1. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yangdigunakan
adalah uji Lilifors. Dari hasil perhitungan uji normalitas data, untuk kelas eksperimen
lampiran diperoleh nilai L
hitung
atau L sebesar 0,141 dan pada tabel harga
kritis L
t
untuk n = 34 pada taraf signifikan
05 ,
adalah 0,157. Karena L
L
t
157 ,
150 ,
maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelas kontrol lampiran diperoleh nilai L
hitung
atau L sebesar 0,122 dan pada tabel harga kritis L
t
untuk n = 32 pada taraf signifikan
05 ,
adalah 0,157. karena L
L
t
157 ,
122 ,
maka sampel pada kelas kontrol berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas tes hasil belajar Bahasa Indonesia siswa disajikan pada tabel 5 dibawah ini:
Tabel 5
Hasil Uji Normalitas Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Jumlah
sampel Lo
Lt 0,05
Keterangan Eksperimen
34 0,150
0,157 Normal
Kontrol 32
0,122 0,157
Normal
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua populasi, uji homogenitas dilakukan dengan uji fisher.
Dari hasil perhitungan lampiran, diperoleh nilai varians kelas eksperimen adalah 105,34 dan varians kelas kontrol adalah 168,1. sehingga
diperoleh nilai F
hit
= 1,25. Dengan taraf signifikan
05 ,
untuk dk
pembilang
= 31 dan dk
penyebut
= 33 didapat nilai F
tabel
= 1,84. Karena F
hitung
F
tabel
1,25 1,84 maka H
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari varians yang samahomogen.
Hasil uji homogenitas tes akhir hasil belajar bahasa Indonesia siswa kedua kelas tersebut disajikan pada tabeldi bawah ini:
Tabel 6
Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kontrol
D. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data, diketahui bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen. Langkah selanjutnya adalah
melakukan pengujian hipotesis statistik dengan uji t. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada
kelompok eksperimen
yang dalam
pembelajarannya menggunakan
pembelajaran teknik membaca cepat lebih tinggi dibandingkan dengan rata- rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang diajar dengan menggunakan
pembelajaran teknik membaca konvensional. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut:
H
0 :
2 1
H
a :
2 1
Kelompok
Varians F
hitung
F
tabel
0,05 Keterangan
Eksperimen 105,34
1,25 1,84
Homogen Kontrol
168,1
Keterangan:
1
μ
:
rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada kelompok eksperimen
2
μ
:
rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada kelompok kontrol. Pengujian hipotesis tersebut diuji dengan uji t, dengan kriteria
pengujian yaitu, jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
a
ditolak. Sedangkan, jikat
hitung
≥ t
tabel
maka H
a
diterima dan H ditolak, pada taraf kepercayaan 95
atau taraf signifikansi α = 5. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh t
hitung
sebesar 2,16 dan t
tabel
sebesar 1,65 lampiran. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa t
hitung
≥ t
tabel
2,16 ≥ 1,65. Dengan demikian, H ditolak
dan H
a
diterima, atau dengan kata lain rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar
bahasa Indonesia siswa pada kelompok kontrol. Secara ringkas, hasil perhitungan uji t tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7 Hasil Uji Perbedaan Dengan Statistik Uji t
Db t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
64 2,16
1,65 Tolak H
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa t
hit
berada diluar daerah penerimaan H atau dengan kata lain H
ditolak. Dengan demikian, hipotesis alternatif H
a
yang menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang diajar dengan
pembelajaran teknik membaca cepat lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberi pembelajaran dengan teknik membaca konvensional diterima pada
taraf signifikan 5. Hal ini berarti terdapat pengaruh kemampuan membaca 66