Definisi Operasional Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

47 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain studi

Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek melalui pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat point time approach Notoatmodjo, 2010. Artinya, data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Variabel bebas yang diteliti adalah kadar debu PM 1,0 dan PM 2,5, suhu udara, kelembaban udara, masa kerja, lama paparan, dan penggunaan masker sedangkan variabel terikat yang diteliti yaitu kapasitas vital paru pada pekerja tambang batu split.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di pengolahan batu split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon. 4.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Juni-Oktober 2015.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sangadji, Etta Mamang, 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pengolahan batu PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon sebanyak 62 pekerja. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total populasi yang merupakan teknik penentuan sampel dimana seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel sehingga didapatkan sampel sebesar 24 pekerja berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Dibawah ini adalah perhitungan kekuatan uji yang dihitung berdasarkan rumus uji hipotesis beda dua proporsi: [ ⁄ √ √ ] Keterangan: n : Jumlah besar sampel = 24 sampel P1 : Proporsi pada variabel kadar debu total dengan gangguan fungsi paru sebesar 0,654 dari penelitian terdahulu Budiono, 2007 P2 : Proporsi pada variabel kadar debu total dengan gangguan fungsi paru sebesar 0,211 dari penelitian terdahulu Budiono, 2007 Q1 : 1-P1 Q2 : 1-P2 P : Rata-rata proporsi [ ] Q : 1-P ⁄ : Derajat kemaknaan, α pada dua sisi two tail yaitu sebesar 5 = 1,96 : Kekuatan uji 1- β, didapatkan hasil yaitu 88,55 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis beda dua proporsi, didapatkan kekuatan uji 1- β sebesar 88,55.

4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

4.4.1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah syarat yang harus dipenuhi responden agar dapat menjadi sampel penelitian. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah 1. Pekerja dalam keadaan sehat dan terbebas dari penyakit pernapasan dan paru seperti asma, emfisema, bronkitis, pneumonia, alergi saluran pernapasan, dll. 2. Pekerja tidak merokok atau merokok namun tidak melebihi jangka waktu 5 tahun.

4.4.2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah mengeluarkan responden yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena alasan tertentu. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah pekerja menolak berpartisipasi dalam penelitian.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah spirometer, EPAM-5000, thermohygrometer digital HTC-2, dan kuesioner. 1. Spirometer digunakan untuk mengukur fungsi paru pekerja. 2. EPAM-5000 untuk mengukur kadar debu di lingkungan pekerja. 3. Thermohygrometer digital untuk mengukur kelembaban dan suhu udara di lingkungan pekerja. 4. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data pribadi pekerja. 5. Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan data penggunaan masker pada pekerja.