55
BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dipaparkan tentang pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen
pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, dan metode analisis data.
3.1. Pendekatan dan Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana penelitian ini mengkuantifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja, yaitu beban
56
kerja, konflik peran yang terdiri dari time based conflict, strain based conflict dan behavior based conflict, pengembangan karir, iklim organisasi, tipe kepribadian
Big Five yang terdiri dari agreeableness, conscientiousness, neuroticism, extraversion, dan openness, umur, masa kerja dan sub divisi. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional orediktif, karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kekuatan antar variabel penelitian sehingga
dapat diketahui seberapa besar faktor-faktor tersebut di atas secara prediktif mempengaruhi stres kerja pada polisi lalu lintas.
3.2. Populasi dan sampel 3.2.1. Populasi
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah polisi lalu lintas di direktorat lalu lintas Polda Metro Jaya.
3.2.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 113 orang polisi lalu lintas yang yang terdiri dari 4 sub divisi yaitu Bin Operasional sebanyak 34 orang, PJR
sebanyak 18 orang, Gatur sebanyak 33 orang dan Pamwal sebanyak 28 orang. Pada awalnya peneliti menyebar 200 kuesioner, tetapi kuesioner yang kembali
dan telah diisi hanya berjumlah 117. Dan dari 117 kuesioner tersebut terdapat 4 kuesioner yang tidak dapat digunakan karena pengisian kuesioner yang tidak
lengkap.
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel
57
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dimana sampel yang diambil adalah sampel yang memiliki ciri-ciri
spesifik yang peneliti tentukan. Teknik ini tergolong dalam non-probability sampling yang berarti tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang
sama untuk menjadi subjek penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka karakteristik nya adalah polisi lalu lintas yang aktif bekerja.
3.3 Variabel dan Definisi Variabel 3.3.1 Variabel Penelitian
Sevilla 2006 menyebutkan variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri. Variabel dalam
penelitian ini adalah: a. Dependent variable : Stres Kerja
b. Independent variable: Beban kerja, konflik peran yang terdiri dari time based conflict, strain based conflict dan behavior based conflict,
pengembangan karir, iklim organisasi, tipe kepribadian Big Five yang terdiri
dari agreeableness,
conscientiousness, neuroticism,
extraversion dan openness, umur, masa kerja dan sub divisi.
3.3.2 Definisi Konseptual
1. Stres kerja adalah respon adaptif, penyesuaian diri terhadap tanggapan yang menyeluruh dari tubuh terhadap tuntutan pekerjaan.
58
2. Beban kerja adalah keadaan dimana polisi dihadapkan pada tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan baik secara kuantitatif yaitu banyaknya
pekerjaan yang harus dilakukan maupun secara kualitatif yaitu tingkat kesulitan atau kerumitan kerja.
3. Konflik peran adalah kesulitan yang dialami individu dalam memenuhi harapan atau tuntutan dari peran-perannya secara bersamaan dan harapan dari
peran-peran itu bersifat bertentangan. Konflik peran terdiri dari time based conflict, strain based conflict dan behavior based conflict.
4. Pengembangan karir adalah stresor dalam organisasi yang mencakup ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih, dan promosi yang kurang.
5. Iklim organisasi merupakan persepsi karyawan terhadap lingkungan organisasi dimana karyawan melaksanakan pekerjaan mereka.
6. Tipe kepribadian Big Five adalah kepribadian yang dlihat dalam lima dimensi yaitu agreeableness, conscientiousness, neuroticism, extraversion dan
Openness. 8. Umur adalah usia individu saat ini.
9. Masa kerja adalah lamanya kerja individu. 10. Sub divisi adalah bagian dari divisi lalu lintas yang berada di direktorat lalu
lintas yaitu Bin Operasional, PJR, Gatur dan Pamwal.
3.3.3. Definisi Operasional
a. Stres kerja
59
Stres kerja akan diukur dari responden pada skala stres kerja yang disusun dari adaptasi kuesioner yang telah di buat oleh Prihatini 2007 yang meliputi
gejala stres yaitu dilihat dari gejala fisik, psikologis dan perilaku dimana mengacu pada teori Beehr dan Newman.
b. Beban kerja Beban kerja diukur dari responden melalui skala beban kerja yang disusun
dari adaptasi kuesioner yang telah di buat oleh Kemalahayati 2008 yang memiliki aspek beban kerja kuantitatif dan beban kerja kualitatif dimana mengacu
pada teori Munandar.
c. Konflik peran Konflik peran diukur dari respon partisipan melalui skala konflik peran
yang disusun dari adaptasi kuesioner yang dibuat oleh Marfizal 2006 berdasarkan teori Greenhaus dan Beutelf yang terdiri dari tiga dimensi yaitu time
based conflict, strain based conflict dan behavior based conflict. d. Pengembangan karir
Pengembangan karir diukur dari respon partisipan melalui skala pengembangan karir yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori pengembangan
60
karir yang dikemukakan oleh Munandar 2006 yang mencakup ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih, dan promosi yang kurang.
e. Iklim organisasi Iklim organisasi diukur dari respon partisipan melalui skala iklim
organisasi yang disusun dari modifikasi skala yang telah dibuat oleh Rani 2007 yang menggunakan aspek-aspek iklim organisasi yang dikemukakan oleh Kolb
dan Rubin 1984, dalam Rani, yang meliputi konformitas, tanggung jawab, standar, imbalan, kejelasan organisasi, kehangatan dan dukungan serta
kepemimpinan. f. Tipe kepribadian Big Five
Kepribadian Big Five diukur dari respon partisipan melalui skala Big Five Personality yang terdiri dari sub skala yang masing-masing mengukur dimensi
agreeableness, conscientiousness, neuroticism, extraversion dan Openness. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur yang diambil dari IPIP
International Personality Item Pool milik Goldberg yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia.
g. Umur Data yang diperoleh dari data identitas responden di dalam kuesioner
mengenai umur responden. h. Masa Kerja
61
Data yang diperoleh dari data identitas responden di dalam kuesioner mengenai masa kerja responden.
i. Sub divisi Data yang diperoleh peneliti dari data identitas responden mengenai sub
divisi responden.
3.4 Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengambilan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode skala untuk memperoleh jawaban responden. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala model Likert. Peneliti menyebar langsung skala kepada subjek penelitian. Alat untuk pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan metode skala model Likert. Skala yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah skala stres kerja, skala konflik peran, skala
pengembangan karir, skala iklim organisasi, dan skala tipe kepribadian Big Five. Sedangkan pengambilan data untuk variabel umur, masa kerja dan sub divisi
melalui identitas data diri subyek yang dicantumkan di dalam kuesioner.
3.4.2 Instrumen Penelitian
1 Skala Stres Kerja Untuk variabel stres kerja terdiri dari 46 item. Subjek diminta untuk
memilih salah satu kategori dari 4 kategori jawaban yang mewakili dirinya yaitu, “tidak pernah” TP, “kadang-kadang” KK, “sering” S, dan “sering kali” SK.
62
Penskoran tertinggi diberikan pada pilihan sering kali dengan nilai 4, sering dengan nilai 3, kadang-kadang dengan 2, dan tidak pernah dengan nilai 1.
Tabel 3.1. Blue Print Skala Stres Kerja.
