Pemahaman Konsep Matematika Deskripsi Teoretik

Kompetensi-kompetensi tersebut dimulai dari kompetensi yang paling dasar, yaitu pemahaman konsep. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika perlu diberi penekanan pada pemahaman konsep yang baik dan benar. Agar kompetensi-kompetensi tersebut dapat dicapai dengan baik, maka dalam pembelajaran matematika perlu dilakukan belajar yang bermakna. Teori Ausabel Suherman, 2003 dikenal dengan teori belajar bermakna, pada belajar bermakna materi yang telah diperoleh dikembangkan lagi dengan keadaan lain sehingga belajarnya dapat lebih dimengerti. 17 Pengetahuan atau pengalaman baru yang di dapat siswa berkaitan dengan pengetahuan lama yang sudah diketahui atau dialami siswa sebelumnya.

3. Pemahaman Konsep Matematika

Pemahaman merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Proses pemahaman dapat terjadi ketika siswa sudah melakukan tahap pengetahuan atau mengenal. Seperti yang dikatakan Bloom Hamalik, 2009, salah satu taksonomi tujuan pendidikan adalah kompetensi kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 18 Begitu banyak definisi pemahaman diantaranya: pemahaman Hamalik, 2009 adalah kemampuan untuk menguasai pengertian. Pemahaman tampak pada alih bahanperubahan-perubahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya, penafsiran dan memperkirakan, contoh: memahami fakta dan prinsip, menafsirkan bahan lisan, menafsirkan bagan, menerjemahkan bahan verbal ke rumus matematika. 19 Sedangkan Menurut Bloom Rosyada, 2004 pemahaman adalah kemampuan untuk memahami apa yang sedang dikomunikasikan dan mampu mengimplementasikan ide tanpa harus 17 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematik Kontemporer,..., h. 32 18 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2009 cet. 9, Ed. 1, h. 79 19 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, ..., h. 80 mengaitkan dengan ide lain, dan juga tanpa harus melihat ide itu secara mendalam. 20 Supaya siswa memahami objek secara mendalam, siswa harus benar- benar mengenal atau mengetahui objek itu sendiri dari sifat-sifat atau perbedaan antara objek tersebut. Dengan demikian siswa dapat lebih mudah untuk mengetahui relasi antara objek yang satu dengan yang lainnya. Menurut Bloom pemahaman dapat dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu: 21 1 Pengubahan translation, kemampuan dalam memahami suatu objek yang dinyatakan dengan cara lain dari pernyataan asal yang dikenal sebelumnya. Pada pembelajaran matematika pemahaman translation berkaitan dengan kemampuan siswa menterjemahkan kalimat dalam soal menjadi bentuk lain. Misalnya dapat menyebutkan variabel-variabel yang diketahui dan ditanya. 2 Pemberian arti interpretation, yaitu pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menentukan konsep-konsep yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah. Misalnya dalam membedakan relasi, fungsi, dan korespondensi satu-satu dalam diagram panah maka konsep dasar yang harus dipahami siswa adalah definisi relasi, fungsi, dan korespondensi satu-satu. 3 Pembuatan ekstrapolasi extrapolation, yaitu pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan siswa menerapkan konsep dalam perhitungan matematis untuk menyelesaikan soal. Misalnya menentukan banyak fungsi dengan anggota himpunan tidak dirincikan, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah merincikan anggota himpunan,menentukan banyak anggota, kemudian menentukan banyak fungsi. 20 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta: Kencana, 2004, cet.1, h. 69 21 Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika: “Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP ”, Jakarta: CeMED, UIN Jakarta, 2006, hlm. 108 Seorang guru dapat menguji siswanya untuk memahami sejauh mana siswa sudah memahami suatu materi tes dengan memberikan tes yang mengacu pada indikator-indikator yang ada dalam materi tersebut. Moore Rosayada, 2004 mengatakan insikator-indikator pemahaman adalah menerjemah, mengubah, menggeneralisasi, menguraikan dengan kata-kata sendiri, menulis, meringkas, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, berpendapat, dan menjelaskan. 22 Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pemahaman adalah kemampuan siswa untuk dapat memahami suatu objek dengan menyatakan suatu objek dengan cara lain, misalnya menggunakan gambar, grafik, menjelaskan dengan kalimat sendiri serta siswa mampu mengimplementasikan suatu objek ke dalam hal yang sesuai. Selama proses belajar matematika kita harus memahami konsep- konsep yang ada dalam matematika, sehingga kita dapat mempelajari struktur-struktur atau hubungan-hubungannya. Konsep dalam matematika Ansyar, 2001 berasal dari peristiwa-peristiwa nyata. 23 Contohnya pemahaman konsep tentang bilangan. Awalnya untuk menggambarkan bilangan dalam suatu lambang, manusia menggunakan benda-benda yang ada disekitarnya, seperti batu, ranting, dll. Akhirnya manusia itu berpikir untuk menggambarkan sebuah lambang bilangan, karena menurut mereka cara yang mereka lakukan tidak praktis. Lambang untuk menulis sebuah bilangan disebut angka, seperti angka dua dilambangkan dengan 2, dan bangsa Cina Kuno menulis bilangan dengan membuat garis seperti batang. 