BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan metode SQ3R mempunyai
pemahaman pada aspek translation yang lebih baik, karena pada langkah-langkah metode SQ3R siswa dilatih untuk menyatakan suatu
konsep dengan menggunakan cara mereka sendiri. Jika dilihat dari indikator soal yang mengacu pada aspek pemahaman Bloom, siswa
yang diajarkan dengan metode SQ3R mempunyai pemahaman pada aspek translation dan interpretation yang baik. Namun pada aspek
extrapolation beberapa siswa kurang menguasainya, karena siswa kurang menguasai konsep aljabar sehingga salah perhitungan. Hal ini
juga dapat dilihat dari nilai rata-rata dan jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum KKM. Sehingga pada kelas eksperimen
mayoritas siswa sudah memiliki kemampuan pemahaman konsep matematika yang baik.
Sedangkan pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan metode konvensional, juga mempunyai pemahaman pada
aspek translation yang baik. Namun pada aspek interpretation dan extrapolation beberapa siswa kurang menguasainya, karena siswa
belum bisa memberikan alasan dengan bahasa mereka sendiri dan siswa kurang menguasai konsep aljabar. Hal ini juga dapat dilihat dari
nilai rata-rata dan jumlah siswa yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimum KKM. Sehingga pada kelas kontrol mayoritas
siswa belum memiliki kemampuan pemahaman konsep matematika yang baik.
61
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji t test satu pihak,
didapat t
hitung
2,018 dan t
tabel
1,673. Sesuai kriteria pengujian hipotesis t
hitung
t
tabel,
maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan tingkat
pencapaian pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan metode SQ3R lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan
metode konvensional. Jadi, pembelajaran matematika dengan metode SQ3R mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa.
B. Saran