Variabel Sub Variabel
Item Stres
Kerja Gejala Psikologis
- Kecemasan, ketegangan - Bingung, marah, sensitif
- Memendam perasaan - Komunikasi tidak efektif
- Menurunnya fungsi intelektual - Mengurung diri, ketidakpuasan kerja
- Depresi, kebosanan dan kelelahan mental - Merasa terasing mengasingkan dirinya
- Kehilangan daya konsentrasi - Kehilangan daya spontanitas dan kreativitas
- Kehilangan semangat hidup, menurunnya harga diri 7, 14
5, 21 2, 41
6, 9 11, 40
12 1, 4
17 3
15, 25 13
63
2 Skala Beban Kerja Sedangkan pada skala beban kerja yang terdiri dari 10 item. Subjek
diminta untuk memilih salah satu kategori dari 5 kategori jawaban yang mewakili dirinya yaitu, “tidak pernah” TP , “jarang” J, “sering” SR dan “selalu” S.
Penskoran tertinggi diberikan pada pilihan “selalu” dan terendah untuk pernyataan “tidak pernah”.
dan kepercayaan diri Gejala fisik
- Meningkatnya detak jantung dan tekanan darah - Meningkatnya sekresi adrenalin dan non adrenalin
- Gangguan gastrointestinal, misalnya gangguan lambung
- Mudah terluka, kematian, gangguan kardiovaskular - Mudah lelah secara fisik, gangguan pernafasan
- Lebih sering berkeringat, gangguan pada kulit - Kepala pusing, migrain, kanker
- Ketegangan otot, masalah tidur Gejala Perilaku
- Menunda atau menghindari pekerjaan atau tugas - Penurunan prestasi dan produktivitas
- Meningkatnya penggunaan minuman keras dan mabuk - Perilaku sabotase
- Meningkatnya frekuensi absensi - Perilaku makan yang tidak normal
- Kehilangan nafsu makan dan penurunan drastis berat badan
- Kecenderungan perilaku yang beresiko tinggi seperti ngebut dan main judi
- Meningkatnya agresifitas dan kriminalitas - Penurunan kualitas interpersonal dengan keluarga dan
teman - Kecenderungan bunuh diri, jika melihat banyaknya
pekerjaan 16, 42
46 35
26, 34 36, 37
31, 38 24, 45
18, 19 20, 39
22 23, 44
27 43
32 29
28 30
8, 10 33
64
Tabel 3.2. Blue Print Skala Beban Kerja
3 Skala Konflik Peran Pada skala konflik peran terdiri dari 11 item. Subjek diminta untuk
memilih salah satu kategori dari 4 kategori jawaban yang mewakili dirinya yaitu, “sangat sesuai” SS, “sesuai” S, “tidak sesuai” TS, “sangat tidak sesuai”
STS. Penskoran tertinggi pada pernyataan favorable diberikan pada pilihan “sangat sesuai” yaitu dengan skor 4 dan terendah pada pilihan “sangat tidak
sesuai” yaitu dengan skor 1. selanjutnya penskoran tertinggi untuk pernyataan unfavorable diberikan pada pilihan jawaban sangat tidak sesuai dan skor terendah
diberikan untuk pilihat sangat sesuai.
Tabel 3.3. Blue Print Skala Konflik Peran
4 Skala Pengembangan Karir No. Aspek
Item Total Item
1. Beban Kerja Kuantitatif
1,2, 4, 5, 7, 5
2. Beban Kerja Kualitatif
3, 6, 8, 9, 10 5
Jumlah 10
Item No Aspek
Favorable Unfavorable
Total Item
1. Time Based Conflict
tuntutan waktu 1, 3, 7
11 4
2. Strain Based Conflict
tekanan psikologis 4, 6
2, 10 4
3. Behavior
Based Conflict
tuntutan tingkah laku
8, 9 5
3
Jumlah 7
4 11
65
Pada skala pengembangan karir terdiri dari 12 item. Subjek diminta untuk memilih salah satu kategori dari 4 kategori jawaban yang mewakili dirinya yaitu,
“sangat sesuai” SS, “sesuai” S, “tidak sesuai” TS, “sangat tidak sesuai” STS. Penskoran tertinggi pada pernyataan favorable diberikan pada pilihan
“sangat sesuai” yaitu dengan skor 4 dan terendah pada pilihan “sangat tidak sesuai” yaitu dengan skor 1. selanjutnya penskoran tertinggi untuk pernyataan
unfavorable diberikan pada pilihan jawaban sangat tidak sesuai dan skor terendah diberikan untuk pilihat sangat sesuai.
Tabel 3.4. Blue Print Skala Pengembangan Karir
5 Skala Iklim Organisasi Untuk variabel iklim organisasi skala terdiri dari 25 item. Subjek diminta
untuk memilih salah satu kategori dari 4 kategori jawaban yang mewakili dirinya yaitu, “sangat sesuai” SS, “sesuai” S, “tidak sesuai” TS, dan “sangat tidak
sesuai” STS. Sistem penilaian untuk aitem favorable adalah SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1, sedangkan pada aitem unfavorable diberlakukan sebaliknya yaitu
SS =1, S = 2, TS = 3, dan STS = 4.
Tabel 3. 5. Blue Print Skala Iklim Organisasi Item
No Aspek
Favorable Unfavorable
Total Item
1. Ketidakpastian kerja
3, 11, 6, 8 1, 7
6 2.
Promosi yang kurang 4, 9
12 3
3. Promosi yang berlebihan
5, 2 10
3 Jumlah
8 4
12
66
6 Skala Kepribadian Big Five Pada skala tipe kepribadian Big Five terdapat 50 item untuk mengukur
kelima faktor dalam kepribadian Big Five. Setiap faktor kepribadian diukur dengan 10 item. Alat ukur ini berbentuk Skala Likert, yang nantinya subjek
diharuskan memilih salah satu dari pilihan jawaban yaitu STS Sangat Tidak Sesuai, TS Tidak Sesuai, S Sesuai dan SS Sangat Sesuai. Sistem penilaian
untuk item favorable adalah SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1, sedangkan pada item unfavorable diberlakukan sebaliknya yaitu SS =1, S = 2, TS = 3, dan STS =
4.
Tabel 3.6. Blue Print Skala Kepribadian Big Five
Item No Aspek
Favorable Unfavorable
Total item 1.
Konformitas 21
13, 19 3
2. Tanggung Jawab
4, 7 24
3 3.
Standar 20, 15, 25
23 4
4. Imbalan
22, 8 16
3 5.
Kejelasan organisasi 9, 12
6 3
6. Kehangatan
dan dukungan
18, 5, 10 14
4 7.
Kepemimpinan 2, 11, 17
1, 3 5
Jumlah 16
9 25
No Indikator
Nomer Item Jumlah
1 Agreeableness
2, 7, 12, 17, 22, 27, 32, 37, 42, 47
10 2
Conscientiousness 3, 8, 13, 18, 23, 28, 33, 38, 43,
48 10
3 Neuroticism
4, 9, 14, 19, 24, 29, 34, 39, 44, 49
10
67
7 Data Diri Subjek Data diri subjek berisi karakteristik diri pribadi subjek yang ditulis pada
alat ukur. Data diri tersebut terdiri dari nama inisial, jenis kelamin, umur, masa kerja dan sub divisi.
3. 5. Prosedur Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan, yaitu : 1. Persiapan Penelitian
a. Dimulai dengan perumusan masalah. b. Menentukan variabel yang akan diteliti.
c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian.
e. Mencari dan membuat skala dalam bentuk kuesioner. 2. Pengujian Alat Ukur
Setelah alat ukur dibuat berupa kuesioner, peneliti melakukan penelitian tanpa uji coba terlebih dahulu try out terhadap polisi lalu lintas di Polda Metro
4 Extraversion
1, 6, 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41, 46
10 5
Openness 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45,
50 10
Jumlah 50
68
Jaya. Setelah mendapatkan data, penulis melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan CFA Confirmatory Factor Analysis.
