Penentuan Portofolio Optimal Portofolio a. Pengertian Portofolio

26 menginginkan menginvestasikan dananya pada tempat-tempat yang dianggap tidak efisien. Investor dapat menentukan kombinasi dari aspek-aspek dan membentuk portofolio, baik yang efisien maupun yang tidak efisien. Yang penting bagi investor adalah bagaimana menentukan portofolio yang dapat memberikan kombinasi tingkat risiko dan keuntungan yang optimal. Suatu portofolio dikatakan efisien apabila portofolio tersebut ketika dibandingkan dengan portofolio lain memenuhi kondisi berikut: Abdul Halim, 2005:54. a. Memberikan ER Expected Return terbesar dengan risiko yang sama, atau b. Memberikan risiko terkecil dengan ER Expected Return yang sama.

6. Seleksi Portofolio Optimal

Portofolio optimal adalah portofolio yang dapat memaksimalkan preferensi investor sehubungan dengan pengembalian dan risiko. Salah satu prosedur penetuan portofolio optimal adalah single index model Elton dan Gruber, 2003:183. Untuk membentuk portofolio optimal, berbagai saham disusun menurut peringkat tertinggi sampai terendah berdasarkan rasio dari kelebihan pengembalian terhadap beta excess return to beta. 27 Kelebihan pengembalian adalah selisih antara pengembalian yang diperkirakan atas suatu asset dengan penengembalian bebas risiko. Dengan demikian, Excess Return to Beta ERB merupakan ukuran tambahan pengembalian dari suatu aset di atas pengembalian yang ditawarkan oleh aset bebas risiko. Peringkat saham ditentukan oleh ERB yang dirumuskan sebagai berikut: Elton dan Gruber, 2003:184. Rasio ERB diukur dengan membagi excess return dengan risiko yang ditunjuk dengan koefisien beta. Keterangan: ERB = Rasio excess retun to beta = Return yang diharapkan saham i = Return saham bebas risiko = Perubahan yang diharapkan di atas rate of return saham I yang berhubungan dengan 1 perubahan return pasar yang merupakan ukuran sensitivitas return saham I terhadap return saham. Jika saham disusun berdasarkan ERB yang dimiliki mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah, hal ini menggambarkan peringkat keinginan investor dalam memilih saham yang akan dimasukkan ke dalam portofolio. Diantara saham-saham yang memiliki ERB positif, maka pemilihan selanjutnya dilakukan atas saham-saham yang memberikan hasil optimal melalui pembatasan pada tingkat tertentu, dimana batasan tersebut dinamakan Cut Off Rate. 28 Dengan demikian, apabila suatu saham memiliki ERB lebih besar dari cutt of rate-nya C i , maka saham tersebut akan dimasukkan dalam portofolio. Untuk menentukan C i digunakan rumus: Elton dan Gruber, 2003:186. Keterangan : C i = Nilai-nilai yang dihitung untuk menentukan C = Variansi return pasar i = Variansi random error yang merupakan ukuran unsystematic risk R i = Expected return = Beta saham i R f = Return asset bebas risiko

7. Indeks Harga Saham Gabungan

Indeks Harga Saham Gabungan IHSG atau composite stock price index menggunakan seluruh saham tercatat sebagai komponen penghitungan indeks. Masing–masing pasar modal memiliki indeks yang dibentuk berdasarkan saham-saham yang dipakai sebagai dasar dalam perhitungan indeks harga. Sebagai contoh IHSG di masing-masing Negara memiliki tingkat perkembangan yang berbeda. Tabel di bawah ini menyajikan perkembangan IHSG di Asia Afrika termasuk Indonesia selama 2006-2010. 29 Tabel 2.1 Perkembangan IHSG di Asia Pasifik 2005-2007 Sumber : Eduardus Tandelilin, 2010:86 Dalam dua tahun tersebut perkembangan IHSG di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang baik mencapai lebih dari 51 dan berada pada pringkat ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pasar modal di Indonesia semakin baik.

8. LQ 45

Perusahaan yang terdaftar pada Indeks LQ 45 adalah perusahaan yang memiliki profit yang cukup tinggi dan memiliki saham yang cukup besar. Perusahaan yang terdaftar pada LQ 45 terdiri dari 45 merupakan perusahaan yang masuk ke dalam perusahaan yang telah Go public. Di dalam indeks LQ 45 terdiri dari 45 perusahaan yang bervariasi dari berbagai sektor yang telah memenuhi persyaratan dalam indeks LQ 45. Intensitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda-beda. No Negara 29 Des 06 29 Des 07 1 Shenzen 550,59 1.453,47 163,98 2 Shanghai 2.675,47 5.308,89 98,43 3 Indonesia 1.805,52 2.739,704 51,74 4 Mumbai 13.786,91 20.216,72 46,64 5 Hong Kong 19.964,72 27.824,93 39,46 6 Malaysia 1.096,24 1.437,82 31,16 7 Thailand 679,84 852,06 25,33 8 Philipina 2.982,54 3.667,64 22,97 9 Singapura 2.985,83 3.447,20 16,46 10 DownJones 12.463,15 13.359,61 7,19 11 Taiwan 7.823,72 8.313,72 6,26 12 Jepang 17.225,83 15.564,69 9,64

Dokumen yang terkait

ANALISIS INVESTASI MELALUI PENETAPAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA SAHAM LQ-45 BURSA EFEK INDONESIA

0 6 49

Analisis Investasi Melalui Penetapan Portofolio Saham Optimal Pada Saham LQ-45 Bursa Efek Indonesia (The Analysis of Invesment by Determination Optimal Portofolio of LQ-45 at Indonesian Stock Exchange)

0 45 7

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM LQ- 45 YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 38

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DENGAN MENGGUNAKANMODEL Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index (Jii) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 20

0 4 14

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAMJAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DENGAN MENGGUNAKAN Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index (Jii) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2014.

0 2 15

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM Analisis Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index ( Jii ) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Dan Model Random Di Bursa Efek Indonesia ( BEI ).

1 0 13

ANALISIS PEMBENTUKAN DAN PERBANDINGAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL : STUDI PADA SAHAM LQ-45 DAN JIIDI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE FEBRUARI 2011-JANUARI 2014.

0 1 24

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM DI INDEKS LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL.

0 4 27

Penentuan Portofolio Optimal pada Saham LQ 45 di PT Bursa Efek Indonesia.

0 0 20

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Indeks LQ 45 dengan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia.

0 0 1