Latar Belakang Perancangan Penelusuran Literatur Menggunakan Metode Belajar Aktif Bagi Mahasiswa Kedokteran Universitas HKBP Nommensen
2
perpustakaan juga harus berusaha memberi semacam pendidikan bagi pemakainya tentang bagaimana cara yang baik dalam menggunakan fasilitas yang tersedia di
perpustakaan. Pentingnya program pendidikan pemakai perpustakaan bagi mahasiswa di
perguruan tinggi perlu mendapat perhatian, khususnya bagi para mahasiswa baru. Program pendidikan pemakai perpustakaan memungkinkan mahasiswa untuk
mampu memanfaatkan sumber-sumber informasi di perpustakaan dalam menunjang pendidikannya baik pada jalur formal maupun non formal.
Sebagai bekal pemahamannya mengenai cara-cara penggunaan alat bantu penelusuran informasi, seperti sistem layanan, susunan koleksi, penggunaan
Online Public Access OPAC, kegunaan klasifikasi dan nomor kode, dan berbagai kelengkapan koleksi yang sudah selesai diolah dan disusun pada
raktempat lain, serta berbagai petunjuk yang berkenaan dengan sumber informasi. Kemampuan dalam penelusuran informasi di perpustakaan merupakan
aspek penting dalam menunjang kegiatan belajar mahasiswa. Selain itu juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan seumur hidup, karena
mahasiswa akan selalu belajar dan belajar. Pelaksanaan program pendidikan pemakai mengacu pada berbagai macam
bentuk dan metode. Diantaranya adalah menggunakan metode belajar aktif. Metode belajar aktif adalah sebuah metode pengenalan mengenai peran
perpustakaan bagi kelangsungan pembelajaran mahasiswa di Universitas. Pada metode belajar aktif, mahasiswa lebih fokus dibimbing oleh pustakawan pada
3
latihan pribadi tentang perpustakaan. Pustakawan merupakan fasilitator untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi para mahasiswa.
Metode belajar aktif melibatkan semua indera seseorang dalam berbicara dan mendengarkan, membaca dan menulis dan melakukan kegiatan pribadi atau
berkelompok. Sehingga materi yang diajarkan oleh pustakawan akan dapat langsung diserap dan diaplikasikan dengan baik oleh mahasiswa.
Menurut Meyers dan Jones 1993, 21, “kegiatan ini memungkinkan
mahasiswa untuk mengklarifikasi pertanyaan, konsolidasi dan mengetahui pengetahuan baru dengan tepat
”. Dari penjelasan dan pendapat yang dikemukakan oleh Meyers dan Jones tersebut maka sangatlah perlu pelaksanaan pendidikan
pemakai di perguruan tinggi, karena selain untuk membentuk diri mahasiswa yang berkualitas dalam segi karya penelitian tetapi juga membantu meningkatkan
kreadibilitas jurusan atau perguruan tinggi. Saat ini Universitas HKBP Nommensen belum melaksanakan kegiatan
pendidikan pemakai untuk penggunanya. Dari pengamatan awal penulis, hal ini mengakibatkan pengguna perpustakaan HKBP Nommensen masih bingung dalam
melakukan penelusuran OPAC, pencarian buku di rak dan penelusuran sumber informasi lain seperti jurnal online dan internet. Selain itu masih ada mahasiswa
yang tidak mengetahui jenis koleksi referensi dan koleksi umum. Padahal hal tersebut dirasa sangat perlu diketahui oleh mahasiswa sebagai bahan rujukan
untuk membantu mereka dalam mengerjakan tugas kuliah dan tugas akhir. Terlebih pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran yang penulis amati lebih
aktif menggunakan fasilitas dan layanan perpustakaan, lebih banyak memerlukan
4
bantuan pustakawan baik dalam penyediaan akses maupun penelusuran informasi yang tidak tersedia dalam koleksi perpustakaan, tetapi pada sumber informasi lain
baik dalam negeri maupun global. Fakultas Kedokteran mengelola program S1 dengan menyelenggarakan
kelas reguler. Jumlah mahasiswa pada tahun 2014 adalah 293 orang pada jenjang S1. Jumlah dosen adalah 78 orang, yang terdiri dari 46 dosen luar biasa dan 32
dosen tetap termasuk dosen dengan ikatan kerja. Maka sehubungan dengan hal tersebut penulis merasa perlu untuk meneliti dan merancang penelusuran literatur
dengan metode belajar aktif untuk Mahasiswa fakultas Kedokteran HKBP Nommensen. Dengan demikian judul penelitian ini adalah
“Perancangan Penelusuran Literatur Menggunakan Metode Belajar Aktif Bagi Mahasiswa
Kedokteran Universitas HKBP Nommensen ”