50 Keterangan :
β
i
= Beta Saham i = Standar deviasi saham i
= standar deviasi pasar rm = korelasi realized return saham i dengan realized return pasar
e. Menghitung alpha. Alpha merupakan intecept realized return saham i dengan realized return pasar IHSG, membandingkan perhitungan
realized return pasar IHSG dalam periode waktu tertentu. Alpha dihitung dengan rumus atau menggunakan program SPSS 17.
Keterangan: = Alpha saham i
= Beta saham i R
m
= Return pasar 2. Menentukan peringkat, saham berdasarkan ERB tertinggi sampai
terendah. a. Menghitung excess return to beta ERB. ERB digunakan untuk
mengukur return premium saham relatif terhadap 1 unit risiko yang
51 tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan beta. ERB
menunjukkan hubungan antara return dan risiko yang merupakan faktor penentu investasi.
Keterangan : ERB = Excess Return to beta
ER
i
= Expected return R
f
= Risk free rate of return b. Menentukan Cut Off Point C yaitu titik pembatas C
i
yang merupakan nilai C untuk saham ke i yang dihitung dari akumulasi
nilai-nilai A1 samapai dengan nilai A
i
dan nilai-nilai B1 sampai dengan B
i
. Nilai C
i
merupakan hasil bagi varian pasar dan sensitifitas saham individual terhadap variance error saham. Cut off point C
merupakan nilai C
i
terbesar dari sederetan nilai C
i
saham. Unique cut off point ini menunjukkan batas pemisah antara penerimaan dan
penolakan saham untuk portofolio efisien.
52 c. Menentukan portofolio optimal
Jika ERB ≥ C maka saham masuk kedalam portofolio optimal. Jika ERB C maka saham-saham tidak masuk dalam portofolio ptimal.
d. Menentukan skala timbangan saham atau investasi relatif saham Z
i
Keterangan: β
i
= Beta saham i = Variance error saham i
ERB = Excess return to beta saham i C = Cut off point
e. Menentukan proporsi dana untuk potofolio optimal.
Keterangan rumus : X
i
= Prosentase dana saham i Z
i
= Proporsi dana saham i = Jumlah X
i
f. Menentukan alpha portofolio yang merupakan rata-rata tertimbang
dari alpha masing-masing saham. Alpha ini akan digunakan untuk menghitung expected return portofolio atau tingkat keuntungan
yang diharapkan. Persamaannya adalah:
53 = Alpha portofolio saham
X
i
= Proporsi saham i = Alpha saham i
g. Menentukan beta portofolio yang merupakan rata-rata tertimbang dari beta individual masing-masing saham pembentuk portofolio,
dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan : = Beta portofolio
= Proporsi dana saham i β
i
= Beta saham i h. Menentukan expected return portofolio ER
p
merupakan rata-rata tertimbang dari return individual masing-masing saham pembentuk
portofolio, dihitung dengan rumus:
ER
p
= Expected return portofolio = Proporsi dana saham i
ER
i
= Expected return saham i
54 i.
Menentukan risiko suatu portofolio optimal yang dihitung berdasarkan model indeks tunggal menggunakan persamaan
sebagai berikut Jogianto, 1998:176:
Keterangan:
=
Risiko portofolio saham = Beta portofolio saham
= Risiko indeks pasar = Proporsi saham i
= Varian dari kesalahan residu saham i
55
E. Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Independen Variabel Dependen
Definisi operasional
variabel penelitian ini adalah return pasar
Market Return yaitu IHSG Indeks Harga Saham Gabungan selama
periode 2006-2010.
Data IHSG
mewakili data pasar, diperlukan untuk menghitung tingkat return R
m
dan risiko pasar. Dalam penelitian ini
konsep return yang digunakan adalah market return R
m
adalah prosentasi perubahan harga penutupan bulanan
indeks sekarang pada bulan ke t dikurangi harga penutupan indeks
sebelumnya pada hari ke t-1 kemudian hasilnya
dibagi dengan
harga penutupan saham A pada hari ke t-1.
R
m
= Definisi
operasional variabel
penelitian ini adalah return saham. Dalam penelitian ini konsep return
yang digunakan
adalah realized
return R
t
adalah prosentasi
perubahan harga penutupan saham A pada bulan ke t dikurangi harga
penutupan saham A pada hari ke t-1 kemudian hasilnya dibagi dengan
harga penutupan saham A pada hari ke t-1.
