Tipe Kepribadian Big Five

40

2.7. Tipe Kepribadian Big Five

Tipe kepribadian Big Five merupakan kepribadian dengan pendekatan trait yang didukung oleh penelitian yang mendalam dan menghasilkan bahwa kepribadian dapat dilihat dalam lima dimensi. Kelima dimensi ini muncul dari penelitian faktor analisis melalui berbagai tes dan skala kepribadian Goldberg, 1981, Pervin, Cervone, John, 2005. “Big” memiliki arti bahwa setiap faktor menggolongkan traits yang lebih spesifik dalam jumlah yang besar. Kelima faktor tersebut adalah Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuoriticism, dan Openness Goldberg, 1981, Pervin, Cervone, John, 2005. Berikut penjelasan mengenai dimensi Big Five tersebut: A. Agreeableness A Agreeableness merupakan sebuah dimensi interpersonal dan menggambarkan beragam interaksi yang individu pilih, baik dari perasaan kasih sampai ke hal yang antagonis. Digman 1990, dalam Costa John, 1996 menuliskan bahwa agreeableness meliputi aspek-aspek kemanusiaan, seperti sikap penolong, kasih sayang, perhatian, cemburu, dan iri hati pada ornag lain. Orang-orang dengan A yang tinggi cenderung berhati lembut, percaya, suka menolong, pemaaf, altruistis, dan pada dasarnya baik. Memiliki hasrat untuk menolong orang lain, mereka cenderung tanggap dan empatik serta percaya bahwa orang lain akan melakukan hal yang sama sepertinya. Sebaliknya, mereka dengan A yang rendah disebut antagonis cenderung sinis, tidak sopan bahkan kasar, 41 penuh curiga, tidak kooperatif, dan mudah marah, serta dapat manipulatif, penuh dendam, dan kejam Costa Widiger, 2002 dalam Lastianto, 2011. B. Conscientiousness C Individu dengan karakteristik C dihubungkan dengan kerapian, keteraturan, rajin, dan berorientasi pada prestasi McCrae Costa, 1987, 1996. Orang-orang dengan C yang tinggi cenderung terorganisir, dapat diandalkan, pekerja keras, tepat waktu, cermat, ambisius, dan tekun. Sedangkan orang-orang dengan C yang rendah cenderung tidak dapat diandalkan, malas, ceroboh, lalai, hedonistis, dan tanpa arahtujuan Costa Widiger, 2002, dalam Lastianto, 2011. C. Neuroticism N Skor yang tinggi pada N dirasakan mengalami pengaruh negatif yang kronik Watson Clark, 1984, Costa John, 1996 dan rentan terhadap perkembangan berbagai gangguan kejiwaan Zonderman, Batu, Costa, 1989, 1996. Ketegangan saraf berulang, depresi, frustrasi, rasa bersalah, dan kesadaran diri bahwa individu tersebut merasa sering dikaitkan dengan pemikiran rasional, rendah diri, miskin kontrol impuls dan keinginan, keluhan somatik, dan tidak efektif dalam respon coping McCrae, Costa, 1996. Neuroticism menggambarkan level ketidakstabilan dan penyesuaian emosional. N yang tinggi memiliki nama lain yaitu Negative Affectivity. Hal ini mengidentifikasikan bahwa individu tersebut mudah mengalami masalah psikologis seperti memiliki ide yang tidak realistis, dan kemauan yang berlebihan 42 atau sulit dalam mentoleransi kegagalan yang disebabkan oleh tidak turut sertanya individu tersebut dalam kepentingan seseorang. N yang tinggi ini mencangkup facet kecemasan, depresi, impulsivitas, dan mudah tersinggung Costa Widiger, 2002, dalam Lastianto 2011. Individu dengan N yang tinggi cemas akan pendapat orang lain tentang mereka, ingin simpati dan dirawat. Costa McCrae, 1988, 2003 Sedangkan orang-orang yang memiliki tingkat N yang rendah, bukan berarti mereka dalam keadaan