3. Pelaksanaan Penelitian Penelitian lapangan dilakukan pada tanggal 22 Juli 2011 sampai dengan 12
Agustus 2011 dengan cara mendatangi Polda Metro Jaya dan menyebar angket di bagian direktorat polisi lalu lintas pada empat subdivisi yaitu Bin Operasional,
Gatur, PJR, dan Pamwal. 4. Pengolahan Data
a. Peneliti memberikan kode dan melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden.
b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat tabel data.
c. Melakukan analisa data dengan menggunakan teknik analisa regresi. d. Membuat kesimpulan dan laporan akhir penelitian.
3.6. Metode Analisis Data
Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan teknik analisis regresi berganda Dalam penelitian ini, IV sebanyak 12 buah, sedangkan DV sebanyak 1
buah. Sehingga susunan persamaan garis regresi penelitian adalah :
69
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
x
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
+ b
7
X
7
+ b
8
X
8
+ b
9
X
9
+ b
10
X
10
+ b
11
X
11
+ b
12
X
12
+ b
13
X
13
+ b
14
X
14
+ b
15
X
15
+e
jika dituliskan variabelnya maka : Y
= Dependent variable DV yang dalam hal ini adalah stres kerja a
= intercept konstan b
= koefisien regresi untuk masing-masing X X
1 =
beban kerja X
2
= time based conflict X
3
= strain based conflict X
4
= behavior based conflict X
5
= pengembangan karir X
6
= iklim organisasi X
7
= tipe kepribadian agreeableness X
8
= tipe kepribadian conscientiousness X
9
= tipe kepribadian neuroticism X
10
= tipe kepribadian extraversion X
11
= tipe kepribadian openness
70
X
12
= umur X
13
= masa kerja X
14
= sub divisi e
= Residual Sebelum melakukan analisis regresi berganda, peneliti melakukan korelasi
product moment seluruh variabel penelitan. Sebab, dalam regresi idealnya IV tidak berkorelasi dengan IV lainnya, namun justru IV sebaiknya berkorelasi
dengan DV. Selanjutnya analisis regresi, dimulai secara simultan, kemudian dari satu
per satu IV. Sehingga nilai R
2
yang dihasilkan dapat dilihat secara murni. Fungsi R
2
ini adalah untuk melihat proporsi varians dari stres kerja yang dipengaruhi IV yang ada. Melihat jumlah R
2
X dikalikan 100. Maka dihasilkanlah proporsi varians atau determinant. R
2
sendiri didapatkan dengan rumus :
Selanjutnya R
2
dapat diuji signifikansinya seperti uji signifikan pada F test biasa. Selain itu juga uji signifikan bisa juga dilakukan dengan tujuan melihat
apakah pengaruh dari IV terhadap DV signifikan atau tidak. Pembagi disini adalah R
2
itu sendiri dengan df nya dilambangkan k, yaitu sejumlah IV yang dianalisis, sedangkan penyebutnya 1 – R
2
dibagi dengan DF nya N – k – 1 dimana N
71
adalah total sampel. Untuk DF dari pembagi sebagai numerator sedangkan DF penyebut sebagai denumerator. Jika digambarkan maka :
Atau dengan cara yang berbeda namun hasil yang sama, pembagi adalah Ssreg dbagi dengan DF nya k didapat mean square regresi , kemudian
penyebutnya Ssres dibagi dengan df nya N – k – 1 didapat mean square residu. Sehingga hasil bagi Msreg dengan Msres didapatkan hasil F. Numerator dan
denumerator juga dari DF pembagi dan DF penyebut. Kemudian selanjutnya peneliti melakukan uji koefisien regresi dari tiap-
tiap IV yang dianalisis. Maksud uji koefisien regresi adalah melihat apakah signifikan dampak dari tiap IV terhadap DV, oleh karenanya sebelum didapat
nilai t dari tiap IV, harus didapat dahulu nilai standard error estimate dari b koefisien regresi yang didapatkan melalui akar Msres dibagi dengan SSx.
Setelah didapat nilai S
b
barulah bisa dilakukan uji t, yaitu hasil bagi dari b koefisien regresi dengan S
b
itu sendiri. Jika ditulis dengan rumus maka :
3. 7. Uji Validitas
Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Confirmatory Factor Analysis CFA dengan software
72
Lisrel 8.3 Joreskog dan Sorbom, 1994. Adapun kriteria item yang baik pada
CFA adalah Umar, 2010 :
1. Melihat signifikan tidaknya item tersebut mengukur faktor yang diuji dengan melihat nilai t bagi koefisien muatan faktor item. Perbandingannya
adalah jika t 1.96, maka item tersebut signifikan dan sebaliknya. Apabila item tersebut signifikan maka item tidak akan didrop, dan sebaliknya.
2. Melihat koefisien muatan faktor dari item. Jika item tersebut sudah di scoring dengan favorable pada skala likert 1 – 4, maka nilai koefisien
muatan faktor pada item harus bermuatan positif, dan sebaliknya. Apabila item tersebut favorable, namun koefisien muatan faktor item bernilai
negatif maka item tersebut akan didrop dan sebaliknya. 3. Terakhir, apabila kesalahan pengukuran item terlalu banyak berkorelasi,
maka item tersebut akan didrop. Sebab, item yang demikian selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain.
Uji validitas tiap alat ukur akan dipaparkan pada sub bab berikut.
3.7.1. Uji Validitas Skala Stres Kerja
Pada skala stres kerja terdapat 46 item yang dibagi dalam tiga dimensi, yaitu gejala fisik yang terdiri dari 14 item, gejala perilaku yang terdiri dari 14 item
dan gejala psikologis yang terdiri dari 18 item. Peneliti telah melakukan uji validitas terhadap masing-masing dimensi dari skala stres kerja tersebut.
73
3.7.1.1. Gejala Fisik
Peneliti menguji apakah 14 item yang ada bersifat unidimensional mengukur stres kerja dari dimensi gejala fisik. Dari hasil awal analisis CFA yang
dilakukan, model satu faktor tidak fit, dengan Chi – Square =314.37 , df = 77 , P- value = 0.00000 , RMSEA = 0.166. Namun, setelah dilakukan modifikasi
terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperolehlah model fit yaitu dengan Chi –
Square =66.51 , df = 52 , P-value = 0.08489 , RMSEA = 0.050. Karena P-value telah menghasilkan nilai 0.05 signifikan maka dinyatakan bahwa model dengan
satu faktor dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu stres kerja dalam dimensi gejala fisik.
Kemudian peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu
didrop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap
koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Stres Kerja Dimensi Gejala Fisik
No item. Koefisien
Standar error Nilai t
Signifikan
16. 0.41
0.11 3.79
V 18.
0.19 0.10
1.86 X
19. 0.06
0.10 0.57
X 24.
0.72 0.09
8.05 V
26. 0.60
0.10 6.19
V 31.
0.66 0.09
7.07 V
34. 0.36
0.10 3.68
V 35.
0.84 0.08
9.93 V
74
36. 0.79
0.09 8.92
V 37.
0.70 0.09
7.81 V
38. 0.79
0.09 9.02
V 42.
0.11 0.11
1.09 X
45. 0.86
0.08 10.35
V 46.
