Metode Pendidikan Pemakai Perancangan Penelusuran Literatur Menggunakan Metode Belajar Aktif Bagi Mahasiswa Kedokteran Universitas HKBP Nommensen
16
Sementara itu menurut Hills yang dikutip oleh Fjallbrant 1978, 33 menyebutkan ada 4 empat faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
metode dan media pengajaran untuk pendidikan pemakai perpustakaan, yaitu: 1.
Motivation Pengajaran harus memberikan suatu motivasi yang tinggi.
2. Activity
Kerja aktif dalam pembelajaran pemecahan masalah akan kelihatan lebih efektif daripada hanya sejedar menyebutkan atau menjelaskan
suatu rangkaian pekerjaan.
3. Understanding
Pendidikan pemakai akan lebih efektif jika pengguna memamhami apa dan kenapa mereka mengerjakan hal demikian.
4. Feedback
Umpan balik atau informasi perkembangan yang dibuat harus tersedia bagi para pengguna.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dinyatakan bahwa metode pengajaran dalam pendidikan pemakai hendaknya memperhatikan beberapa aspek
dan dampak, baik bagi pengguna maupun perpustakaan sendiri. Ada beberapa teknik atau metode yang dapat digunakan dalam pendidikan
pemakai dilingkungan sivitas perguruan tinggi, antara lain: persentasi atau kuliah dalam kelas, wisata perpustakaan, penggunaan audo visual, permainan dan tugas
mandiri, penggunaan buku pedoman atau pamflet. Fjallbrant 1978, 43 1. Lectures atau Ceramah di kelas
Yaitu memberikan ceramah umum. Isi ceramah mengajarkan pemakai dalam hal ini mahasiswa bagaimana cara menggunakan perpustakaan
dengan baik dalam rangka mengatasi kebutuhan mereka akan informasi.
2. The Tour of Library atau Wisata Perpustakaan Yaitu dengan melakukan pelajaran keliling di perpustakaan sekaligus
memperkenalkan perpustakaan secara umum. 3. Audio Visual Methods atau Penggunaan Audio Visual.
Metode ini merupakan pengajaran tidak langsung, yaitu pengajaran yang diberikan melalui media tertentu. Media yang digunakan
diantaranya adalah kaset, televise, slide, CD-ROM.
17
4. Printed Guides atau Penggunaan Buku PedomanPamflet Metode ini juga merupakan pengajaran tidak langsung. Teknik ini
biasanya menuntutpemakai untuk mempelajari sendiri mengenal perpustakaan melalui berbagai keterangan yang ada pada buku
panduanpamflet.
Teknik atau model pengajaran telah mengalami banyak inovasi. Hal tersebut bertujuan untuk membawa siswa ke dalam proses pendidikan mereka
sendiri. Metode belajar aktif adalah sebuah model pengajaran yang dapat diaplikasikan pada instruksi pendidikan pemakai perpustakaan. Pustakawan dapat
menjelaskan atau memberi pengajaran tentang perpustakaan kepada siswa di dalam kelas.
Metode belajar aktif merupakan metode tercepat dan paling efisien untuk melatih siswa dalam melakukan suatu pembelajaran. Johnson, Johnson dan Smith
dalam Lorenzen 2001, 19 menyatakan bahwa: When engaged in cooperative activities, individuals seek outcomes that are
beneficial to themselves and to all other members of the group. Cooperative learning is the instructional use of small groups so that
students work together to maximize their own and each others learning.
Dapat diartikan bahwa ketika terlibat dalam kegiatan koperasi, seseorang mencari hasil yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan untuk semua anggota
lain dari kelompok tersebut. Pembelajaran kooperatif adalah penggunaan pembelajaran kelompok kecil sehingga siswa bekerja sama untuk memaksimalkan
diri mereka sendiri dan belajar satu sama lain. Dari banyaknya metode yang dapat digunakan untuk pendidikan pemakai
pada perpustakaan, penulis lebih berfokus pada metode belajar aktif sebagai fokus penelitian ini.
18