Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Pada tabel 1.2 terlihat ada lima jenis industri kerajinan yang terdapat di Kota Tangerang Selatan, yaitu kerajinan kayu berjumlah 165 unit, anyaman 28 unit, gerabah 1 unit, kain 293 unit dan makanan 164 unit. Selain itu industri kerajian tersebut, juga terdapat 7 unit pabrik yang di dalamnya terdapat 1 kawasan industri.khusus di Kecamatan Setu kerajinan kayu 13 unit, kerajianan anyaman 15 unit,kerajianan gerabah dan kain tidak ada, dan industri makanan 69 unit. Tabel 1.2 Sebaran Industri Kecil, Menengah Besar di Kota Tangerang Selatan No Kecamatan Sebaran Kerajinan kayu Kerajinan Anyaman Kerajinan Gerabah Kerajinan Kain Industri Makanan Pabrik 1 Serpong 8 5 12 2 Serpong Utara 7 13 5 3 Ciputat 35 1 6 18 4 Ciputat Timur 64 4 10 5 Pamulang 33 4 2 39 1 6 Pondok Aren 5 1 1 281 3 1 kawasan industri 7 Setu 13 15 69 Kota Tangerang Selatan 165 28 1 293 164 7 Sumber : Data dari kota Tangerang Selatan 2010 Pada tabel 1.3 terlihat perkembangan jumlah UMKM dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 pada enam desa di Kecamatan Setu Tangerang Selatan. Pada tahun 2007 jumlah UMKM sebesar 425 unit, pada tahun 2008 ada peningkatan jumlah UMKM sebesar 14 unit usaha menjadi 439 unit, lalu pada tahun 2009 bertambah lagi 9 menjadi 448 unit usaha. 5 Tabel 1.3 Data Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menegah UMKM di Kec. Setu Tangerang Selatan dari tahun 2007-2009 No Desa Tahun 2007 2008 2009 1 Muncul 9 10 11 2 Kademangan 45 48 51 3 Keranggan 4 4 5 4 Setu 325 332 332 5 Babakan 16 18 19 6 Bakti jaya 26 27 30 Jumlah Usaha 425 439 448 Sumber : Data Kecamatan Setu Tahun 2007-2009 Pasca pemekaran kota Tangerang Selatan menjadi daerah otonomi baru, diprediksi perekonomian kawasan tersebut akan melejit, bahkan kalangan pengamat ekonomi memperkirakan akselerasi perkembangan ekonomi Tangerang Selatan akan melesat jauh meninggalkan kabupaten Tangerang. Salah satu kawasan yang berkembang pesat adalah Serpong dan ciputat, Serpong dan ciputat merupakan wilayah yang menjadi penyumbang terbesar perkembangan kota Tangerang selatan kedepan. Sedangkan, Pamulang, Setu, Muncul dan Pondok Aren akan menjadi wilayah penopang yang juga akan mengikuti dua wilayah tersebut dari sisi ekonominya terutama dalam bidang UMKM. Berdasarkan uraian diatas, maka pelaksanaan program kredit pembiayaan usaha merupakan salah satu jalan terbaik untuk memajukan sektor industri rumah tangga atau usaha kecil menengah. Dengan bertitik tolak pada uraian tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini, penulis mengambil judul “Pengaruh Kredit Pembiayaan dan Sumber Permodalan terhadap Kemajuan Sektor Usaha 6 Mikro, Kecil dan Menengah UMKM di Kecamatan Setu – Tangerang Selatan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana Pengaruh Kredit Bank terhadap Kemajuan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Setu? 2. Bagaiman Pengaruh Modal Ventura terhadap Kemajuan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Setu? 3. Bagaimana Pengaruh Modal Pribadi terhadap Kemajuan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Setu? 4. Bagaimana pengaruh kredit bank, modal ventura, modal pribadi terhadap kemajuan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kecamatan Setu ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan kredit Pembiayaan di Kecamatan Setu lebih mengarah pada Bank, Modal ventura atau Modal pribadi 2. Untuk mengetahui Pengaruh Kredit Bank terhadap Kemajuan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Setu 7 3. Untuk mengetahui Pengaruh Modal Ventura terhadap Kemajuan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Setu 4. Untuk mengetahui Pengaruh Modal Pribadi terhadap Kemajuan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Setu 5. Untuk mengetahui Pengaruh Kredit Pembiayaan dan Sumber Permodalan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM terhadap kemajuan sektor usaha Mikro, Kecil dan Menegah di Kecamatan Setu.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, Penelitian ini merupakan sarana untuk memperluas dan menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang permodalan terutama yang berkaitan dengan Usaha Mikro, Kecil dan menengah umkm. 2. Bagi sektor industri, khususnya Usaha Mikro, Kecil dan menengah UMKM, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan bagi perkembangan sektor industri kecil dan bagaimana solusi dalam memecahkan masalah yang menghambat dalam upaya pembiayaan usaha kecil menengah. 3. Bagi pihak lain, dapat bermanfaat sebagai bahan perbandingan. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank dan Ruang Lingkupnya

1. Pengertian Bank

Dahlan Siamat 2001:87 dalam bukunya “Manajemen Lembaga Keuangan” mengemukaakan pengertian bank sebagai berikut: “Bank adalah yang menjalankan usahanya dalam menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif in vestisasi.” Pengertian Bank menurut Thomas Suyatno 1999:3 dalam bukunya “Kelembagaan Perbankan”, mengemukakan pengertian bank sebagai berikut: “Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan yang diperolehnya dari orang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral ”. Sedangkan pengertian Bank menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam “Standar Akuntansi Keuangan” 2002:31.1, pengertian Bank adalah sebagai berikut : “Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan Financial Intermediary antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dan Surplus Unit dengan pihak-pihak yang memerlukan dana Deficit Unit, serta sebagai lembaga yang berfungsi melancarkan lalu lintas pembayaran ”. 9 Adapun pengertian Bank menurut Undang-Undang Republik indonesia No. 10 tahun 1998 yang dikutip oleh kasmir 2000:23 dalam bukunya”Bank dan Lembaga Keuangannya”, adalah sebagai berikut : “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Bardasarkan beberapa pengertian tentang Bank yang telah dikemukakan, bank adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya menghimpun dan mengelola dana dari masyarakat yang berasal dari modal sendiri , tabungan giro maupun deposito berjangka dan kemudian menyalurkan dananya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan rakyat banyak.

2. Fungsi dan Tujuan Bank

Mudrajad kuncoro 2002:68 dalam bukunya “Manajemen Perbankan”, mengemukakan fungsi Bank adalah sebagai berikut : 1. Sebagai lembaga yang berfungsi menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan 2. Sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit atau sebagai lembaga pemberi kredit. 3. Sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan peredaran uang. Fungsi Bank menurut Y. Sri Susilo 2006:6 dalam bukunya “ Bank dan Lembaga K euangan lainnya”, adalah sebagai berikut : 10 1. Agent of Trust 2. Agent of Develoment 3. Agent of services Dari uraian diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Agent of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan menitipkan dananya dibank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, dan juga percaya pada saat yang telah dijanjikan dapat diperoleh kembali. Nasabah percaya akan menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan. 2. Agent of Development Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter dan sektor rill tidak dapat dipisahkan, kedua sektor tersebut berinteraksi saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Sektor rill tidak akan bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian disektor rill. Kegiatan bank terebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan juga, konsumsi barang-barang dan jasa-jasa, mengingat semua kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat. 11