2.
Tahun 1990 Terakreditasi “Diakui” dengan keputusan Dirjen Dikdasmen
Tanggal 20 Januari 1990 No.009CKep11990 3.
Tahun 1995 Terakreditasi “Diakui”dengan keputusan Dirjen Dikdasmen
tanggal 22 Maret 1995 No.024CKepI1995 4.
Tahun 1998 Terakreditasi “Disamakan”dengan keputusan Dirjen
Dikdasmen tanggal 10 Maret 1998 No.35C.c7KepMN1998. 5.
Pada Tahun 20062007 terakreditasi “ B ” untuk program keahlian
Akuntansi, Penjualan dan Sekretaris dengan keputusan Badan Akreditasi Sekolah BAS Propinsi Banten tanggal 9 Pebruari 2007 No.
05BASMNII2007.
Pada Tahun diklat 19881989 untuk pertama kali SMK YMJ mengikuti EBTANAS dilaksanakan di tempat dengan SMK 1 Tangerang dh. SMEA Negeri
Tangerang. Dan setelah memperoleh status “Diakui” pada tahun 1990 mulai
melaksanakan EBTANAS mandiri. Sampai dengan tahun pelajaran 20072008 telah meluluskan 20 angkatan dengan jumlah 5462 siswa dan sekitar 85 lulusan
tersebut telah bekerja , baik di instansi pemerintah atau swasta dan beberapa swalayan dan perbankan.
B. Deskripsi Data
Pada proses pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapatkan perlakuan
yang berbeda. Kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan teknik membaca cepat, sedangkan kelas kontrol
dengan pembelajaranteknik membaca konvensional. Oleh karena itu adanya perubahan yang terjadi setelah perlakuan kelas eksperimen disebabkan
karena adanya perlakuan dalam pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan teknik membaca cepat, sedangkan kelas kontrol menggunakan
pembelajaran teknik membaca konvensional. Dengan demikian, pada akhir pembelajaran kedua kelompok diberikan postest yang digunakan untuk
mengetahui kelompok mana yang memiliki hasil belajar bahasa Indonesia yang lebih tinggi.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar bahasa Indonesia yang terdiri dari 18 butir soal berbentuk pilihan
ganda. Instrumen tersebut telah diujicobakan dan telah dianalisis karakteristiknya, meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran butir soal, dan
daya pembeda butir soal.
1. Hasil Belajar bahasa Indonesia siswa Kelompok Eksperimen
Berdasarkan perhitungan,
diperoleh hasil
belajar Bahasa
Indonesiadengan menggunakan pembelajaran teknik membaca cepat.Nilai terendah adalah 44 dan nilai tertinggi adalah 83. Untuk lebih jelasnya, data
hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 2 Gambaran Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa nilai yang paling banyak diperoleh oleh siswa kelompok eksperimen terletak pada interval 65
– 71 yaitu sebesar 23,53 . Siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata
sebanyak 35,29 , yaitu siswa pada kelompok interval 65 – 71, 72 – 78, dan
Nilai Titik
Tengah Frekuensi
Absolut Kumulatif
Relative 44
– 50 47
2 2
5,88 51
– 57 54
5 7
14,72 58
– 64 61
7 14
20,58 65
– 71 68
8 22
23,53 72
– 78 75
7 29
20,58 79
– 85 82
5 34
14,72 Jumlah
34 100
79 – 85. Sedangkan, siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak
64,70 , yaitu siswa pada kelompok interval 44 – 50 , 51 – 57 dan 58 – 64.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata sebesar 66,76, median sebesar 67,125, modus sebesar 68, simpangan baku sebesar 10,26, varians
sebesar 105,34, kemiringan sebesar -0,120 kurva model negatif atau kurva menceng ke kiri, dan ketajaman atau kurtosis sebesar 0,196 distribusi
platikurtik atau bentuk kurvanya mendatar. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Distribusi frekuensi hasil belajar bahasa
Indonesia kelompok eksperimen tersebut dapat pula disajikan dalam grafik histogram dan poligon berikut :
Gambar 3 : Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen
43,5 NIL
AAI FREKUENSI
14 12
10 8
6 4
2 85,5
78,5 71,5
64,5 57,5
50,5