Portofolio Syari’ah Pasar Modal Syari’ah
36 menemukan saham-saham syariah yang dapat dimasukkan sebagai
penghitungan portofolio optimal adalah AALI, ASGR, GJTL, INDF, INTP, SMCB, SMGR, TINS, TLKM, dan UNTR.
Penelitian yang dilakukan oleh Yuli Kuriyati 2007, mengenai “Analisis Portofolio yang Optimal di BEI dengan Menggunakan Indeks
Beta”. Dalam analisis ini variabel yang diteliti yaitu return pasar IHSG terhadap return sekuritas. Hasil penelitiannya yaitu Tingkat keuntungan
portofolio dapat dilakukan dengan mencari beta portofolio dengan menggunakan indeks tunggal yaitu sebesar 0,115579866 dan resiko
sekuritas saham individual sebesar -1,97555871. Penelitian yang dilakukan oleh Mokhamad Sukarno 2008, mengenai
”Analisis pembentukan portofolio optimal saham dengan menggunakan single indeks di Bursa Efek Jakarta”. Dalam analisis ini variabel yang diteliti
adalah return pasar IHSG terhadap return sekuritas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 14 saham yang menjadi kandidat portofolio dari 33
saham yang diteliti dengan nilai cut off point. Portofolio optimal dibentuk oleh 2 saham yang mempunyai excess returns to beta ERB terbesar, yaitu
saham AALI dan PGAS dengan nilai ERB 0,86 dan 0,37. Penelitian yang dilakukan oleh Yansen Ali 2008, mengenai
“Simplifying the Portofolio Optimization Process via Single Index Model”. Dalam analisis ini variabel yang diteliti adalah Model Markowitz return dan
dow jones return. Peneliti menemukan Model Index tunggal bekerja dengan baik dalam menaksir input pada model optimisasi Markowitz dasar. Ini
37 ditunjukkan oleh return yang dapat diperbandingkan, yang dihasilkan oleh
model Markowitz dan Dow Jones AIG-CI. Penelitian yang dilakukan oleh Niels Bekkers, Ronald Q Doswijk,
Trevin wlam 2009, mengenai “Strategic Asset Allocation : Determining The Optimal Portofolio with Ten Asset Classes”. Dalam analisis ini
penelitian berdasarkan pada Mean variance model dengan menggunakan data indeks pasar US sebagai variabel independen dan perusahaan real
estate sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menemukan investor dapat mengkombinasikan saham dengan menggunakan Mean variance
model dengan portofolio pasar dan investor harus menentukan batasan individu mereka sendiri dalam penentuan portofolio pasar dan saham yang
dioptimalkan oleh mean-variance sebagai batasan-batasan sebagai alokasi aset.
Penelitian yang dilakukan oleh Jaksa Cvitanicy and Semyon Malamudz 2010 mengenai “Nonmyopic Optimal Portfolios in Viable
Market”. Dalam analisis ini penelitian menggunakan data 31 saham. Data yang digunakan yaitu tingkat suku bunga stochastic sebagai variabel
independen dan volatilitas non myopic sebagai dependen. Hasil penelitian ini menyoroti mekanisme umum di belakang
fenomena countercyclicality MPR, nonmyopic berlebihan volatilitas, dan portofolio optimal nonmyopic. Secara khusus, penelitian ini menunjukkan
bahwa volatilitas nonmyopic ditentukan oleh interaksi antara MPR dan siklus suku bunga.