Tujuan dan Manfaat Penelitian

14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Investasi

Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa yang akan datang. Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, investasi merupakan komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang sacrifice current consumption dengan tujuan memperbesar konsumsi di masa yang akan datang. Investasi dapat berkaitan dengan penanaman sejumlah dana pada asset real seperti: tanah, emas, rumah dan asset real lainnya atau pada asset financial seperti: deposito, saham, obligasi, dan surat berharga lainnya Eduardus Tandelilin, 2010:2. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu Jogiyanto, 2000:5. Sedangkan menurut Iswantoro, 2006:121 investasi adalah tindakan menanamkan uang dalam bentuk tunai, aset dan surat- surat berharga lainnya dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai pendapatan dari investasi tersebut. 15 Investasi menurut Jones 2007:3 yaitu ”investment is the commitment of funds to one or more assets thet will be held over some future time period” sedangkan menurut Bodie 2009:1 yaitu ”an Investment is the current commitment of money or other resourches in the expectation of reaping future benefits”. Menurut Irham dan Yovie 2009:6 tujuan investasi yaitu untuk mencapai suatu efektifitas dan efisiensi dalam keputusan maka diperlukan ketegasan akan tujuan yang diharapkan. Begitu pula halnya dalam bidang investasi kita perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai yaitu: a. Terciptanya keberlanjutan continuity dalam investasi tersebut. b. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan profit actual. c. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham. d. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa.

2. Tingkat Keuntungan

Menurut Mohammad Samsul 2006:219 return saham adalah pendapatan yang dinyatakan dalam persentase dari modal awal investasi. Pendapatan dalam saham ini meliputi keuntungan jual beli saham, di mana jika untung disebut capital gain dan jika rugi capital loss. Dari return saham ini kita dapat mengetahui expected return suatu saham. 16 Expected return adalah keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor dikemudian hari terhadap sejumlah dana yang telah ditempatkannya. Pengharapan menggambarkan sesuatu yang bisa saja terjadi di luar dari yang diharapkannya Irham dan Yovie, 2009:6. Tingkat keuntungan yang di harapkan pemodal dari investasi saham adalah adanya keuntungan yang diterima di masa depan. Karena investasi saham mengandung resiko, maka keuntungan yang diharapkan belum tentu sama dengan keuntungan yang sesungguhnya. Keuntungan dan pendapatan investasi saham, berupa Capital Gain dan Deviden. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dengan harga beli, sedangkan deviden diperoleh dari pembagian laba bersih perusahaan.

3. Tingkat Risiko

Menurut teori portofolio risiko didefinisikan suatu keuntungan yang menyimpang dari yang diharapakan Suad Husnan, 2001:52. Baik menyimpang lebih besar ataupun menyimpang lebih kecil. Semakin besar penyimpangan antara hasil sesungguhnya dengan yang diharapkan berarti semakin besar risiko yang ditanggung. Risiko dapat didefinisikan sebagai kemungkinan untuk luka, rusak, atau hilang. Dalam investasi risiko selalu dikaitkan dengan variabilitas return yang dapat diperoleh dengan surat berharga Ahmad Kammarudin, 2003:100. 17 Menurut Eduardus Tandelilin, 2010:105 dalam teori portofolio modern telah diperkenalkan bahwa risiko investasi total dapat dipisahkan menjadi dua jenis risiko yaitu: a. Risiko Sistematik Risiko sistematis atau risiko pasar merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Perubahan pasar tersebut akan mempengaruhi variabelitas return suatu investasi. Dengan kata lain, risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat didiversifikasikan undiversifiable. b. Risiko Tidak Sistematik Disebut juga risiko khusus yang terdapat pada masing-masing perusahaan, adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko perusahaan lebih terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas. Dalam manajemen portofolio disebutkan bahwa risiko perusahaan bisa diminimalkan dengan melakukan diversifikasi aset dalam suatu portofolio. Risiko selalu ada dalam aktivitas ekonomi, dalam bisnis kita akan mengenal pepatah no risk no return. Secara sederhana risiko disamakan dengan ketidakpastian. Dalam islam ketidakpastian itu adalah gharar. Dan gharar dilarang, oleh karenanya sangat penting melakukan upaya pembebanan terhadap gharar, atau resiko atau ketidakpastian Achsein, 2000: 50. 18

4. Portofolio a. Pengertian Portofolio

Menurut Irham dan Yovie 2009:2 portofolio adalah sebuah bidang ilmu yang khusus mengkaji bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk menurunkan risiko dalam berinvestasi secara seminimal mungkin, termasuk salah satunya dengan menganekaragamkan risiko tersebut. Teori ini disebut teori portofolio karena mempunyai cara mengestimasikan dana kedalam bentuk surat-surat berharga, teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa pemilik modal akan menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis surat berharga dengan tujuan mengurangi risiko yang harus ditanggung dan kemudian ingin mendapatkan santunan penghasilan yang lebih tinggi. Dalam teori ini risiko investasi dalam saham didefinisikan sebagai investasi standar dan tingkat keuntungan. Menurut Jones 2002:3,“ Portfolio is the securities held by an investor taken as a unit.” Artinya portofolio adalah sejumlah sekuritas yang dipertahankan oleh investor dalam satu kesatuan. Risiko pasar dari masing-masing saham yang di masukkan dalam portofolio tersebut, dengan kata lain jika ingin membentuk portofolio yang memiliki risiko rendah, maka saham-saham yang dipilih bukanlah saham-saham yang memiliki covariance dengan portofolio yang rendah, apabila portofolio tersebut mewakili

Dokumen yang terkait

ANALISIS INVESTASI MELALUI PENETAPAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA SAHAM LQ-45 BURSA EFEK INDONESIA

0 6 49

Analisis Investasi Melalui Penetapan Portofolio Saham Optimal Pada Saham LQ-45 Bursa Efek Indonesia (The Analysis of Invesment by Determination Optimal Portofolio of LQ-45 at Indonesian Stock Exchange)

0 45 7

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM LQ- 45 YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 38

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DENGAN MENGGUNAKANMODEL Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index (Jii) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 20

0 4 14

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAMJAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DENGAN MENGGUNAKAN Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index (Jii) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2014.

0 2 15

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM Analisis Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index ( Jii ) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Dan Model Random Di Bursa Efek Indonesia ( BEI ).

1 0 13

ANALISIS PEMBENTUKAN DAN PERBANDINGAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL : STUDI PADA SAHAM LQ-45 DAN JIIDI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE FEBRUARI 2011-JANUARI 2014.

0 1 24

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM DI INDEKS LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL.

0 4 27

Penentuan Portofolio Optimal pada Saham LQ 45 di PT Bursa Efek Indonesia.

0 0 20

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Indeks LQ 45 dengan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia.

0 0 1