0.54 0.10
5.61 V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Pada tabel di atas, hanya nilai t bagi koefisien muatan faktor dari item 18, 19 dan 42 yang tidak signifikan, sedangkan koefisien muatan faktor item lainnya
signifikan. Dengan demikian item no 18, 19 dn 42 akan didrop. Artinya bobot nilai pada item 18, 19 dan 42 tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor.
Selanjutnya melihat muatan faktor dari item apakah ada yang bermuatan negatif. Dari tabel pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya
negatif. Dengan demikian tidak ada item yang didrop, kecuali item no 18, 19 dan 42.
Pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat
multidimensional pada dirinya masing – masing. Item yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain, tetapi dari situ tidak ada item
yang tidak berkorelasi dengan item yang lain. Item yang tidak bagus yaitu item yang tidak bagus yaitu 18, 19, 42, 16, 46, 26, 34, 36, 37, dan 38 karena terdapat
banyak tanda V, yang artinya kesalahan pengukurannya berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item lainnya. Artinya item tersebut selain mengukur apa
yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain. Tetapi karena diantara kesemua item itu terdapat item yang mengukur suatu sub dimensi, sehingga ada beberapa
75
item yang tidak dapat dihapus karena tidak ada lagi item yang dapat menggantikan untuk mengukur sub dimensi tersebut, maka hanya beberapa item
yang akan didrop dari dimensi gejala fisik ini yaitu 19, 42, 26, 37, dan 38, artinya bobot nilai item-item tersebut tidak akan dianalisis dalam penghitungan faktor
skor. Langkah terakhir yaitu item – item gejala fisik yang tidak didrop dihitung
faktor skornya. Faktor skor ini dihitung untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Jadi penghitungan faktor skor ini tidak menjumlahkan
item – item variabel pada umumnya, tetapi justru dihitung true score pada tiap item. Setelah didapatkan faktor skor, peneliti mentransformasikan faktor skor
menjadi T skor. T skor ini berfungsi yaitu pertama untuk menyamakan skala pengukuran yang berbeda – beda, hal ini hampir sama ketika menghitung Z skor.
Perbedaannya pada Z skor memiliki rentangan mean = 0 dan standar deviasi = 1, sedangkan T skor memiliki rentangan mean = 50 dan standar deviasi = 10.
Kemudian yang kedua, untuk menghindari nilai minus pada faktor skor agar pembaca mudah memahami interpretasi hasil penelitian. Adapun rumus T skor
yaitu Umar, 2010 dalam Adiyo, 2010 :
T
skor
= 10 x faktor skor + 50.
Setelah didapatkan faktor skor yang telah dirubah menjadi T skor, nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan regresi. Perlu
dicatat, bahwa hal yang sama juga berlaku untuk variabel beban kerja, konflik peran, pengembangan karir, iklim organisasi, dan tipe kepribadian Big Five.
76
3.7.1.2 Gejala Perilaku
Peneliti menguji apakah 14 item yang ada bersifat unidimensional mengukur stres kerja dari dimensi gejala perilaku. Dari hasil awal analisis CFA
yang dilakukan, model satu faktor tidak fit, dengan Chi – Square = 606.51 , df = 77 , P-value = 0.00000 , RMSEA = 0.248. Namun, setelah dilakukan modifikasi
terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit yaitu dengan nilai Chi –
Square =64. 99, df = 48 , P-value = 0.05162 , RMSEA = 0.056. Sehingga dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu stres kerja dalam dimensi
gejala perilaku.
Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Stres Kerja Dimensi Gejala Perilaku
No item. Koefisien Standar error
Nilai t Signifikan
8. 0.10
0.10 0.98
X 10.
0.67 0.09
7.45 V
20. 0.35
0.08 4.19
V 22.
0.66 0.09
7. 31 V
23. 0.18
0.08 2.09
V 27.
-0.47 0.09
-5.43 V
77
28. 0.64
0.09 6. 84
V 29.
0.52 0.08
6. 19 V
30. 0.53
0.09 6.07
V 32.
-0.58 0.09
6.58 V
33. -0.72
0.08 8.64
V 39.
-0.09 0.10
0.95 X
43. -0.90
0.09 10.54
V 44.
0.08 0.08
0.95 X
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Kemudian peneliti melihat nilat t, pada tabel 3.8, hanya nilai t bagi koefisien muatan faktor dari item 8,39 dna 44 yang tidak signifikan, sedangkan
koefisien muatan faktor item lainnya signifikan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item apakah ada yang bermuatan negatif. Dari tabel pada kolom
koefisien item yang bermuatan faktor negatif adalah 27, 32, 39 dan 43. Dengan demikian item no 8, 39, 44, 27, 32, 33, dan 43 akan didrop. Artinya bobot nilai
pada item-item tersebut tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor. Sedangkan jika dilihat dari hasil pengukuran korelasi antar item. Item-item
yang memiliki korelasi yang tidak bagus karena menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya yaitu adalah 20, 23, 28, 30, 32, 33, 39, 43 dan
44. Tetapi karena ada beberapa item yang jika didrop tidak ada item lain yang dapat menggantikannya untuk mengukur sub dimensi ini, maka peneliti
memutuskan untuk tidak menghilangkannya. Dengan demikian peneliti memutuskan item yang akan didrop dengan tidak ikut dianalisis adalah 8, 39, dan
44.
3.7.1.3 Gejala Psikologis
78
Peneliti menguji apakah 18 item mengukur stres kerja dalam dimensi gejala psikologis. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor
tidak fit, dengan Chi – Square = 850.43, df = 135 , P-value = 0.00000 , RMSEA = 0.218. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, maka diperoleh
model fit dengan Chi – Square = 122.31 , df = 100 , P-value = 0.06425 , RMSEA = 0.045.
Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Stres Kerja dalam indikator Gejala Psikologis
No item. Koefisien
Standar error Nilai t
Signifikan
1. 0.25
0.10 2.51
V 2.
0.46 0.10
4.63 V
3 -0.61
0.09 -6.70
V 4.
0.38 0.10
3.88 V
5. 0.47
0.09 4.94
V 6.
0.64 0.09
7.36 V
7. 0.27
0.10 2.82
V 9.
-0.68 0.09
-7.86 V
11. 0.57
0.09 6.31
V 12.
0.54 0.09
5.94 V
13. -0.69
0.09 -7.92
V 14.
-0.64 0.09
-7.29 V
15. -0.61
0.09 -6.84
V 17.
-0.75 0.08
-8.97 V
21. 0.64
0.09 7.36
V 25.
0.37 0.10
3.69 V
40. 0.76
0.08 9.23
V 41.
0.79 0.08
9.93 V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Kemudian peneliti melihat nilai t untuk melihat signifikansi dari item-item yang ada. Pada tabel 3.9, tidak terdapat item yang tidak signifikan. Tetapi dari
tabel tersebut terlihat bahwa terdapat beberapa item yang bermuatan negatif yaitu 3, 9, 13, 14, 15 dan 17.
79
Pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Pada hasil pengukuran korelasi kesalahan item dapat dilihat
item-item yang memiliki korelasi yang tidak bagus yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 14, 15, 25, dan 41.Tetapi karena ada beberapa item yang jika didrop tidak ada item lain
yang dapat menggantikannya untuk mengukur sub dimensi gejala psikologis, maka peneliti memutuskan untuk tidak menghilangkannya. Dengan demikian
peneliti memutuskan item-item dari gejala psikologis yang akan didrop dengan tidak ikut dianalisis adalah 9, 14, 15, 1, 2, dan 5.
3.7.2 Beban Kerja 3.7.2.1 Kualitatif
Peneliti menguji apakah kelima item yang ada pada dimensi beban kerja kualitatif bersifat unidimensional untuk mengukur satu faktor yaitu beban kerja.
Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor tidak fit, dengan Chi – Square = 22.19 , df = 5 , P-value = 0.00048 , RMSEA = 0.175. Namun,
setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
dengan Chi – Square = 7.91 , df = 4 , P-value = 0.09509, RMSEA = 0.093 Kemudian melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur
faktor yang hendak diukur dapat dilihat nilai t dari setiap koefisien muatan faktor dari item, seperti pada tabel 3.10 berikut.
Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Beban Kerja Dimensi Kualitatif
80
No item. Koefisien Standar error
Nilai t Signifikan
3. 0.23
0.10 2.26
V 6.
0.74 0.09
8.04 V
8. 0.80
0.09 9.09
V 9.
0.39 0.11
3.74 V
10. 0.71
0.09 7.89
V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dari tabel 3.10 dapat kita lihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan semua koefisien bermuatan positif. Dengan demikian, pada tahapan ini tidak ada
item yang didrop. Kemudian pada pengukuran korelasi kesalahan item juga tidak terdapat
kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang didrop, artinya semua item akan dianalisis dalam
perhitungan faktor.
3.7.2.2 Kuantitatif
Peneliti menguji apakah kelima item yang ada pada dimensi beban kerja kuantitatif bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu beban kerja . Dari
hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor tidak fit, dengan Chi – Square = 27.79 , df = 5 , P-value = 0.00004 , RMSEA = 0.202. Namun, setelah
dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
Chi – Square = 1.62 , df = 3 , P-value = 0.65379 , RMSEA = 0.000.
81
Kemudian melihat apakah item-item yang ada signifikan atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan
faktor, seperti pada table 3.11 berikut.
Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Beban Kerja Dimensi Kuantitatif
No item. Koefisien Standar error
Nilai t Signifikan
1. 0.26
0.10 2.68
V 2.
0.45 0.11
3.90 V
4 0.34
0.10 3.31
V 5.
0.67 0.17
4.04 V
7. 0.82
0.17 4.79
V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dari tabel 3.11 dapat kita lihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan semua koefisien bermuatan positif. Dengan demikian, pada tahapan ini tidak ada
item yang didrop. Kemudian pada model pengukuran korelasi kesalahan item juga tidak
terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang didrop, artinya semua item akan dianalisis
dalam perhitungan faktor.
3.7.3. Konflik Peran 3.7.3.1 Time Based Conflict
82
Peneliti menguji apakah empat item pada dimensi time based conflict bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu dimensi dari konflik peran.
Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor tidak fit, dengan Chi – Square = 7.45 , df = 2 , P-value = 0.02409 , RMSEA = 0.156. Namun,
setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
Chi – Square =0.02 , df = 1 , P-value = 0.87870 , RMSEA = 0.000. Kemudian hasil pengujian dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien
muatan faktor, dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini :
Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Konflik Peran Dimensi Time Based Conflict
No item. Koefisien
Standar error Nilai t
Signifikan
1. 0.37
0.12 3.23
V 3.
0.51 0.13
4.02 V
7. 0.92
0.18 5.20
V 11.
-0.42 0.12
-3.58 V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dari tabel 3.12 dapat kita lihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan hanya ada satu item yang bermuatan negatif yang berarti akan didrop yaitu item
11. Dengan demikian, pada tahapan ini item yang didrop adalah item 11. Kemudian pada model pengukuran korelasi kesalahan pengukuran didapat
dua item yang berkorelasi yaitu item 1 dan 3. Dengan demikian secara keseluruhan ada item yang di drop yaitu item 11.
3.7.3.2 Strain Based Conflict
83
Peneliti menguji apakah 4 item mengukur dimensi strain based conflict. Dari hasil awal analisis CFA diperoleh Chi- Square = 2.71, df = 2, P-value =
0.25771, RMSEA= 0.056, maka diperoleh model fit dengan Chi – Square = 0.10, df = 1 , P-value = 0.75581, RMSEA = 0.000. Dikarenakan nilai P-value 0.05
signifikan, atinya model dengan satu faktor dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu konflik peran dalam dimensi strain based conflict.
Kemudian peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur dan melihat koefisien muatan faktor pada tiap item.
Hasil pengujian pada tiap item tersebut, dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut :
Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Konflik Peran Dimensi Strain Based Conflict
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dari tabel 3.13 dapat kita lihat bahwa terdapat dua item yang tidak signifikan t 1,96 yaitu item 2 dan 10. Tetapi, pada uji koefisien muatan faktor,
semua item bermuatan positif. Dengan demikian, pada tahapan ini item yang akan didrop adalah 2 dan 10.
Kemudian dari hasil pengukuran yang diperoleh, pada model ini tidak ada kesalahan pengukuran yang tidak berkorelasi, tetapi ada item yang berkorelasi
No item. Koefisien
Standar error Nilai t
Signifikan
2. 0.15
0.12 1.20
X 4.
0.77 0.34
2.29 V
6. 0.49
0.23 2.17
V 10.
0.18 0.13
1.42 X
84
yaitu item 2 dan 10. Dengan demikian dua item yang tidak akan dianalisis dalam penghitungan faktor skor adalah 2 dan 10.
3.7.4.3 Behavior Based Conflict
Peneliti menguji apakah sepuluh item yang terdapat pada dimensi behavior based conflict dapat mengukur variabel konflik peran. Dari hasil awal
analisis CFA peneliti telah memperoleh model yang fit dengan nilai Chi-Square = 0.00, df = 0, p-value = 1.00000, RMSEA= 0.000.
Setelah itu peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu
didrop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap
koefisien muatan faktor, seperti pada table 3.14 berikut : Tabel 3.14
Muatan Faktor Item Konflik Peran Dimensi Behavior Based Conflict No
item. Koefisien
Standar error
Nilai t Signifikan
8. 0.66
0.13 5.11
V 9.
0.83 0.15
5.73 V
5. 0.40
0.11 3.69
V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Pada tabel 3.14, kesemua item memiliki nilai t yang signifikan.Selain itu peneliti juga melihat tidak ada koefisien muatan faktor dari item yang bermuatan
negatif. Karena itu, tidak ada item yang didrop dari indikator ini.
85
Setelah melihat koefisien,standar eror dan nilai t pada item, peneliti kemudian melihat korelasi dari item-item untuk memutuskan apakah ada item
yang akan didrop atau tidak. Dari data matriks korelasi yang diperoleh, dapat dilihat bahwa tidak ada satupun item yang berkorelasi dengan item yang lainnya.
Sehingga, dalam indikator ini tidak ada item yang didrop oleh peneliti.
3.7.4 Pengembangan Karir 3.7.4.1 Ketidakpastian Kerja
Peneliti menguji apakah enam item pada dimesi ketidakpastian kerja mengukur satu faktor yaitu pengembangan karir. Dari hasil awal analisis CFA diperoleh Chi-
Square= 35.00, df=9, P-value= 0.00006, RMSEA= 0.161 maka kemudian diperoleh model fit dengan Chi-Square= 11.20, df=7, P-value= 0.13020,
RMSEA= 0.073. Kemudian melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang
hendak diukur. Sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Pada tabel 3.15 dibawah ini terdapat satu item yang tidak signifikan
t1,96 yaitu item 3. Dan koefisien yang bermuatan negatif terdapat dua item yaitu item 7 dan 8. Sehingga, darisitu item yang akan didrop adalah 3, 7 dan 8.
