5. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja seperti suhu yang dingin mempengaruhi kekuatan otot sehingga memerlukan tingkat kekuatan yang lebih besar dalam melakukan
pekerjaan. Penggunaan sarung tangan yang tidak baik dapat menguarangi kemampuan tangan dalam memegang peralatna atau bahan, sehingga
memerlukan tingkat kekuatan yang lebih besar. Peralatan yang bergetar memerlukan tingkat kekuatan yang lebih besar untuk digunakan, getaran juga
dapat mengganggu peredaran darah pada bagian otot.
3.4. Standard Nordic Questionnaire SNQ
Standard Nordic Questionnaire SNQ merupakan salah satu alat ukur yang biasa digunakan untuk mengenali sumber penyebab keluhan kelelahan otot.
Melalui Standard Nordic Questionnaire dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak sakit sampai
sangat sakit. Dengan melihat dan menganalisis peta tubuh seperti Gambar 3.1. maka diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh
pekerja. Dimensi-dimensi tubuh tersebut dapat dibuat dalam format Standard
Nordic Questionnaire. Standard Nordic Questionanire dibuat atau disebarkan untuk mengetahui keluhan-keluhan yang dirasakan pekerja akibat pekerjaanya.
Standard Nordic Questionnaire bersifat subjektif, karena rasa sakit yang dirasakan tergantung pada kondisi fisik masing-masing individu. Keluhan rasa
sakit pada bagian tubuh akibat aktivitas kerja tidaklah sama antara satu orang dengan orang lain
4
.
Gambar 3.1. Peta Tubuh
Keterangan: 0.
leher bagian atas 16. tangan kiri
1. leher bagian bawah
17. Tangan Kanan
2. bahu kiri
18. Paha Kiri 3.
bahu kanan 19. Paha Kanan
4. lengan atas kiri
20. Lutut Kiri
5. punggung
21. Lutut Kiri
6. lengan atas kanan
22. Betis Kiri
7. pinggang
23. Betis Kanan
8. bokong
24. Pergelangan Kaki Kiri
9. pantat
25. Pergelangan Kaki Kanan
10. siku kiri
26. Kaki Kiri
11. siku kanan
27. Kaki Kanan
12. lengan bawah kiri
13. lengan bawah kanan
14. pergelangan tangan kiri
15. pergelangan tangan kanan
3.5. REBA Rapid Entire Body Assesment
4
Kuorinka, I., Jonsson, B., Kilbom, A., Vinterberg, H., Biering-Sorensen, F., Andersson, G., Jorgensen, K, Standardised Nordic Questionnaores Applied Ergonomics, 1987.
REBA dirancang oleh Lynn Mc Atemney dan Sue Hignett 2000 sebagai sebuah metode penilaian postur kerja untuk menilai faktor resiko gangguan tubuh
secara keseluruhan. Data yang dikumpulkan adalah data mengenai postur tubuh, kekuatan yang digunakan, jenis pergerakan atau aksi, pengulangan atau pegangan.
Skor akhir REBA dihasilkan untuk memberikan sebuah indikasi tingkat risiko dan tingkat keutamaan dari sebuah tindakan yang harus diambil
5
1. Grup A, terdiri atas:
. Untuk masing-masing tugas, menilai faktor postur tubuh dengan penilaian
pada masing-masing grup yang terdiri atas dua grup, yaitu:
a. Batang tubuh trunk
b. Leher neck
c. Kaki legs
2. Grup B, terdiri atas:
a. Lengan atas upper arm
b. Lengan bawah lower arm
c. Pergelangan tangan wrist
Pada masing-masing grup, diberikan suatu skala skor postur tubuh dan suatu pernyataan tambahan. Diberikan juga faktor beban atau kekuatan dan
coupling. REBA dapat digunakan ketika penilaian postur kerja diperlukan dalam
sebuah pekerjaan: 1.
Keseluruhan bagian badan digunakan.
5
Stanton, Naville, Handbook of Human Factors,Op.cit., h. 76-85.