Kerangka Teori Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

dimana sebagian pekerja baru mulai pertama kali bekerja sehingga tidak memiliki riwayat pekerjaan, riwayat penyakit karena sudah dilakukan screening terlebih dahulu kepada pekerja yang akan menjadi sampel sebab seseorang yang mengalami penyakit saluran pernapasan secara otomatis menurunkan nilai KVP.

3.2 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional No. Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

1. Kapasitas

vital paru Total jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dengan kuat setelah inspirasi maksimum Pengukuran menggunakan alat spirometer oleh badan teknis khusus dan kuesioner Spirometer 1. Tidak normal adanya Restriktif, Obstruktif, Mixed 2. Normal Permenaker No. 25MENXII2008 Ordinal 2. Kadar debu PM 1,0 Partikel padat berukuran 1,0 mikron yang dihasilkan dari kegiatan pengolahan baru split Pengukuran menggunakan alat EPAM pada 3 lokasi pengolahan selama 45 menit berdasarkan interval waktu EPAM-5000 1. Tidak memenuhi syarat NAB 2 mgm 3 2. Memenuhi syarat NAB ≤ 2 mgm 3 Permenaker No. 13MENX2011 Ordinal 3. Kadar debu PM 2,5 Partikel padat berukuran 2,5 mikron yang dihasilkan dari kegiatan pengolahan baru split Pengukuran menggunakan alat EPAM pada 3 lokasi pengolahan selama 45 menit berdasarkan interval waktu EPAM-5000 mgm 3 Rasio 4. Suhu udara Derajat panas atau dingin di lingkungan kerja Pengukuran menggunakan alat thermohygrometer digital Thermohygro meter digital HTC-2 o C Rasio 5. Kelembaban udara Derajat basah udara berbentuk gas di lingkungan kerja yang dinyatakan dalam persen Pengukuran menggunakan alat thermohygrometer digital Thermohygro meter digital HTC-2 Rasio 6. Masa kerja Lamanya pekerja bekerja, yaitu mulai bekerja sampai saat wawancara dilakukan. Kuesioner Kuesioner 1. 5 tahun 2. ≤ 5 tahun Khumaidah, 2009 Ordinal 7. Lama paparan Lamanya seseorang berada di lingkungan kerja dalam sehari Kuesioner Kuesioner 1. 8 jamhari 2. ≤ 8 jamhari UU No. 13 Tahun 2003 Ordinal 8. Penggunaan masker Penggunaan bahan penutup hidung berupa masker sebagai alat pelindung diri dari debu terhirup. Observasi Lembar observasi 1. Tidak menggunakan 2. Menggunakan Ordinal