24 Setiap negara mempunyai lambang bilangan sendiri untuk menulisnya. Konsep-konsep yang ada di matematika merupakan hasil buah pikiran manusia terdahulu. 22 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, ...,h.140 23 Tim Penulis Pekerti Bidang MIPA, Hakikat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Biologi di Perguruan Tinggi, Jakarta: PAU-PPAI, 2001,h.7 24 Wahyudin dan Sudrajat, Ensiklopedia Matematika untuk SLTP, Jakarta: PT CV Tarity Samudera Berlian, 2003, h. 7 Pengertian konsep adalah ide atau pengertian umum yang disusun dengan kata, simbol, dan tanda. 25 Sedangkan menurut Rosser Sagala, 2009 konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama. 26 Mempelajari konsep merupakan kemampuan untuk mengelompokkan benda atau peristiwa yang mempunyai relasi. Konsep menunjuk pada pemahaman dasar. Siswa dapat mengembangkan suatu konsep ketika mereka mampu mengklasifikasikan benda-benda atau ketika mereka dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu. Konsep dalam matematika adalah ide abstrak yang memungkinkan orang dapat mengklasifikasikan objek-objek atau peristiwa-peristiwa dan menentukan apakah objek atau peristiwa itu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut, konsep dalam matematika dapat diperkenalkan melalui definisi, gambar, model alat peraga. 27 Menurut Suherman ditinjau dari fungsinya, konsep dapat dikelompokkan ke dalam 3 golongan yaitu: konsep klasifikasional, konsep kolerasional, dan konsep teoritik: 28 1 Konsep klasifikasional adalah mengklasifikasikan konsep-konsep. Siswa mengkelompokkan suatu konsep ke dalam suatu peristiwa. Contoh: mengklasifikasikan konsep segitiga, konsep trigonometri, dan konsep logaritma. 2 Konsep kolerasional adalah menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lainnya dua atau lebih objek. Misalnya konsep luas persegi panjang sebagai hasil kali dari panjang dan lebar. 25 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem,...,h. 9 26 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran,..., h. 73 27 Sri Anitah dan Janet Trineke Manoy, Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: UT, 2007, cet. 1, h. 7.6 28 Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika : “Pengaruh Pendekatan Contextual Learning pada Materi Bangun Ruang Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP ”, Jakarta: CeMED, UIN Jakarta, 2006, h. 207 3 Konsep teoretik adalah menjelaskan konsep berdasarkan fakta. Misalnya konsep titik, bilangan dan himpunan. Jadi, pengertian konsep adalah ide abstrak yang memunginkan siswa dapat mengklasifikasikan objek ke dalam contoh atau bukan-contoh dan menghubungkan ide abstrak tersebut ke dalam obyek atau peristiwa yang memiliki relasi. Memahami sebuah konsep diperlukan belajar konsep yang baik dan benar, agar siswa dapat menempatkan sebuah konsep dalam suatu masalah atau peristiwa. Belajar konsep adalah belajar memahami objek yang abstrak melalui contoh, bukan contoh, serta sifat dan ciri-ciri objek tersebut. Agar belajar konsep berlangsung optimal yaitu dipersiapkan supaya siswa sudah mampu membedakan secara pasti suatu objek dengan objek lain. Sejak tahun 1960-an belajar konsep mendapat perhatian istimewa. Ada beberapa keuntungan dari hasil belajar konsep, yaitu: 29 1 Mengurangi beban berat bagi memori, karena kemampuan manusia dalam mengkategorisasi berbagai stimulus terbatas; 2 Konsep-konsep merupakan batu-batu pembangunan berpikir; 3 Konsep-konsep merupakan dasar untu proses mental yang lebih tinggi; 4 Konsep perlu untuk memecahkan masalah. Penggunaan suatu konsep biasanya digunakan secara berkesinambungan untuk menjelaskan suatu konsep yang lain dalam matematika. Oleh karena itu siswa harus benar-benar dapat mengklasifikasikan suatu konsep dalam suatu masalah, dan memahami relasinya. Kesalahan konsep yang salah diterima oleh siswa berakibat fatal untuk mempelajari konsep-konsep berikutnya yang terkaitan dengan konsep tersebut. Pada belajar konsep matematika, siswa tidak hanya mengetahui perubahan suatu konsep tetapi siswa harus memahami pembentukan konsep 29 Mulyati, Psikologi Belajar, Yogyakarta: Publishing Quality, h. 59. itu berlangsung. Seseorang dikatakan memahami suatu konsep matematika bila telah mampu melakukan beberapa hal, yaitu: 30 a. Menemukan kembali suatu konsep yang sebelumya diketahui berlandaskan pada pengetahuan dan pengalaman yang tidak diketahui dan dipahami sebelumnya; b. Mendefinisikan atau mengungkapkan suatu konsep dengan cara kalimat sendiri namun tetap memenuhi ketentuan berkenaan dengan ide atau gagasan konsep tersebut; c. Mengidentifikasi hal-hal yang relevan dengan suatu konsep dengan cara- cara yang tepat; d. Memberikan contoh dan bukan contoh atau ilustrasi yang berkaitan dengan suatu konsep guna memperjelas konsep tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika adalah kemampuan siswa untuk memahami suatu ide matematika, mengaitkan suatu konsep dengan konsep lain, serta menerapkan suatu konsep dalam memecahkan masalah. Pahamnya siswa terhadap suatu konsep dapat dilihat dari indikator pemahaman konsep. Misalnya siswa dapat memberikan contoh dan bukan contoh, menerapkan konsep rumus dan menjelaskan kembali suatu konsep dengan kata-kata sendiri.

4. Berbagai Metode Pembelajaran Matematika