Tabel 3.15 Muatan Faktor Item Pengembangan Karir Dimensi Ketidakpastian Kerja
No item. Koefisien
Standar error Nilai t
Signifikan
1. 0.26
0.10 2.59
V 3.
0.10 0.09
1.13 X
6. 1.07
0.20 5.35
V 7.
-0.37 0.11
-3.34 V
86
8. -0.24
0.10 -2.48
V 11.
0.38 0.11
3.41 V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Selanjutnya, korelasi kesalahan pengukuran item diperoleh 3 item yang berkorelasi yaitu item 1, 3 dan 8. Tetapi karena tidak memiliki korelasi lebih dari
3 pada masing-masing item dengan item lainnya, maka pada item dimensi ini hanya item 7,8 dan 3 yang didrop.
3.7.4.2 Promosi Kurang
Peneliti menguji apakah tiga item yang terdapat pada dimensi promosi yang kurang mengukur variabel pengembangan karir. Dari hasil awal analisis
CFA telah diperoleh model yang fit dengan Chi-Square = 0.00, df=0, p-value= 1.00000, RMSEA= 0.000.
Kemudian pada uji nilai t, koefisien dan standar eror lihat tabel 3.16 peneliti memperoleh nilai t yang signifikan dari semua item yang ada dan tidak
ada koefisien yang bermuatan negatif dari item-item tersebut. Sehingga, tidak ada item yang akan didrop.
Tabel 3.16 Muatan Faktor Item Pengembangan Karir Dimensi Promosi Kurang
No item. Koefisien
Standar error
Nilai t Signifikan
4. 0.44
0.13 3.38
V 9.
0.95 0.22
4.40 V
12. 0.41
0.13 3.27
V
87
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dalam melihat korelasi antar item, peneliti memperoleh data bahwa tidak ada satupun item yang berkorelasi satu sama lain. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada item yang tidak dianalisis dalam perhitungan faktor skor dalam indikator ini.
3.7.5.3 Promosi Berlebih
Peneliti menguji apakah tiga item mengukur pengembangan karir dalam dimensi promosi yang berlebih. Dari hasil awal analisis CFA telah diperoleh
model yang fit dengan Chi-Square = 0.00, df=0, p-value= 1.00000, RMSEA=0.000
Kemudian dalam pengujian dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, dapat dilihat pada table 3.17 berikut.
Tabel 3.17 Muatan Faktor Item Pengembangan Karir Dimensi Promosi Berlebih
No item. Koefisien
Standar error Nilai t
Signifikan
2. 0.87
0.24 3.59
V 5.
0.50 0.16
3.13 V
10. 0.32
0.12 2.54
V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Pada uji nilai t, koefisien dan standar eror pada tabel 3.17 peneliti memperoleh nilai t yang signifikan dari semua item yang ada dan tidak ada
koefisien yang bermuatan negatif dari item-item tersebut. Sehingga, tidak ada item yang akan di drop.
88
Langkah selanjutnya dalam melihat korelasi antar item, peneliti memperoleh data terdapat dua item yang berkorelasi yaitu 2 dan 5, tetapi hanya
berkorelasi satu item saja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada item yang didrop dalam perhitungan faktor skor dalam dimensi ini.
3.7.5. Iklim Organisasi 3.7.5.1. Konformitas
Pada hasil awal analisis CFA yang dilakukan pada tiga item untuk mengukur iklim organisasi dalam dimensi konformitas, peneliti memperoleh
model satu faktor yang fit dimana nilai Chi – Square = 0.00, df = 0, P-value = 1.00000, RMSEA = 0.000.
Kemudian signifikansi item dan penentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak dilakukan uji nilai t dan koefisien muatan faktor dari item-item
yang ada dengan hasil pada tabel 3.18 berikut :
Tabel 3.18 Muatan Faktor Item Iklim Organisasi Dimensi Konformitas
No item. Koefisien
Standar error Nilai t
Signifikan
13. 0.42
0.10 4.07
V 19.
0.83 0.13
6.52 V
21. -0.72
0.12 -6.03
V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
89
Pada tabel 3.18, hanya nilai t pada semua item adalah signifikan. Dan untuk koefisien muatan faktor terdapat satu item yang bermuatan negatif yang
akan peneliti drop yaitu item 21. Kemudian pada langkah selanjutnya yaitu pengujian korelasi antar item.
Peneliti memperoleh hasil bahwa tidak ada satupun item yang berkorelasi satu sama lain. Dengan demikian, dalam dimensi konformitas item yang tidak akan
dianalisis adalah item 21.
3.7.5.2 Tanggung Jawab
Pada dimensi tanggung jawab, peneliti menguji tiga item untuk mengukur apakah item-item tersebut mengukur satu faktor yaitu iklim organisasi. Dari hasil
awal analisis CFA telah diperoleh model yang fit dengan nilai p-value 0,05 yaitu dengan nilai Chi-Square = 0.00, df = 0, P-value= 1.00000, RMSEA = 0.000.
Kemudian pada pengujian nilai t dan koefisien muatan faktor diperoleh data lihat tabel 3.19 bahwa tidak ada satupun item yang tidak signifikan dan
yang bermuatan negatif. Selain itu pada pengujian korelasi antar item juga ditunjukkan pula bahwa tidak ada satupun item yang berkorelasi satu sama lain.
Oleh karena itu, tidak ada item yang didrop oleh peneliti pada dimensi ini.
Tabel 3.19 Muatan Faktor Item Iklim Organisasi Dimensi Tanggung Jawab
No item. Koefisien
Standar error
Nilai t Signifikan
4. 0.66
0.12 5.33
V
90
7. 0.73
0.13 5.62
V 24.
0.48 0.11
4.30 V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
3.7.5.3 Standar
Peneliti menguji apakah empat item yang ada pada dimensi standar mengukur satu faktor yaitu iklim organisasi. Dari hasil awal analisis CFA
diperoleh Chi-Square= 1.85 , df=2, P-value= 0.39711, RMSEA= 0.000 maka kemudian setelah dilakukan fit diperoleh model fit dengan Chi-Square= 0.08 ,
df=1, P-value= 0.77151, RMSEA= 0.000. Selanjutnya, pada pengujian nilai t dan koefisien, pada tabel 3.20 peneliti
memperoleh data yang menunjukkan bahwa tidak ada satupun item yang tidak signifikan dan bermuatan negatif. Sehingga tidak ada item yang akan didrop oleh
peneliti.
Tabel 3.20 Muatan Faktor Item Iklim Organisasi Dimensi Standar
No item. Koefisien Standar
error Nilai t
Signifikan
15. 0.92
0.10 9.37
V 20.
0.76 0.11
7.18 V
23. 0.62
0.10 6.53
V 25.
0.67 0.10
7.09 V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
91
Sedangkan, pada pengujian kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi terdapat dua item yang saling berkorelasi yaitu 15 dan 20. Tetapi
karena hanya berkorelasi 1 item maka kedua item tersebut tidak didrop. Sehingga, pada indikator semua item yang ada akan dianalisis.
3.7.5.4 Imbalan
Pada pengujian item pada dimensi imbalan, peneliti memperoleh hasil awal analisis CFA yang fit dengan nilai Chi-Square= 0.00 , df= 0, P-value=
1.00000, RMSEA= 0.000. Selanjutnya pengujian yang dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, didapatkan hasil pada tabel
3.21 dibawah ini :
Tabel 3.21 Muatan Faktor Item Iklim Organisasi Dimensi Imbalan
No item. Koefisien
Standar error
Nilai t Signifikan
8. 0.44
0.21 2.07
V 16.
