunjukkan hebatnya kemukjizatan Al-Quran, bahkan para sastrawan
Arab tidak mampu menandingi salah satu bentukpun dalam Al- Qur’an.
Hal ini membuktikan bahwa Al- Qur’an benar-benar mukjizat yang datang
dari Allah SWT. c
Memberikan perhatian besar terhadap kisah tersebut agar pesan-pesannya lebih mantap dan melekat dalam jiwa. Hal ini karena pengulangan
20
Ibid., h. 431-432
21
Ibid., h. 432-433
merupakan salah satu cara pengukuhan dan indikasi betapa besarnya pengaruh dari perhatian. Misalnya kisah Musa dan Fir’aun, kisah ini
menggambarkan pergulatan sengit antara kebenaran dan kebatilan, walaupun kisah itu sering diulang-ulang tetapi tidak pernah terjadi dalam
satu surat. d
Adanya beberapa perbedaan tujuan dari berbagai bentuk makna yang terdapat dalam setiap pengulangan kisah-kisah tersebut.
4 Pengaruh Metode Kisah dalam Pendidikan dan Pengajaran
Sebagaimana telah diketahui bahwa kisah yang baik akan banyak diminati dan dapat menembus relung jiwa manusia dengan mudah. Segenap perasaan
mengikuti alur kisah tersebut tanpa merasa jenuh, begitu juga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat dicerna oleh akal, diserap ke dalam hati untuk
direalisasikan dalam tingkah laku. Dengan adanya Fenomena kejiwaan ini seharusnya para pendidik dapat mengambil pelajaran dari metode kisah tersebut
dalam proses pembelajaran lebih-lebih dalam pendidikan agama Islam. Seorang pendidik harus bisa memilih dan memilah kisah-kisah yang harus disampaikan
menurut masing-masing tingkatan pendidikan dan tingkat pemahaman atau karakteristik peserta didik.
Dalam kisah- kisah Qur’ani terdapat lahan subur yang dapat membantu
kesuksesan para pendidik dalam melaksanakan tugasnya dan membekali peserta didik dengan bekal kependidikan berupa peri kehidupan para Nabi, berita-berita
tentang umat terdahulu, sunnatullah dalam kehidupan masyarakat dan hal ihwal bangsa-bangsa, semua itu dikatakan dengan benar dan jujur. Para pendidik
hendaknya mampu menyampaikan kisah-kisah Qur’ani tersebut dengan susunan
bahasa yang sesuai dengan tingkat penalaran peserta didik dan harus sesuai dengan tingkatan pendidikannya masing-masing.
22
Relevansi metode Kisah di lingkungan sekolah seolah-olah seperti benar- benar terjadi, kisah-kisah yang dimaksudkan merupakan metode yang sangat
bermanfaat dalam menyampaikan informasi tentang materi pelajaran, maka
kewajiban pendidik muslim adalah memiliki kemauan yang kuat dalam merealisasikan peranannya untuk membentuk peserta didik agar memiliki sikap-
sikap yang sesuai dengan ajaran Al- Qur’an karena hal itu merupakan bagian
integral dari tujuan pendidikan Islam.
23
5 Langkah-langkah metode kisah
Beberapa langkah pelaksanaan metode cerita menurut beberapa ahli pendidikan adalah sebagai berikut:
a Menurut Verna Hildebrand, langkah-langkah pelaksanaan metode cerita
adalah: Choosing a Story, yaitu pemilihan cerita sesuai dengan situasi dan
kondisi proses belajar mengajar. Size of Story Group, yaitu pengorganisasian kelompok cerita,
semakin sedikit jumlah anggota dalam kelompok penceritaan semakin efektif proses dan hasilnya.
Chair or Floor for Story time, yaitu penataan posisi tempat duduk siswa yang biasanya dilakukan diatas kursi lantai dengan informasi
setengah lingkaran. Transition To Story Time, yaitu perubahan dalam penceritaan yang
merangsang aktivitas siswa untuk mendengarkan penceritaan dengan perilaku dan sedikit kekacauan.
24
b Agus F. Tangyong, dkk, berpendapat bahwa ;
Anak didik dibiasakan mendengarkan cerita dari guru. Guru sering meminta anak didik menceritakan kejadian penting
yang dialami.
22
Ibid., hlm. 441
23
Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al- Qur’an, Jakarta:
PT Rineka Cipta, 1994, hal. 209
24
Verna Hildebrand, Op Cit, hlm 187
Guru bercerita melalui gambar, kemudian siswa menceritakan kembali dengan kalimatnya sendiri.
25
c Sheilla Ellison and Barbara Ann Barnett, Ph D.
