Gambaran Lama Paparan Pada Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Gambaran Penggunaan Masker Pada Pekerja Pengolahan Batu Split

dinyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara lama paparan dengan KVP.

5.3.4 Hubungan Penggunaan Masker dan KVP pada pekerja Pengolahan

Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015 Hubungan antara penggunaan masker dengan KVP diketahui dengan melakukan analisis uji statistik chi square. Berikut ini adalah hasil analisis statistik yang telah dilakukan: Tabel 5.13 Hubungan Penggunaan Masker dan KVP pada pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015 Penggunaan Masker KVP Total Pvalue OR 95 CI Tidak Normal Normal n N n Tidak Menggunakan 5 45,5 6 54,5 11 100 0,01 22,85 1,09- 478,83 Menggunakan 13 100 13 100 Total 5 20,8 19 79,2 24 100 Berdasarkan tabel 5.15, sebanyak 5 pekerja 45,5 tidak menggunakan masker dan memiliki KVP tidak normal. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p sebesar 0,01 yaitu kurang dari 0,05. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan masker dengan KVP. Dari hasil analisis diperoleh juga nilai OR=22,85, artinya pekerja yang tidak menggunakan masker berisiko 22,85 kali memiliki KVP tidak normal dibandingkan pekerja yang menggunakan masker. 95 CI yang didapatkan sebesar 1,09-478,83. Rentang 95 CI yang lebar terjadi dikarenakan jumlah sampel pada penelitian sedikit. 68 BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki beberapa keterbatasan yaitu: 1. Pengukuran kondisi lingkungan kadar debu, suhu, dan kelembaban tidak dilakukan pada pagi hari. Hal ini terkait dengan jam kerja pada perusahaan yang tidak memungkinkan peneliti untuk melakukan pengukuran di pagi hari. 2. Terjadinya hujan saat pengukuran kadar debu sehingga mempengaruhi kadar debu yang diukur. Hujan cenderung melarutkan bahan polutan yang terdapat dalam udara sehingga dapat membersihkan atmosfer karena polutan mengendap lebih cepat. 3. Peneliti tidak meneliti kesesuaian jenis masker yang digunakan oleh pekerja saat berada dilingkungan kerja sehingga keefektifan penggunaan masker tidak dapat diteliti lebih lanjut.

6.2 Kapasitas Vital Paru

Paru-paru mempunyai fungsi untuk melakukan pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hidrogen dari jaringan, memungkinkan setiap sel melangsungkan proses metabolisme dan hasil proses yang berupa karbon dioksida dapat dikeluarkan dari dalam tubuh Pearce, 2008. Kapasitas vital paru adalah total jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dengan kuat setelah inspirasi maksimum. Kapasitas vital paru didapatkan dari penambahan tidal volume TV, volume cadangan inspirasi VCI dan volume cadangan ekspirasi Tarwoto, 2009. Pengukuran KVP dapat