3.1. Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon  kerja dan nomos hukum alam dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia
dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain atau perancangan
1
Beberapa metode  telah dikembangkan  untuk secara sistematis menilai postur  pekerja  saat melakukan  pekerjaan.  Postur  adalah  sebuah  refleksi
pengamatan dari aktivitas muskuloskeletal, dan metode ini memungkinkan semua ergonomis  untuk menilai  risiko dengan  pengamatan  yang  sistematis  saja
. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan
informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem
itu dengan baik secara EASNE Efektif, Aman, Sehat, Nyaman, dan Efisien. Iftikar  Z.Sutalaksana,2006
3.2. Postur Kerja
2
1
Eko Nurmianto, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya,  Edisi II Cet. I; Surabaya: Guna Widya, 2004, h. 1.
.  Ini berarti bahwa analisis ergonomis dapat dilakukan pada rekaman visual dari tempat
kerja,  seperti  rekaman video  atau foto.  Diasumsikan bahwa  setiap  segmen tubuh bergerak  melalui  berbagai gerakan, yang diistilahkan sebagai zona netral, di
mana  tekanan  anatomi  dan  strainketegangan  tidak cukup  untuk memulai  suatu
proses  cedera.  Pekerja  membuat  pergerakan  jauh dari  zona netral,  risiko cedera lebih  besar,  terutama ketika  pergerakan  tersebut  sering diulang  danatau
berkelanjutan  untuk waktu yang lama.  Metode  observasi  postural  juga menawarkan  keuntungan  yang  memudahkan pengidentifikasian  resiko  postur
yang tinggi untuk tindakan korektif, bahkan sebelum pekerja telah terkena selama waktu
cukup untuk mengembangkan
signifikan ketidaknyamanan
muskuloskeletal. Empat metode ergonomis menyediakan alat evaluasi postural yang sangat
baik. Quick Exposure Checklist memiliki tingkat kegunaan tinggi dan sensitivitas, dan memungkinkan  untuk penilaian  cepat dari  risiko  exposure  untuk pekerjaan
yang berhubungan dengan  gangguan  muskuloskeletal.  Metode ini  memiliki keuntungan  bahwa  metode  itu dapat  digunakan  untuk menganalisis  interaksi
antara berbagai risiko kerja bahkan oleh penilai yang relatif tidak berpengalaman. Postur adalah orientasi rata-rata dari anggota tubuh. Postur tubuh
ditentukan oleh ukuran tubuh dan ukuran peralatan atau  benda lainnya yang digunakan pada saat bekerja. Pada saat bekerja perlu diperhatikan postur tubuh
dalam keadaan seimbang agar dapat bekerja dengan nyaman dan tahan lama. Keseimbangan tubuh sangat dipengeruhi oleh luas dasar penyangga atau lantai
dan tinggi dari titik gaya berat. Grieve and Pheasant, 1982.
3.3. Gangguan Musculoskeletal
2
Neville A. Stanton, dkk, Handbook  of Human Factors and Ergonomics Methods Cet. I; New York: CRC PRESS, 2004, h. 2.2.