49
lalu lintas, pengkajian masalah lalu lintas, registrasi dan identifikasi pengemudi jalan kendraan bermotor.
2.10.1. Sub Divisi DitLantas
a. Bin Operasional : Bertugas di lapangan dan di kantor. Kebanyakan polisi yang bekerja di bagian ini lebih banyak menghabiskan kerja di dalam kantor, misal
sebagai staf administrasi atau sekretaris. Tetapi terkadang mereka juga dapat ditugaskan untuk terjun lapangan. Jam kerja dimulai sekitar pukul delapan pagi
sampai lima sore. b. Pamwal Pengamanan dan Pengawalan : Polisi yang bekerja di bagian pamwal
dalam keseharian pekerjaan mereka berada di lapangan, seperti yang sehari-hari kita lihat di jalan. Jam kerja mereka dimulai dari 8 pagi – 12 malam. Polisi
pamwal diharuskan selalu ada dalam keadaan 24 jam dan harus siap dalam keadaan darurat.
c. PJR Patroli Jalan Raya : Polisi pada bagian PJR khusus bertugas di lapangan tetapi hanya di jalan–jalan tol, seperti di jalan tol dalam kota. Jam kerja polisi
yang bekerja di bagian PJR adalah 12 jam, misalnya : dari jam 6 pagi - 6 malam. d. Gatur Penjagaan dan Pengaturan : Polisi Gatur adalah polisi lalu lintas yang
bertugas di beberapa bagian daerah saja, yaitu daerah monalisa sampai harmoni, cawang, dan slipi. Jadwal shift kerja mereka yaitu sejak pukul 6 pagi - 6 malam
dan 6 malam - 6 pagi.
2.11. Kerangka Berpikir
50
Pekerjaan sebagai polisi adalah pekerjaan yang mencakup banyak aspek, sulit, berbahaya, dan stresful. Dalam profesi sebagai polisi, lingkungan kerja
mereka memiliki kemungkinan tinggi mengalami hal-hal yang menakutkan, mengejutkan atau mengakibatkan trauma psikologis sehingga dapat menimbulkan
terjadinya stres dan terjadi perubahan dalam kepribadian seseorang dari pengalaman yang dialaminya.
Sumber stres yang menyebabkan seseorang tidak berfungsi optimal atau yang menyebabkan seseorang jatuh sakit, tidak saja datang dari satu macam
pembangkit tetapi dari beberapa pembangkit stres. Sebagian besar dari waktu manusia bekerja. Karena itu lingkungan pekerjaan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap kesehatan seseorang yang bekerja. Stres kerja adalah respon adaptif, tanggapan, penyesuaian diri pada suatu kondisi antara individu dan
lingkungan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja pada polisi lalu
lintas, antara lain adalah faktor intrinsik dalam pekerjaan seperti tuntutan fisik dan tuntutan tugas, peran dalam organisasi, pengembangan karir,hubungan dalam
pekerjaan, struktur dan iklim organisasi, faktor lingkungan kerja yaitu kondisi,fisik, manajemen atau hubungan sosial dan faktor personal yaitu tipe
kepribadian. Pada faktor tuntutan tugas mengarah beban kerja pada pekerja. Beban
kerja adalah keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan dalam batas waktu tertentu. Beban kerja dibagi menjadi dua macam
51
yaitu beban kerja kuantitatif dan beban kerja kualitatif. Beban kerja secara kuantitatif timbul akibat tugas-tugas terlalu banyak atau sedikit, sedangkan secara
kualitatif jika pekerja merasa tidak mampu untuk melakukan tugas, atau tugas tidak menggunakan ketrampilan atau potensi dari tenaga kerja.
Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap stres kerja pada pekerja adalah konflik peran. Konflik peran diartikan sebagai kesulitan yang dirasakan dalam
menampilkan kewajiban peran yang beragam, membingungkan dan kadang bertentangan. Sehingga jika seseorang memenuhi satu peran dengan baik, ia akan
menemui kesulitan dalam memenuhi peran yang lain. Konflik peran terdiri dari tiga macam yaitu time based conflict, strain based conflict, dan behavior based
conflict Greenhaus Beutell, Rothbard, 2000. Selain itu dalam bekerja, karir adalah elemen yang sangat penting. Faktor
pengembangan karir diduga dapat mempengaruhi stres kerja pada pekerja karena menentukan kemajuan karirnya di masa depan. Pengembangan karir disini
mencakup ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih, dan promosi yang kurang. Pada sebuah organisasi, iklim organisasi tidak kalah pentingnya dalam
mempengaruhi stres kerja pada pekerja. Salah satu alasannya adalah karena disitulah pekerja yang satu dan pekerja lainnya saling berinteraksi untuk bersama-
sama mencapai tujuan dan melakukan tugas-tugas pekerjaan dimana iklim organisasi ini berhubungan dengan partisipasi pekerja dalam organisasi tempat
mereka bekerja. Aspek iklim organisasi antara lain konformitas, tanggung jawab,
52
standar organisasi, imbalan, kejelasan organisasi, dukungan dan kehangatan, serta kepemimpinan.
Disisi lainnya, reaksi terhadap stres dipengaruhi oleh bagaimana pikiran dan tubuh individu mempersepsi suatu peristiwa. Penilaian kognitif individu
dalam stres di tentukan oleh individunya sendiri, sejauhmana ia melihat situasinya sebagai penuh stres Hermawan, 2010. Sehubungan dengan ini, keperibadian
individu diduga dapat berpengaruh dalam menimbulkan stres. Tipe kepribadian Big Five adalah kepribadian dengan pendekatan trait yang didukung oleh
penelitian yang mendalam dan menghasilkan bahwa kepribadian dapat dilihat dalam lima dimensi, yaitu agreeableness, conscientiousness, neuoriticism,
extraversion dan openness. Terakhir, hal lain yang dapat mempengaruhi stres kerja pada polisi dalam
hal demografis yaitu adalah umur dan masa kerja. Umur berhubungan dengan kematangan seseorang secara psikologis maupun fisik. Sedangkan pada masa
kerja pada polisi dihubungkan dengan adaptasi dengan pekerjaan dan kenaikan jabatan karir dalam pekerjaannya. Selain itu, sub divisi dari direktorat lalu lintas
yang terdiri dari Pamwal, Gatur, PJR, dan Bin Operasional juga dijadikan variabel karena peneliti ingin melihat apakah perbedaan yang berhubungan dengan
penempatan pekerjaan mereka pada masing-masing sub divisi ini mempengaruhi stres kerja mereka.
Berdasarkan landasan teoritis di atas, maka peneliti memiliki kerangka berpikirkonsep seperti berikut :
53
X1. Beban Kerja X2. Konflik peran :
2a. Time based conflict 2b. Strain based conflict
2c. Behavior based conflict
X3. Pengembangan Karir X4. Iklim Organisasi
X5. Kepribadian Big Five : 5a. Agreeableness
5b. Conscientiousness 5c. Neuroticism
5d. Extraversion 5e. Openness
2.12. Hipotesis Penelitian 2.12.1. Hipotesis Mayor