Usaha Mikro Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

4. Peternakan ayam, itik dan perikanan; 5. Koperasi berskala kecil.

3. Usaha Menengah

Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Dapun kriterianya adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 samapai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 Ciri-ciri usaha menengah 1. Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratut bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi; 2. Telah melakukan menajemen keuanagan dengan emnerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan; 3. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll; 39 4. Sudah memilki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetngga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll; 5. Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan 6. Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik. Contoh usaha menengah : Jenis usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir seluruh sector mungkin hampir secara merata, yaitu: 1. Usaha pertanian, peternakan , perkebunan, kehutanan skala menengah; 2. Usaha perdagangan grosir termasuk ekdpor dan impor; 3. Usaha jasa EMKL ekspedisi muatan kapal laut garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi; 4. Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam; 5. Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh kredit pmbiayaan atau sumber-sumber permodalan terhadap kemajuan sektor UMKM telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian-penelitian terebut telah banyak memberikan masukan serta kontribusi tambahan dalam melengkapi penelitian selanjutnya. Tabel berikut menunjukan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh kredit pembiayaan terhadap kemajuan sektor UMKM. 40 Tabel 2.1 Tabel penelitian terdahulu Peneliti Judul penelitian Variabel yang diteliti Hasil penelitian kesimpulan Hasil penelitian badan penelitian dan pengembangan provinsi jawa timur tahun 2005 diringkas oleh Indra Idris. Di ambil dari jurnal pengkajian koperasi dan ukm nomor 2 tahun I – 2006 pengembangan lembaga keuangan non bank untuk pemberdayaan ukm 1. LKNBX 1 2. BankX 2 3. Modal SendiriX 3 4. Pemberdayaan UMKMY Dari temuan penelitian diperoleh bahwa LKNB yang ada di lokasi penelitian dananya bersumber dari pemerintah, koperasi, joint ventura dan lainnya. Hasil penelitian ini juga menggambarkan bahwa LKNB lebih mendominasi dalam pembiayaan UMKM di bandingkan dengan Bank dan modal pribadi. Diambil dari jurnal pengkajan koperasi dan ukm nomor 1 tahun I-2006 kajian dampak program perkreditan dan perkuatan permodalan usaha kecil menengah terhadap perekonomian daerah 1. program perkreditanX 1 2. Perkuatan permodalanX 2 3. Volume usahaY Dari hasil analisa dengan regresi linier ternyata kredit dan perkuatan permodalan yang diterima UMKM Yang di peruntukan untuk pembelian bahan baku dan peralatan berpengaruh positif terhadap volume usaha yang akan meningkatkan UKM Hasil penelitian fakultas ekonomi USU medan kajian faktor- faktor yang mempengaruhi 1.Total .PenjualanX 1 2.Jenis ProdukX 2 3.Modal UsahaX 3 Dari hasil penelitian bahwa modal usaha atau 41