kebun kemudian diangkut dengan menggunakan sepeda motor dimana pada bagian belakang sepeda motor diletakkan keranjang penampungan TBS. TBS dalam
keranjang dimasukkan dengan cara menggunakan tojok kemudian operator mengantar TBS ke bagian penyortiran TBS. Operator bagian penyortiran melakukan penyortiran
TBS dengan menggunakan tojok rancangan 1, proses penyortiran tahap pertama dilakukan adalah penimbangan TBS, tahap kedua buah yang sudah ditimbang disortir
atau dimasukkan ke dalam truk dengan menggunakan alat tojok rancangan 1. Banyaknya buah kelapa sawit dalam setiap panen adalah sekitar 10 ton dengan
operator penyortiran sebanyak tiga orang dengan rata rata berat per buah adalah 35 kg dengan menggunakan waktu selama delapan jam kerja. Kegiatan dilakukan
operator secara berulang dengan kondisi alat yang digunakan tidak ergonomis dan sikap kerja yang tidak alamiah sehingga menimbulkan rasa sakit dan cidera pada
tubuh operator.
memiliki pembatas mata tojok berupa baut dan juga terdapat bahan tambahan pegangan berupa busa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti
sebelumnya, didapatkan beberapa kelemahan dari tojok hasil rancangan yaitu tojok rancangan yang terlalu berat sehingga menambahkan berat beban angkat.
Lengkungan alat yang terlalu banyak sehingga menimbulkan kurang nyaman saat menggunakan, Mata tojok kurang tajam.
Peneliti telah melakukan studi pendahuluan dengan melakukan kerja praktek di PTPN IV Unit Pabatu. Kerja praktek dilakukan di stasiun sortasi yaitu
proses menurunkan TBS dari truk ke loading ramp dan juga proses menaikkan TBS yang busuk dan yang belum matang ke dalam truk. Peneliti melakukan
pengukuran dengan menggunakan metode REBA dimana pada saat menurunkan
TBS dari dalam truk ke dalam loading ramp operator mendapatkan skor REBA 12 level resiko sangat tinggi, level tindakan skor 4 sehingga perlu dilakukan tindakan
sekarang juga. Berdasarkan perbedaan dari kedua alat bantu sortasi di atas, maka peneliti
akan menganalisis dan melakukan perancangan ulang alat bantu TBS sesuai dengan karakteristik yang diinginkan oleh operator dengan menggunakan metode
Quality Function Deployment QFD.
1.2 Perumusan Masalah
Perancangan alat bantu tojok dari rancangan 1 sebelumnya masih belum ergonomis dikarenakan terdapatnya keluhan rasa sakit operator saat melakukan
penyortiran TBS.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan model alat bantu pemanenan Tandan Buah Sawit TBS yang ergonomis.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian adalah :
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian :
1Asumsi yang Digunakan
Asumsi penelitian ini adalah:
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan. Pada bab ini juga diuraikan
rumusan masalah yang merupakan permasalahan pokok yang akan dicari solusinya. Setelah itu disusun tujuan penelitian yang mengurai
tujuan penelitian secara umum dan secara khusus. Kemudian ditetapkan batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian.
Batasan dan asumsi ini digunakan untuk menghindari supaya cakupan penelitian tidak meluas, dengan demikian inti pokok
permasalahan penelitian dapat dicari. Pada bab ini juga dijelaskan manfaat dilakukannya penelitian serta sistematika penulisan tugas
sarjana.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Gambaran umum perkebunan berisi mengenai sejarah usaha, kegiatan operasional usaha, visi misi usaha, struktur organisasi,
deskripsi tugas dan tanggung jawab pekerja di UD. Jerry, jumlah pekerja dan jam kerja.
BAB III LANDASAN TEORI
Landasan Teori menguraikan mengenai tinjauan pustaka sebagai landasan utama dalam melakukan analisa dan pembahasan penelitian
yang berisi teori-teori SNQ, metode REBA, defenisi beban kerja fisik, biomekanika dan QFD.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab pengumpulan dan pengolahan data berisi tentang pengumpulan data, yaitu data keluhan muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ,
data penilaian elemen gerakan kerja dengan menggunakan metode REBA, data atribut produk tojok dari hasil kuesioner terbuka dan
data derajat kepentingan dari hasil kuesioner tertutup. Sedangkan pengolahan data yang dilakukan adalah identifikasi keluhan
muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ, penentuan level tindakan postur kerja dengan metode REBA, perhitungan validitas
dan reabilitas serta penentuan karakteristik dengan Quality Function Deployment QFD.
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Pada bab ini diuraikan mengenai analisis SNQ, postur kerja, biomekanika, korelasi dari penelitian sehingga memperjelas hasil
pengolahan data dan karakteristik perancangan tojok dengan QFD. Selain itu juga diuraikan evaluasi dari hasil penelitian yang