Return =
Sumber : Tabel Operasional Penelitian
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sampel
1. Pasar Modal
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang
umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual-beli sekuritas
disebut dengan bursa efek. Oleh karena itu, bursa efek merupakan arti dari pasar modal secara fisik. Untuk kasus di Indonesia terdapat satu
bursa efek, yaitu Bursa Efek Indonesia BEI. Sejak tahun 2007, Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES bergabung dan
berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI. Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara
intermediaries. Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat
menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Di samping itu, pasar modal dapat
mendorong terciptanya alokasi dana yang efesien, karena dengan
57 adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana investor dapat
memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal. Asumsinya, investasi yang memberikan return relatif besar
adalah sektor-sektor yang paling produktif yang ada di pasar. Dengan demikian, dana yang berasal dari investor dapat digunakan secara
produktif oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Instrumen pasar modal dalam konteks praktis lebih banyak
dikenal dengan sebutan sekuritas. Sekuritas securities, atau juga disebut efek atau surat berharga, merupakan aset finansial financial
asset yang menyatakan klaim keuangan. Undang-undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 mendefinisikan efek adalah surat berharga, yaitu surat
pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan investasi kolektif, kontrak berjangka atas
efek, dan setiap derivatif dari efek. Sekuritas diperdagangkan di pasar finansial financial market, yang terdiri dari pasar modal dan pasar
uang. Pasar uang money market pada dasarnya merupakan pasar
untuk sekuritas jangka pendek baik yang dikeluarkan oleh bank dan perusahaan umumnya maupun pemerintah. Di pasar uang, sekuritas
yang diperjualbelikan antara lain adalah Sertifikat Bank Indonesia SBI, surat berharga pasar uang, commercial paper, promissory notes,
call money, repurchase agreement, banker’s acceptance, surat perbendaharaan negara, dan lain-lain.
58 Pasar modal capital market pada prinsipnya merupakan pasar
untuk sekuritas jangka panjang baik berbentuk hutang maupun ekuitas modal sendiri serta berbagai produk turunannya. Berbagai sekuritas
jangka panjang yang saat ini diperdagangkan di pasar modal Indonesia antara lain adalah saham biasa dan saham preferen, obligasi
perusahaan dan obligasi konversi, obligasi negara, bukti right, waran, kontrak opsi, kontrak berjangka, dan reksa dana. Sekuritas di pasar
modal ini mempunyai karakteristik berjatuh tempo lebih dari satu tahun untuk secara mudahnya dibedakan dengan sekuritas di pasar
uang yang berjatuh tempo kurang dari satu tahun.
2. Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia BEI disebut juga Jakarta Stock Exchange JSX merupakan perseroan terbatas swasta yang sahamnya dimiliki
oleh anggota bursa dan mendapat perizinan operasional dari bapepam Badan Pengawas Pasar Modal. Bursa Efek Jakarta merupakan
institusi yang terpusat dan mempertemukan kekuatan penawaran dan permintaan efek. Kemajuan pasar modal juga ditentukan oleh kualitas
dan efisiensi bursa efeknya. Master Plan Pasar Modal Indonesia 2005- 2009 yang disusun Bapepam merencanakan untuk melakukan
penggabungan BEJ dan BES pada tahun 2008. Melalui penggabungan ini dan implementasi dari program-program yang terarah, maka
diharapkan terdapat pengembangan pasar yang lebih terfokus dan terpadu, efisiensi dalam pengembangan dan pemasaran produk,
59 penghematan biaya pengembangan teknologi informasi, serta
perbaikan infrastruktur perdagangan. Hal ini diharapkan dapat berdampak pada pengenaan biaya jasa pelayanan yang semakin murah
kepada pelaku pasar yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia.
B. Penemuan dan Pembahasan
1. Analisa Deskriptif
a. Analisis Deskriptif Obyek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah
perusahaan yang 15 saham yang termasuk ke dalam kelompok LQ 45 ini dipilih sebagai objek penelitian karena saham-saham tersebut
merupakan jenis-jenis saham favorit para investor di BEI. Sedangkan kriteria saham-saham yang tercatat dalam daftar Jakarta Islamic Index
sebanyak 8 saham. Saham yang dipilih adalah Januari 2006 sampai Desember 2010.
b. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian 1 Variabel Return Saham Individual
Deskripsi variabel utama dalam penelitin ini adalah return saham individual. Return saham individual adalah return yang
diperoleh investasi yaitu capital gain. Return saham individual di peroleh dari return perusahaan yang listing di LQ 45. Indeks ini