0.21 0.13
1.61 X
22. 1.02
0.45 2.25
V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Pada tabel 3.21, terdapat nilai t yang tidak signifikan pada item 16. Dan dari tabel pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya
negative. Dengan demikian item 16 akan didrop dari dimensi ini. Selanjutnya, saat melakukan uji korelasi kesalahan pengukuran item,
peneliti tidak menemukan korelasi kesalahan pada item yang satu dengan yang
92
lainnya. Karena itu, tidak ada penambahan item yang akan didrop dari dimensi ini.
3.7.5.5. Kejelasan Organisasi
Dimensi selanjutnya dari iklim organisasi adalah kejelasan organisasi. Dalam hal ini peneliti menguji pada 3 item. Dari hasil analisis CFA peneliti
langusng memperoleh model fit dengan nilai Chi-Square = 0.00 , df = 0, P-value = 1.00000, RMSEA = 0.000.
Kemudian pengujian selanjutnya yaitu uji nilai t dan koefisien muatan faktor dapat dilihat melalu tabel 3.22 dibawah ini :
Tabel 3.22 Muatan Faktor Item Iklim Organisasi Dimensi Kejelasan Organisasi
No item. Koefisien
Standar error
Nilai t Signifikan
6. 0.29
0.21 1.38
X 9.
1.63 1.06
1.54 X
12. 0.22
0.17 1.29
X
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Pada tabel 3.22, terlihat bahwa dari ketiga item tersebut memiliki nilai t yang 1,96, sehingga dapat dikatakan bahwa kesemua item tidak signifikan.
Selanjutnya melihat muatan faktor dari item apakah ada yang bermuatan negatif. Dari tabel pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya
negatif. Seharusnya kesemua item yang tidak signifikan akan lebih baik jika di drop, tetapi karena tidak ada lagi item yang dapat mengukur dimensi ini maka
peneliti memutuskan untuk tetap menggunakan ketiga item ini untuk dianalisis.
93
Pada uji matriks korelasi kesalahan pengukuran item, peneliti mendapatkan hasil bahwa dari ketiga item yang ada tidak terdapat item yang
memiliki korelasi dengan item-item yang lainnya. 3.7.5.6 Kehangatan dan Dukungan
Peneliti menguji apakah empat item pada dimensi kehangatan dan dukungan mengukur iklim organisasi. Dari hasil awal analisis CFA diperoleh Chi-
Square= 1.92, df=2, P-value= 0.38335, RMSEA=0.000, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square= 0.00, df=1, P-value= 0.96142, RMSEA=0.000.
Kemudian melihat pengujiannya nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, diperoleh hasil yang tercantum pada tabel 3.23 di bawah ini :
Tabel 3.23 Muatan Faktor Item Iklim Organisasi Dimensi Kehangatan dan Dukungan
No item. Koefisien
Standar error Nilai t
Signifikan
5. 0.48
0.12 3.94
V 10.
0.49 0.12
4.04 V
14. 0.76
0.14 5.55
V 18.
-0.49 0.11
-4.32 V
Pada tabel 3.23, tidak terdapat item yang tidak signifikan. Sedangkan pada koefisien muatan faktor terdapat satu item yang negatif yaitu item 18. Dimana
item ini akan didrop dari dimensi ini. Kemudian pada uji korelasi kesalahan pengkuran item terdapat dua item
yang berkorelasi yaitu 1 dan 5. Tetapi karena hanya berkorelasi satu item maka kedua item tersebut tidak akan didrop. Dengan demikian pada dimensi ini item
yang tidak akan dianalisis dalam penghitungan faktor skor adalah item 18.
94
3.7.5.7. Kepemimpinan
Peneliti menguji apakah kelima item pada dimensi kepemimpinan mengukur satu faktor yaitu iklim organisasi. Dari hasil awal analisis CFA
dipeorleh Chi-Square= 46.84, df=6, p-value= 0.00000, RMSEA= 0.247 maka kemudian diperoleh model fit dengan Chi-Square= 2.34, df=4, P-value= 0.67355,
RMSEA=0.000. Selanjutnya pada uji nilai t dan koefisien muatan faktor lihat tabel 3.24 ,
peneliti mendapati bahwa terdapat dua item yang memiliki nilai t 1,96 yang artinya adalah tidak signifikan, item tersebut adalah item 11 dan 17. Pada
pengujian koefisien muatan faktor terdapat satu item yang memiliki muatan negatif yaitu item17. Sehingga, item yang akan didrop dalam dimensi ini adalah
item 11 dan 17.
Tabel 3.24 Muatan Faktor Item Iklim Organisasi Dimensi Kepemimpinan
No item. Koefisien
Standar error
Nilai t Signifikan
1. 0.42
0.09 4.71
V 2
0.21 0.09
2.28 V
3. 1.00
0.07 14.97
V 11.
0.18 0.09
1.91 X
17. -0.04
0.09 -0.39
X
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
95
Selanjutnya, pada pengujian pengukuran korelasi antar item, peneliti memperoleh data dimana item yang berkorelasi yaitu item 2, 11 dan 17. Namun
karena item yang korelasi kesalahan pengukurannya tidak lebih dari 3 item, maka pada dimensi ini peneliti hanya akan mendrop item 11 dan 17 untuk tidak
dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.7.6. Tipe Kepribadian Big Five 3.7.6.1 Agreeableness
Peneliti menguji apakah 10 item dalam dimensi agreeableness mengukur satu faktor yaitu kepribadian Big Five. Dari hasil awal analisis CFA diperoleh
Chi-Square= 75.70, df=35, p-value = 0.00008, RMSEA=0.102 maka kemudian diperoleh model fit dengan Chi-Square= 42.13 , df=31, P-value= 0.08773,
RMSEA=0.057. Langkah selanjutnya, dalam pengujian nilai t bagi setiap koefisien muatan
faktor, diperoleh hasil pada tabel 3.25 berikut ini :
Tabel 3.25 Muatan Faktor Item Tipe Kepribadian Big Five Dimensi Agreeableness
No item. Koefisien
Standar error Nilai t
Signifikan
2. 0.66
0.08 7.88
V 7.
0.77 0.09
8.65 V
12. -0.21
0.09 -2..27
V 17.
0.53 0.09
6.16 V
22. 0.55
0.09 6.38
V 27.
0.93 0.08
11.39 V
32. 0.12
0.09 1.29
X 37.
0.57 0.09
6.64 V
42. 0.51
0.09 5.60
V
96
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Pada tabel 3.25, hanya nilai t bagi koefisien muatan faktor dari item 32 yang tidak signifikan, sedangkan pada koefisien muatan faktor item yang negatif
adalah item 12. Dengan demikian item no 32, dan 12 akan didrop. Kemudian pada pengukuran korelasi kesalahan antar item terdapat item
yang berkorelasi yaitu item 2, 7, 12, 27, 42 dan 47. Tetapi karena tidak berkorelasi dengan item lain lebih dari 3 item, maka dari kesemua item tidak ada yang di
drop. Dengan demikian pada dimensi agreeableness hanya item 32 dan 12 yang tidak dianalisis dalam perhintungan faktor skor.
3.7. 6. 2 Conscientiousness
Peneliti menguji apakah sepuluh item dalam dimensi conscientiousness mengukur satu faktor yaitu kepribadian Big Five. Dari hasil awal analisis CFA
diperoleh Chi-Square= 240.99, df=35, p-value = 0.00000, RMSEA=0.229 maka kemudian diperoleh model fit dengan Chi-Square= 12.60, df=20, P-value =
0.89399, RMSEA=0.000. Kemudian pada pengujian nilai t dan koefisien muatan faktor, didapatkan
hasil yang dapat dilihat pada tabel 3.26 berikut :
Tabel 3.26 Muatan Faktor Item Tipe Kepribadian Big Five Dimensi Conscientiousness
No item. Koefisien
Standar error Nilai t
Signifikan
3. 0.73
0.08 8.60
V 47.
