Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2. Dari penelitian yang berjudul kajian dampak program perkreditan dan perkuatan permodalan usaha kecil menengah terhadap perekonomian daerah dapat di jabarkan sebagai berikut bahwa Kredit yang diperoleh UKM contoh dari perbankan berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 75 juta. Kredit paling tinggi diperoleh UKM contoh di propinsi Jawa Barat yaitu Rp 5 juta sampai Rp 75 juta, sedang kredit paling rendah diperoleh UKM contoh di di Propinsi Lampung yaitu hanya Rp 3 juta sampai Rp 15 juta. Adapun perolehan kredit UKM contoh di Propinsi lain adalah sebagai berikut: di Propinsi Sumatera Utara Rp 5 juta sampai Rp 20 juta, di Propinsi Sumatera Barat Rp 5 juta sampai Rp 50 juta, di Propinsi Sumatera Selatan Rp 9 juta sampai Rp 24 juta, di Propinsi Kalimantan Selatan Rp 2 juta sampai Rp 30 juta, di Propinsi Sulawesi Utara Rp 10 juta sampai Rp 50 juta, di Propinsi Sulawesi Selatan Rp 2 juta sampai Rp 20 juta, di Propinsi bali Rp 3 juta sampai Rp 58 juta, dan di Propinsi Nusa Tenggara Timur Rp 3 juta sampai Rp 25 juta Perkuatan permodalan yang diterima UKM contoh berkisar antara Rp 750 ribu sampai Rp 40 juta. UKM contoh yang memperoleh Perkuatan permodalan paling tinggi adalah UKM Propinsi Sulawesi Utara yaitu antara Rp 4 juta sampai Rp 40 juta, sedang yang paling rendah UKM contoh Propinsi Sulawesi Selatan yaitu antara Rp 1 juta sampai Rp 10 juta. Sedangkan perolehan Perkuatan permodalan UKM contoh di Propinsi lain adalah sebagai berikut: di Sumatera Utara UKM contoh memperoleh Perkuatan permodalan antara Rp 2,5 juta sampai Rp10 juta, di Sumatera Barat UKM contoh memperoleh Perkuatan 44 permodalan antara Rp 1 juta sampai Rp15 juta, di Sumatera Selatan UKM contoh memperoleh Perkuatan permodalan antara Rp 9 juta sampai Rp 24 juta, di lampung UKM contoh memperoleh Perkuatan permodalan antara Rp 2,5 juta sampai Rp10 juta, di Jawa Barat UKM contoh memperoleh Perkuatan permodalan antara Rp 2 juta sampai Rp15 juta, di Kalimantan Selatan UKM contoh memperoleh Perkuatan permodalan antara Rp 3 juta sampai Rp12 juta, di Bali UKM contoh memperoleh Perkuatan permodalan antara Rp 9,75 juta sampai Rp26 juta, dan di Nusa Tenggara Timur UKM contoh memperoleh Perkuatan permodalan antara Rp 750 ribu sampai Rp15 juta. Setelah dilakukan di dalam regresi linier ternyata kredit dan perkuatan permodalan yang diterima UMKM Yang di peruntukan untuk pembelian bahan baku dan peralatan berpengaruh positif terhadap volume usaha yang akan meningkatkan UKM. 3. Dari Penelitian yang berjudul Kajian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Usaha UKM di Propinsi Sumatra Utara dapat di tarik kesimpulan bahwa menurut hasil ranking faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha kecil dan menengah per kelompok usaha di Sumatra utara, menunjukan bahwa permodalan merupakan ranking pertama yang mempengaruhi peningkatan kapasitas usaha kecil dan menengah di Sumatra Utara. Permasalahan permodalan ini timbul akibat produk jasa lembaga keuangan sebagian besar masih berupa kredit modal kerja, sedangkan untuk kredit investasi sangat terbatas. Disamping itu persyaratan pinjaman juga tidak 45 mudah dipenuhi, dan kurangnya informasi yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada para pengusaha. 4. Dari penelitian yang berjudul Analisis pengaruh pemberian kredit Terhadap pendapatan pedagang kecil Pd. Bpr bkk purwodadi cabang kedungjati Kabupaten grobogan bahwa variabel kredit pasaran, kredit mingguan dan kredit bulanan secara simultan mempengaruhi variabel pendapatan pedagang kecil hal ini ditunjukkan oleh nilai b1, b2, b3 = 1,149 dan rx 1,2,3 y = 0,963 5. Dari penelitian yang berjudul Pengaruh modal sendiri dan modal Pinjaman terhadap tingkat rentabilitas Pada koperasi serba usaha ksu Di kabupaten blora bahwa hasil uji ANOVA, didapat F hitung sebesar 9.272 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas yang diperoleh 0,000 kurang dari 0,05 maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi rentabilitas. Sehingga bias dikatakan modal sendiri dan modal pinjaman secara bersama-sama berpengaruh terhadap rentabilitas pada KSU di Kabupaten Blora. 6. Dari penelitian yang berjuduL faktor-faktor yang mempengaruhi produksi industri kecil sepatu dan konveksi di Kota Medan, bahwa Diketahui Hasil studi menunjukkan bahwa modal usaha, tenaga kerja dan jam bekerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan hasil produksi industri kecil sepatu. Sedangkan pengalaman berusaha berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap peningkatan hasil produksi industri kecil sepatu. 46

H. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambar sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang diterapkan Abdul Hamid, 2007:26. Gambar dibawah ini menjelaskan mengenai pengaruh kredit pembiayaan dan sumber permodalan terhadap kemajuan sektor usaha mikro kecil dan menegah yang merupakan kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Kredit pembiayaanX 1. Kredit Bank X1 Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran kemajuan Sektor UMKM Y Sumber permodalan X 2. Modal Ventura X2 3. Modal Pribadi X3 47 Dari gambar 2.2 terlihat bahwa variabel independen yaitu kredit pembiayaan yang meliputi Kredit Bank, dan sumber permodalan yang meliputi Modal Ventura, dan Modal Pribadi mempengaruhi terhadap variabel Dependen yaitu Kemajuan Sektor UMKM. Gambar 2.3 Metode dan Analisa Untuk mencari pengaruh anatara variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan beberapa uji. yang pertama yaitu uji kualitas data yang meliputi validitas dan realibilitas. lalu yang kedua dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi normalitas, multikoleniaritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji Prasyarat - Validitas - Reliabilitas Uji Asumsi Klasik -Normalitas -Multikoleniaritas -Heterokedastisitas -Autokorelasi Hipotesis -Koefisien Determinasi -Uji t -Uji F Kesimpulan 48 Setelah itu lalu yang ketiga dilakukan uji hipotesis dengan mengunakan koefisien determinasi, uji t, dan uji f. Setelah dilakukan uji tersebut lalu dilakukan analisis untuk mendapatkan hasil serta menyimpulkannya.

I. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah kerangka penelitian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kredit bank dengan kemajuan sektor usaha mikro kecil dan menengah Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara kredit bank dengan kemajuan sektor usaha mikro kecil dan menengah 2. Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara modal ventura dengan kemajuan sektor usaha mikro kecil dan menengah Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara modal ventura dengan kemajuan sektor usaha mikro kecil dan menengah 3. Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara modal pribadi dengan kemajuan sektor usaha mikro kecil dan menengah Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara modal pribadi dengan kemajuan sektor usaha mikro kecil dan menengah 4. Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kredi bank, modal ventura, modal pribadi dengan kemajuan sektor usaha mikro kecil dan menengah 49 Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara kredit bank, modal ventura, modal pribadi dengan kemajuan sektor usaha mikro kecil dan menengah 50

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian Kecamatan Setu merupakan salah satu kecamatan pemekaran dari kecamatan Suradita dan Puskesmas Suradita yang aktif mulai operasional sejak Juli 2008 yang terletak disebelah selatan Kabupaten Tangerang dengan luas wilayah kurang lebih 3.189,35 Ha dengan batas :  Sebelah Utara Kecamatan Serpong dan Puskesmas Serpong  Sebelah Barat Kecamatan Pamulang dan Puskesmas Pamulang  Sebelah Selatan kabupaten Bogor  Sebelah Timur Kecamatan Pamulang dan Puskesmas Pamulang Secara adminisrtatif Kecamatan Setu terdiri dari 6 Desa dan 1 kelurahan dan 36 RW,161 RT. Penelitian ini dilakukan terhadap industri usaha mikro, kecil dan menengah UMKM yang berada di wilayah Kecamatan Setu Tangerang Selatan. Usaha kecil dan menengah yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi usaha mikro kecil dan menengah di bidang elektronik, furniture, galeri, toko buku, percetakan, bengkel mobil, bengkel motor, makanan, tekstil dan travel. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuisioner secara langsung kepada 51