mental yang sehat positif, namun dapat disebutkan bahwa mereka mudah tenang, santai, berwatak lembut, dan tidak mudah terganggutersinggung McCrae John, 1991. D. Extraversion E Watson dan Clark Costa John, 1996 menggambarkan inti dari individu E adalah memiliki emosi positif. E menggambarkan kuantitas dan intensitas dari interaksi interpersonal yang lebih disukai, tingkat aktivitas, kebutuhan akan doronganrangsangan, dan kapasitas untuk kegembiraan. Individu yang tinggi pada E cenderung mudah bersosialisasi, aktif, senang berbicara, optimistis, menyukai keceriaan, dan penyayang. Costa John, 1996 Sedangkan individu yang memiliki nilai E yang rendah cenderung tidak ramah dalam arti bukan jahat, tenang, penyendiri, tidak mau terikat, dan pendiam. Introvert bukanlah orang yang tidak gembira atau pesimistis, tetapi mereka hanya tidak mengalami tingginya semangat keceriaan yang mencirikan extravert Costa Widiger, 2002, dalam Lastianto, 2011. 43 E. Openness O O jauh kurang dikenal daripada N atau E, dan pada kenyataannya, sering dijelaskan secara berbeda sebagai Intellect, label alternatifnya. Akan tetapi O berbeda dari kemampuan bakat dan intelegensi, O termasuk hal yang aktif dalam menggali sesuatu, memiliki apresiasi akan pengalaman untuk kebaikan mereka sendiri, perubahan, stimulasi intelektual, dan tidak konvensional Costa John, 1996. Menurut Zhao Zeibert 2006, O adalah dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang penasaran secara intelektual dan cenderung untuk mencari pengalaman baru dan mengeksplorasi ide-ide baru. Individu yang terbuka ialah individu yang ingin tahu, imaginatif, dan mau menghibur dengan ide yang baru dan tidak mengharapkan imbalan; mereka mengalami semua emosi secara keseluruhan lebih jelas daripada individu yang tertutup. Untuk membedakannya, individu yang tertutup mereka dengan O yang rendah cenderung berperilaku menurut kepercayaan atau pendiriannya, berselera konservatif, serta dogmatis dan keras pada kepercayaan yang dianutnya; mereka telah memasang perilaku dengan cara mereka sendiri dan emotionally unresponsive Costa Widiger, 2002, dalam Lastianto, 2011. Tabel 2.1. Faktor-Faktor Trait Big Five Karakteristik Skor Tinggi Faktor Karakteristik Skor Rendah khawatir,gugup, emosional, tidak aman, merasa tidak mampu, mudah panik Neuroticism tenang, rileks, tidak emosional, memiliki daya tahan terhadap stress, merasa aman, puas atas diri sendiri 44 suka bergaul, aktif, banyak bicara, orientasi pada orang lain, optimis, terbuka terhadap perasaannya,penuh kasih sayang Extraversion pendiamsuka menyendiri, sederhana,tidak berlebihan dalam kesenangan, menjauhkan diri, orientasi pada tugas, pemalu, serius memiliki rasa ingin tahu yang besar, minat yang luas, kreatif, modern Openness konvensionilbiasa, sederhana, minat yang menetap, tidak artistik, tidak analitis, rendah hati, menjaga tradisi lembut hati, baik hati, mudah percaya, penolong, pemaaf, penurut, jujur Agreebleness suka mengejek, tidak sopan, kasar, curiga, tidak kooperatif, pendendam, bengiskejam, cepat marah, suka memerintah, manipulatif mengatur, dapat diandalkan, pekerja keras, disiplin diri , rapi, ambisius, tekunkeras hati Conscientiousness tanpa tujuan, tidak dapat diandalkan, lalai, pemalas, tidak perhatiancuek, ceroboh, kemauan yang lemah, hedonistik Sumber : Costa McCrae, 1992, Pervin, Cervone John, 2005

2.8. Umur