Karakteristik Belajar Aktif Penerapan Metode Belajar Aktif dalam Pendidikan Pemakai

26

2.4.4 Strategi Metode Belajar Aktif

Penggunaan metode belajar aktif pada one-shoot perkuliahan memerlukan beberapa modifikasi dari teknik belajar aktif . Suherman, E, dkk 2003 menguraikan bahwa strategi pembelajran aktif adalah siasat atau kiat yang direncanakan oleh guru atau dosen dengan segenap persiapan pembelajran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Drueke 1992, 77 mendaftar 9 strategi untuk memungkinkan belajar aktif dapat diaplikasikan oleh pustakawan, yaitu: 1. Talking informally with students as they arrived for class. Berbicara informal dengan siswa saat mereka tiba kelas 2. Expecting that students would participate and acting accordingly. Mengharapkan siswa akan berpartisipasi dan bertindak 3. Arranging the classroom to encourage participation including putting chairs in a cluster or circle. Mengatur kelas untuk mendorong partisipasi siswa termasuk menempatkan kursi pada sebuah lingkaran 4. Using small group discussion, questioning, and writing to allow for non-threatening methods of student participation. Menggunakan diskusi kelompok kecil, tanya jawab, dan menulis untuk memungkinkan metode 5. Giving students time to give responses, do not rush them. Memberikan waktu siswa untuk memberikan tanggapan, jangan buru- burui mereka 6. Rewarding students for participating by praising them or paraphrasing what they say. Menghargai partisipasi siswa dengan memuji mereka atau mengutip apa yang mereka katakana 7. Reducing anonymity by introducing yourself and asking the students for their names. Ask the class to relate previous library experiences as you do this. Mengurangi kerahasiaan identitas, yaitu dengan memperkenalkan diri dan meminta siswa untuk memperkenalkan nama mereka. Mintalah siswa untuk menceritakan pengalaman perpustakaan 8. Drawing the students into discussions by showing the relevance of the library to their studies. 27 Beri gambaran kepada siswa dalam diskusi dengan menunjukkan relevansi perpustakaan untuk studi mereka 9. Allowing students time to ask questions at the end of class. Membiarkan waktu siswa untuk mengajukan pertanyaan di akhir kelas Dari pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa pendekatan yang didaftar oleh Drueke identik dengan modifikasi untuk poin yang sederhana yang dibuat oleh para pendukung belajar aktif. Hal ini juga menunjukkan bahwa dengan sedikit usaha pembelajaran dapat berubah menjadi pengalaman belajar aktif bagi para siswa. Pengaplikasian metode belajar aktif yang sederhana yaitu seperti menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan pemikiran yang kritis, penggunaan kosakata yang baik bolean logic dalam proses penelusuran, dan menunjukkan database terakurat untuk sebuah kasus. Pendapat lain tentang strategi metode belajar aktif dikemukakan oleh Allen 96-98. Allen telah meringkas enam kegiatan khusus untuk mendorong siswa dalam proses pembelajaran, yaitu : including the modified lecture, brainstorming, small-group work, cooperative projects, peer teaching and partnering, and writing. Dapat diartikan strategi metode belajar aktif termasuk kuliah dimodifikasi, metode brainstorming, kerja kelompok kecil, proyek kerja sama, mengajar rekan dan kemitraan, dan menulis. Praktek metode belajar aktif dapat diartikan sebagai metode pembelajaran kolaboratif. Collaborative learning theory is closely related to both constructivist theory and sociocultural theory Smith 2004, 65-83; Wang 2007, 149- 58.Collaborative learning emphasizes the social construction of knowledge and the importance of both teachers and learners taking an