Pengawasan Kredit Siklus Perkreditan

a Sistem dan prosedur perkreditan yang sehat yaitu mulai dari proses permohonan kredit, analisa kredit, dokumentasi, pencairan, dan pengawasan kredit. b Sistem dan prosedur untuk kredit yang mendapat perhatian khusus. c Sistem dan prosedur untuk kredit yang bunganya dapat dikapitalisasi. d Sistem dan prosedur penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah dan write off kredit macet. e Tata cara penyelesaian barang-barang agunan kredit yang dikuasai bank. f Jumlah BPMK. g Persyaratan kredit. 2 Tata cara penilaian mutu kredit Surat Edaran No.2312BPPP-28 februari 2001 terkait dengan adanya pembentukan dana cadangan untuk cadangan aktiva produktif CAP sebagai berikut : CAP = 0,5 x kredit lancer + 5x kredit kurang lancer – nilai kredit macet – nilai jaminan 3 Profesionalisme dan integritas pejabat kredit Bab VIII Pasal 46 sampai dengan 53 UU Perbankan No. 7 tahun 1992. Hal ini merupakan dasar dalam etika perkreditan bank, dimana ditegaskan bahwa pejabat kredit harus : a Memiliki managerial skill dan technical skill perbankan. 30 b Mentaati moral dan etika perkreditan profeionalisme, terbuka, jujur, dan memahami ketentuan-ketentuan perbankan. c Mempunyai integritas dan tanggung jawab sosial yang tinggi. d Mempunyai wawasan yang luas, yaitu dapat mengaitkan antara masalah perbankan dengan ilmu yang dimilikinya. e Mampu memupuk dan mengemban sebagai pejabat kredit perbankan di masyarakat.

D. Pembiayaan

1. Definisi Pembiayaan

Pembiayaan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 siamat dahlan,2001: 511 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank pemberi kredit dengan pihak lain penerima kredit yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

2. Unsur-unsur Pembiayaan

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas pembiayaan adalah sebagai berikut : 1. Kepercayaan 31