Usaha Menengah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Kabupaten Blora. 1. Pratiwi, Afifuddin dkk 2010 faktor-faktor yang mempengaruhi produksi industri kecil sepatu dan konveksi di Kota Medan 1. modal usaha, 2.tenaga kerja 3.jam bekerja Hasil studi menunjukkan bahwa modal usaha, tenaga kerja dan jam bekerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan hasil produksi industri kecil sepatu. Sedangkan pengalaman berusaha berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap peningkatan hasil produksi industri kecil sepatu. 1. Dari penelitian yang berjudul Pengembangan Lembaga Keuangan Non Bank untuk Pemberdayaan UKM, dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga keuangan non Bank LKNB lebih besar pengaruhnya terhadap pemberdayaan UKM dibandingkan dengan Bank maupun modal sendiri. Hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase dari empat wilayah di jawa timur yaitu Kab pasuruan, Situbondo, Bondowoso,dan Jember. Di kab Pasuruan LKNB sebesar 49,43, Bank 17,18, Modal Sendiri 33,36. Di kab Situbondo LKNB sebesar 98,58, Bank 10,90, Modal Sendiri 20,50. Di kab Bondowoso LKNB sebesar 57,20, Bank 14,40, Modal Sendiri 28,38. Di kab Jember LKNB sebesar 56,14. Bank 18,72, Modal Sendiri 25,12. 43 2. Dari penelitian yang berjudul kajian dampak program perkreditan dan perkuatan permodalan usaha kecil menengah terhadap perekonomian daerah dapat di jabarkan sebagai berikut bahwa Kredit yang diperoleh UKM contoh dari perbankan berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 75 juta. Kredit paling tinggi diperoleh UKM contoh di propinsi Jawa Barat yaitu Rp 5 juta sampai Rp 75 juta, sedang kredit paling rendah diperoleh UKM contoh di di Propinsi Lampung yaitu hanya Rp 3 juta sampai Rp 15 juta. Adapun perolehan kredit UKM contoh di Propinsi lain adalah sebagai berikut: di Propinsi Sumatera Utara Rp 5 juta sampai Rp 20 juta, di Propinsi Sumatera Barat Rp 5 juta sampai Rp 50 juta, di Propinsi Sumatera Selatan Rp 9 juta sampai Rp 24 juta, di Propinsi Kalimantan Selatan Rp 2 juta sampai Rp 30 juta, di Propinsi Sulawesi Utara Rp 10 juta sampai Rp 50 juta, di Propinsi Sulawesi Selatan Rp 2 juta sampai Rp 20 juta, di Propinsi bali Rp 3 juta sampai Rp 58 juta, dan di Propinsi Nusa Tenggara Timur Rp 3 juta sampai Rp 25 juta Perkuatan permodalan yang diterima UKM contoh berkisar antara Rp 750 ribu sampai Rp 40 juta. UKM contoh yang memperoleh Perkuatan permodalan paling tinggi adalah UKM Propinsi Sulawesi Utara yaitu antara Rp 4 juta sampai Rp 40 juta, sedang yang paling rendah UKM contoh Propinsi Sulawesi Selatan yaitu antara Rp 1 juta sampai Rp 10 juta. Sedangkan perolehan Perkuatan permodalan UKM contoh di Propinsi lain adalah sebagai berikut: di Sumatera Utara UKM contoh memperoleh Perkuatan permodalan antara Rp 2,5 juta sampai Rp10 juta, di Sumatera Barat UKM contoh memperoleh Perkuatan 44