Riwayat Penyakit Riwayat Pekerjaan

napas, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru dan segala macam perubahan klinisnya Depkes RI, 2003. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mengkidi 2006, menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakana antara kebiasaan merokok dengan gangguan fungsi paru pada seluruh pekerja di PT. Semen Tonasa Pangkep Sulawesi Selatan. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Prasetyo 2010 yang menjelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan penurunan kapasitas vital paru. Berdasarkan penelitian Bajentri AL, dkk 2003, membuktikan bahwa merokok dengan jangka waktu 2-5 tahun dengan rata-rata 10 batang per hari terdapat hasil yang signifikan terhadap penurunan fungsi paru salah satunya adalah kapasitas vital paru dan cenderung menyebabkan penyempitan pada saluran udara.

2.5.7 Kebiasaan Olahraga

Adanya hubungan timbal balik antara kapasitas paru dan olahraga. Gangguan pada paru dapat mempengaruhi kemampuan olahraga sebaliknya olahraga yang teratur dapat meningkatkan kapasitas paru Sahab, 1997. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah melalui paru-paru sehingga menyebabkan oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru dengan volume yang lebih besar atau maksimum Prasetyo, 2010.

2.6 Kondisi Lingkungan Yang Memengaruhi Kapasitas Vital Paru

Variabel kondisi lingkungan yang dapat memengaruhi pemajanan debu adalah sebagai berikut: 1. Suhu Udara Suhu yang menurun pada permukaan bumi dapat menyebabkan peningkatan kelembaban udara relatif sehingga akan meningkatkan efek korosif bahan pencemar di daerah yang udaranya tercemar. Pada suhu yang meningkat akan meningkat pula kecepatan reaksi suatu bahan kimia Mukono, 2003. Pernyataan ini sesuai dengan Permenkes 2012 yang menjelaskan bahwa suhu udara yang lebih tinggi dapat meningkatkan pembentukan polutan udara. Selain berpengaruh terhadap polutan, suhu juga memengaruhi paru. Ikhsan, dkk 2010 menjelaskan bahwa suhu yang ekstrim baik dingin maupun panas saat terjadinya perubahan polusi udara, perubahan alergen dan hujan debu berpotensi menyebabkan penyakit respirasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Donaldson dkk 1999, penurunan fungsi paru-paru dapat disebabkan oleh peningkatan peradangan saluran napas ketika suhu rendah. Suhu lingkungan rendah dapat bertindak secara langsung melalui aktivasi sitokin untuk menginduksi perubahan inflamasi peradangan saluran napas. Faktor mekanik juga dapat terlibat sebagai suhu dingin yang akan menyebabkan peningkatan vasokonstriksi dan perpindahan perifer darah pusat sehingga dapat mengurangi kapasitas paru-paru. Penelitian ini telah menunjukkan bahwa lingkungan yang dingin dikaitkan dengan penurunan nilai spirometri. Penurunan fungsi paru akan semakin memburuk selama cuaca dingin dan dapat menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian pada penyakit paru obstruktif kronik PPOK.