0.64 0.09
6.95 V
97
8. -0.56
0.09 -6.10
V 13.
0.72 0.08
8.66 V
18. 0.75
0.08 8.92
V 23.
-0.38 0.10
-3.94 V
28. -0.31
0.10 -3.09
V 33.
0.78 0.08
9.27 V
38. -0.46
0.09 -4.86
V 43.
0.76 0.08
9.06 V
48. 0.65
0.09 7.35
V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Pada tabel 3.26 di atas, tidak ada nilai t yang tidak signifikan t1,96 sedangkan pada koefisien muatan faktor, item yang negatif adalah item 8, 23, 28,
dan 38. Dengan demikian item-item tersebut akan didrop dari dimensi ini. Kemudian, ketika melakukan pengukuran korelasi kesalahan item, peneliti
memperoleh data bahwa terdapat item yang berkorelasi lebih dari 3 item yaitu item 8, 23, 28 dan 38. Dengan demikian pada dimensi conscientiousness item 8,
23, 28 dan 38 tidak dianalisis dalam perhintungan faktor skor.
3.7.6.3 Neuroticism
Peneliti menguji apakah sepuluh item dalam dimensi neuroticism mengukur satu faktor yaitu kepribadian Big Five. Dari hasil awal analisis CFA
diperoleh Chi-Square= 68.92, df=35, P-value = 0.00054, RMSEA=0.093, maka kemudian diperoleh model fit dengan diperoleh Chi-Square= 46.08, df=33, P-
value = 0.06480, RMSEA=0.059.
98
Kemudian pengujian dengan dilakukan pengukuran nilai t bagi dan koefisien muatan faktor pada setiap item, diperoleh hasil seperti yang tertera pada
tabel 3.27 berikut:
Tabel 3.27 Muatan Faktor Item Tipe Kepribadian Big Five Dimensi Neuroticism
No item.
Koefisien Standar error
Nilai t Signifikan
4. 0.69
0.09 8.10
V 9.
0.02 0.10
0.22 X
14. 0.80
0.08 9.89
V 19.
0.03 0.10
0.28 X
24. 0.62
0.09 7.07
V 29.
0.86 0.08
10.84 V
34. 0.57
0.09 6.39
V 39.
0.75 0.09
8.72 V
44. 0.70
0.08 8.25
V 49.
0.54 0.09
5.97 V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Pada tabel 3.27, terdapat nilai t yang tidak signifikan t1,96 yaitu item 9 dan 19.sedangkan pada koefisien muatan faktor item tidak terdapat item yang
bermuatan negatif. Dengan demikian item yang didrop sejauh ini dari dimensi neuroticism adalah 9 dan 19.
Selanjutnya, pada hasil pengukuran korelasi kesalahan item peneliti memperoleh data dimana terdapat item yang berkorelasi lebih tetapi tidak lebih
dari 3 item yaitu item 9, 29 dan 39. Dengan demikian pada dimensi neurotisicm item yang tidak dianalisis adalah item 9 dan 19.
3.7.6.4 Extraversion
99
Peneliti menguji apakah 10 item mengukur extraversion pada kepribadian Big Five. Dari hasil awal analisis CFA diperoleh Chi-Square= 252.38, df=35, p-
value = 0.00000, RMSEA=0.235, maka kemudian diperoleh model fit dengan diperoleh Chi-Square= 27.97, df=18, P-value = 0.06250, RMSEA=0.070.
Kemudian dalam pengujian signifikan item dengan dilakukan pengujian nilai t dan koefisien muatan faktor bagi setiap item, diperoleh hasil yang tertera
pada table 3.28 berikut ini:
Tabel 3.28 Muatan Faktor Item Tipe Kepribadian Big Five Dimensi Extraversion
No item. Koefisien
Standar error Nilai t
Signifikan
1. 1.03
0.10 10.09
V 6.
0.21 0.09
2.26 V
11. 0.57
0.10 5.92
V 16.
-0.02 0.09
-0.18 X
21. 0.31
0.09 3.36
V 26.
0.25 0.09
2.76 V
31. 0.38
0.09 4.08
V 36.
-0.09 0.09
-0.98 X
41. -0.10
0.09 -1.08
X 46.
0.27 0.09
2.87 V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Pada tabel 3.28, terdapat nilai t yang tidak signifikan t1,96 yaitu item 16, 36 dan 41. Tidak berbeda dengan item yang tidak signifikan, item yang
berkoefisien negatif juga berada pada item yang sama yaitu 16,36 dan 41.Dengan demikian item yang didrop sejauh ini dari dimensi extraversion adalah 16, 36 dan
41.
100
Kemudian pada pengukuran korelasi kesalahan item, peneliti memperoleh hasil bahwa terdapat item yang berkorelasi yang lebih dari tiga item yaitu 16, 26,
36, 41, dan 46. Disamping itu juga terdapat item yang berkorelasi tetapi tidak lebih dari tiga item yaitu item 6, 11, 21 dan 31. Dengan demikian pada dimensi
extraversion item yang tidak dianalisis adalah item 16, 26, 36, 41 dan 46.
3.7.6.5 Openness
Peneliti menguji apakah sepuluh item dalam dimensi openness mengukur satu faktor yaitu kepribadian Big Five. Dari hasil awal analisis CFA diperoleh
Chi-Square= 148.60, df=35, P-value = 0.00000, RMSEA=0.170, maka kemudian diperoleh model fit dengan diperoleh Chi-Square= 34.93, df=23, P-value =
0.05286, RMSEA=0.068. Selanjutnya, hasil pengujian nilai t dan koefisien muatan faktor pada setiap
item yang diperoleh oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.39 berikut ini :
Tabel 3.29 Muatan Faktor Item Tipe Kepribadian Big Five Dimensi Openness
No item.
Koefisien Standar
error Nilai t
Signifikan
5 0.23
0.10 2.31
V 10.
-0.35 0.10
-3.51 V
15. 0.59
0.09 6.26
V 20.
-0.04 0.11
-0.33 X
25. 0.71
0.09 7.79
V
101
30. -0.37
0.10 -3.84
V 35.
0.42 0.10
4.13 V
40. -0.24
0.10 -2.38
V 45.
0.16 0.10
1.55 X
50. 0.88
0.09 10.08
V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Pada tabel 3. 29 di atas, terdapat nilai t yang tidak signifikan t1,96 yaitu item 20 dan 45. Sedangkan item yang berkoefisien negatif yaitu item 10, 20, 30
dan 40. Dengan demikian item yang didrop sejauh ini dari dimensi openness adalah 20, 45, 10, 20, 30 dan 40.
Lalu langkah selanjutnya yaitu pengukuran korelasi kesalahan antar item, peneliti memperoleh hasil dimana terdapat item yang berkorelasi tetapi tidak lebih
dari tiga item yaitu 5, 10, 15, 20, 25, 35, 40 dan 50. Selain item tersebut terdapat satu item yang berkorelasi lebih dari tiga item yaitu item 45. Dengan demikian
pada dimensi openness item yang tidak dianalisis adalah item 20, 45, 10, 30 dan 40.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Pada bab empat ini peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi tiga bagian yaitu analisis
deskriptif, dan pengujian hipotesis penelitian.