Tabel 2.2 Komposisi Kimia Andesit Senyawa
Komposisi Silika krtistal kwarsa
61,62 Titanium dioksida
0,56 Alumunium oksida
17,65 Ferri oksida
6,43 Ferro oksida
0,00 Mangan oksida
0,15 Magnesium oksida
2,03 Kalsium oksida
6,09 Dinatrium oksida
3,18 Kalium oksida
2,03 Fosfor pentaoksida
0,18 Sumber : Huraiová dan Ondrejka, Department of Mineralogy and
Petrology, Comenius University of Bratislava, Slovakia 2013.
2.4 Debu
Debu adalah bagian padat yang dihasilkan oleh penanganan, penghancuran, penggerindaan, tumbukan cepat dan peledakan bahan-bahan
organik dan inorganik seperti batu, batu bara, bijih besi, dll Nedved, 1991. Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel yang melayang
di udara Suspended Particulate Matter SPM dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500 mikron. Dalam kasus pencemaran udara, debu sering dijadikan salah
satu indikator pencemaran yang digunakan untuk menunjukan tingkat bahaya baik terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Partikel
debu akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama dalam keadaan melayang layang di udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui
pernapasan Pudjiastuti, 2002. EPA 2015 membagi ukuran debu menjadi dua kategori, yaitu:
1. Inhalable Dust Inhalable dust adalah debu yang dapat masuk kedalam tubuh akan tetapi
terperangkap atau tertahan di hidung, tenggorokan atau sistem pernapasan bagian atas. Inhalable dust memiliki ukuran diameter lebih dari 2,5 mikron
hingga 10 mikron. 2.
Respirable Dust Respirable dust debu terhirup atau sering disebut fine particles adalah
debu dengan diameter berukuran kurang dari sama dengan 2,5 mikron yang dapat masuk kedalam hidung sampai pada sistem pernapasan bagian atas
dan masuk kedalam paru-paru bagian dalam.
2.4.1 Sifat-Sifat Debu
Sifat-sifat debu tidak berflokulasi kecuali oleh gaya tarik elektris, tidak berdifusi dan turun karena tarikan gaya tarik bumi. Debu di atmosfer lingkungan
keja biasanya berasal dari bahan baku atau hasil produksi Depkes RI, 1994. Sifat-sifat debu adalah sebagai berikut Pudjiastuti, 2002:
1. Mengendap Debu cenderung mengendap karena gaya gravitasi bumi namun karena
ukurannya relatif kecil debu dapat berada di udara. 2. Permukaan cenderung selalu bersih
Permukaan debu yang cenderung selalu bersih disebabkan karena adanya lapisan air sangat tipis yang selalu melapisi permukaan debu.
3. Menggumpal Debu bersifat menggumpal karena permukaan debu yang selalu basah
sehingga memungkinkan debu menempel satu sama lain dan membentuk gumpalan.
4. Listrik statis elektrostatik Debu dapatt menarik partikel lain yang berlawanan sehingga
mempercepat terjadinya proses penggumpalan karena adanya partikel yang masuk ke dalam debu.
5. Opsis Opsis adalah debu yang dapat memancarkan sinar pada ruangan gelap.
2.4.2 Mekanisme Penimbunan Debu Dalam Paru-Paru
Berikut ini adalah mekanisme penimbunan debu dalam paru-paru yang dijelaskan pada gambar 2.1 dibawah ini:
Gambar 2.1 Mekanisme Penimbunan Debu Dalam Paru
Debu yang dihasilkan dari kegiatan industri seperti penanganan, penghancuran, penggerindaan, tumbukan cepat dan peledakan bahan-bahan
organik dan inorganik dapat menyebabkan timbulnya gangguan pada sistem pernapasan. Ukuran debu sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit pada
saluran pernapasan. Inhalasi adalah satu-satunya jalur paparan yang memiliki hubungan dengan efek langsung partikel debu dengan kesehatan manusia
WHO, 2000. Dengan menarik napas, udara yang mengandung debu masuk ke dalam paru-paru.
Debu Industri
Inhalasi Penimbunan
dalam paru Penurunan
KVP