Shella Ellison dan Barbara Ann Barnet berpendapat bahwa: “Kids Love hearing what their parents were like at their age. Let your child
tell you a story about their life now, their friends, toys, games, events and hobbies”.
“Anak-anak sering mendengarkan cerita tentang apa yang orang tua mereka suka di waktu kecil. Bukankah anak muda mengungkapkan suatu cerita tentang
kehidupan mereka saat ini, teman-teman mereka, boneka-boneka main mereka, permainan, kegiatan-kegiatan dan
kebiasaan yang mereka suka”.
26
d Quthb
Menurut Quthb sebagaimana dikutip Lift Anis Ma’sumah bahwa guru dapat memberikan cerita-cerita yang sederhana dan mampu dipahami oleh siswa. Hal ini
akan menunjukkan daya tarik yang menyentuh perasaan dan mempunyai pengaruh terhadap jiwa yang tentunya sesuai dengan perkembangan jiwa anak.
Contoh penyampaian cerita kisah Metode : Cerita
Teknik : Menggunakan buku bacaan teks Langkah-langkah pelaksanaan:
Guru mempersiapkan alat peraga yang diperlukan Guru mengatur organisasi kelas
Guru memberikan stimulus agar siswa mau mendengarkanapersepsi Guru bercerita
Pemberian tugas.
25
Agus F. Tangyong, dkk, Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Gramedia, 1990 h. 119
e Mahmud Yunus
Menurutnya langkah-langkah metode kisah ialah sebagai berikut:
27
Hendaklah dimulai dengan pendahuluan yang sesuai dengan acara kisah.
Ceritakanlah kisah itu dengan bahasa terang, lagi mudah difahami murid-murid, serta menarik hari mereka.
Setelah selesai kisah itu hendaklah guru bersama murid-muridnya mengambil kesimpulan tentang semangat keimanan pahlawan yang
tersebut dalam kisah itu, serta mengajak murid-murid, supaya mempunyai semangat keimanan seperti pahlawan tersebut.
Dalam kisah nabi-nabi hendaklah guru memperbandingkan antara orang-orang Mukmin yang mengikut rasul dengan orang-orang kafir
yang tak mau mengikut rasul dan bagaimana akibat kedua golongan itu mendapat kesenangan dan kebahagiaan di dunia akhirat, sedangkan
orang-orang kafir merugi dan celaka. Akhirnya mengajak murid- murid supaya patuh mengikut rasul dan mengamalkan apa-apa yang
disuruhnya. Kemudian guru memajukan pertanyaan dalam bagian-bagian kisah itu
dari awal sampai akhirnya, supaya terang dan tetap isi kisah itu dalam hati murid-murid.
Sesudah itu guru menyuruh murid menceritakan kisah itu berganti- ganti.
Pada akhirnya di kelas tinggi guru memajukan pertanyaan yang membutuhkan berfikir untuk menjawabnya, seperti sebab-sebab
kejadian dan akibat dalam kisah itu.
d Kelebihan dan Kekurangan Metode kisah
26
Sheilla Ellison and Barbara Ann Barnett, 365 Ways to Help Your children Grow, Noperville: Illionis Source Books. Inc, 1996 h. 251
Kelebihan Metode Kisah 1.
Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik. Karen anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti
berbagai situasi kisah, sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan
topik kisah tersebut.
2. Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang
terjadi pada akhir cerita.
3. Kisah selalu memikat, karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya
dan merenungkan maknanya.
4. Dapat mempengaruhi emosi. Seperti takut, perasaan diawasi, rela, senang,
sungkan, atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita Seperti takut, perasaan diawasi, rela, senang, sungkan, atau benci sehingga bergelora
dalam lipatan cerita. Kekurangan Metode Kisah
1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah
terakumulasi oleh masalah lain.
2
Bersifat monoton dan dapat menjenuhkan anak didik.
3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud
sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan.
28
Dari uraian diatas dapat disimpulkan oleh armai arif, bahwa metode cerita adalah suatu penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis
terjadinya sebuah peristiwa baik benar atau berbentuk fiktif saja. Metode kisahcerita dalam pendidikan islam menggunakan paradigma Al-
Qur’an dan Hadis Nabi Saw.,
sehingga dikenal istilah “kisah Qur’ani dan kisah Nabawi.” Kedua sumber tersebut mempunyai substansi cerita yang valid tanpa diragukan
27
Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta: PT Hidakarya Agung, h.28
28
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: ciputat pers, 2002 cet. 1, h.162
lagi kebenarannya. Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada SDM yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga banyak kelemahannya.
29