Hasil Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

Tabel 2 Perbandingan metode SQ3R dengan metode konvensional Aspek yang dibandingkan Metode SQ3R Metode Konvensional Aktivitas Siswa Siswa lebih aktif Siswa umumnya bersifat pasif Aktivitas Guru Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran Guru memberikan informasi dan berperan penting dalam pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Siswa ditekankan untuk dapat menemukan pengetahuan atau konsep-konsep yang ada dalam materi Penekanan siswa untuk dapat menerima pengetahuan dari penjelasan guru Aktivitas kelas Aktivitas kelas lebih interaktif dan dapat memperdayakan semua siswa dalam kegiatan survey,question,read recite, and review Aktivitas kelas lebih cenderung pasif, monoton, dan kurang melibatkan semua siswa

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan didukung oleh beberapa hasil penelitian sebelumnya dan menunjukkan bahwa metode SQ3R dapat meningkatkan hasil yang lebih baik dalam proses belajar mengajar, diantaranya: 1 Penelitian Sudrajat 2002 yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran SQ3R terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa dalam Pembelajaran Tindak Lanjut”, menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematika siswa yang lambat dan siswa yang cepat dengan metode SQ3R mengalami peningkatan 43 2 Penelitian Edy Suparno 2009 yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Matematika melalui Metode Survey, Question, Read, Recite, Review SQ3R Terhadap Prestasi Belajar Siswa ditinjau dari Kreativitas Belajar Pada siswa kelas X Semester II Tahun pelajaran 20082009 SMA Negeri 1 Kartasura menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol, ini berlaku untuk semua tingkat kreativitas tinggi, sedang, dan rendah. 44

C. Kerangka Berpikir

Pemahaman konsep matematika merupakan landasan dasar dalam belajar matematika, oleh karena itu dalam pembelajaran matematika yang ditekankan terlebih dahulu adalah pemahaman konsep yang baik dan benar. Agar siswa lebih memahami konsep dengan baik dan benar, para guru matematika harus berusaha untuk mewujudkan keabstrakan konsep menjadi yang lebih konkret. Pemahaman konsep adalah kemampuan siswa dalam mengklasifikasi konsep dan mengimplementasikan konsep berdasarkan contoh dan bukan contoh, dan siswa dapat mengungkapkan suatu konsep dengan menggunakan kata-kata sendiri disertai alasannya. Masalah yang sering terjadi yaitu siswa hafal suatu konsep, tetapi siswa tidak bisa menerapkan suatu konsep dalam memecahkan masalah. Selain itu kebiasaan guru langsung memberikan suatu konsep secara baku, tanpa menjelaskan pembentukan konsep itu berlangsung. Akibatnya ketika siswa mengerjakan soal yang berbeda dengan yang diberikan contoh oleh guru atau siswa harus mencari konsep yang belum diketahui dalam soal, siswa belum mampu mengerjakannya. 43 http:www.scribd.comdoc16826530 , diakses Rabu, 15 Juni 2010, pukul: 11.00 44 http:viewer.eprints.ums.ac.idarchiveetd3492 , diakses Sabtu, 10 Juli 2010, pukul: 09.00 Salah satu cara agar siswa mudah memahami konsep matematika, yaitu dengan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran matematika yang melibatkan siswa aktif dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam memahami sebuah konsep serta dapat menyelesaikan masalah dengan keterampilan-keterampilan dan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki. Para guru matematika dapat mencoba berbagai metode yang dapat membangkitkan kemampuan berpikir siswa, salah satunya adalah metode membaca yang sangat efisien diterapkan untuk memahami suatu materi ajar secara mandiri yaitu metode SQ3R. Metode SQ3R memuat lima langkah utama yaitu: survey, question, read, recite, dan review. Langkah-langkah yang sistematis dalam metode SQ3R memudahkan siswa memperoleh pemahaman melalui teks yang diberikan guru. Metode SQ3R dapat membuat siswa lebih mandiri dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan, karena penerapan metode SQ3R melatih siswa untuk aktif menggunakan cara berfikir siswa. Penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran matematika dapat membantu siswa menemukan konsep matematika pada materi ajar yang sedang dipelajari, sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman konsep dengan cara berfikir mereka sendiri. Pada langkah survey, question, read siswa melakukan aktivitas membaca dengan tujuan agar siswa dapat menangkap informasi dan menemukan ide pokok yang tepat dari bahan bacaan yang diberikan. Selanjutnya setelah siswa melakukan tiga tahap tersebut siswa akan diuji sejauh mana siswa memahami bahan bacaan. Pada langkah recite siswa dapat mengungkapkan hasil informasi yang telah mereka peroleh dengan kalimat sendiri namun tetap sesuai dengan informasi. Kemudian pada langkah review adalah pemantapan siswa terhadap pemahaman yang mereka peroleh dengan menyimpulkan bahan bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri. Langkah-langkah pada metode SQ3R dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa, karena siswa dikatakan sudah memahami konsep salah satunya adalah siswa dapat mengungkapkan suatu konsep dengan kalimat sendiri, indikator tersebut ada pada langkah recite dan review.

D. Hipotesis Penelitian