39
No
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Populasi Sampel
Variabel yang diteliti
Hasil Penelitian
5
Y an
se n
A li
2 8
Simplifying the Portofolio
Optimization Process via
Single Index Model
Jumlah sampel 48 industri
Model Markowitz
return dan dow jones
return Model Index tunggal
bekerja dengan baik dalam menaksir input
pada model optimisasi Markowitz dasar. Ini
ditunjukkan oleh return yang dapat
diperbandingkan, yang dihasilkan oleh model
Markowitz dan Dow Jones AIG-CI.
6
N ie
ls B
ek k
er s,
Ro n
ald Q
D o
sw ijk
,
T re
v in
w la
m
2 9
Strategic Asset
Allocation : Determining
The Optimal Portofolio
with Ten Asset Classes
Data yang digunakan adalah
berjumlah 10 kelas aset
Data yang digunakan
adalah indeks pasar US
sebagai variabel
independen dan
perusahaan real estate
sebagai variabel
dependen Investor dapat
mengkombinasikan saham dengan
menggunakan Mean variance model
dengan portofolio pasar dan investor harus
menentukan batasan individu mereka sendiri
dalam penentuan portofolio pasar dan
saham yang dioptimalkan oleh
mean-variance sebagai batasan-batasan
sebagai alokasi asset.
7
Ja k
sa Cv
it an
ic an
d S
em y
o n
M al
am u
d
2 1
Nonmyopic Optimal
Portfolios in Viable
Markets Data yang
digunakan 31 saham
Data yang digunakan
yaitu tingkat suku bunga
stochastic sebagai
variable independent
dan volatilitas non myopic
sebagai dependen
Hasil penelitian ini menyoroti mekanisme
umum di belakang fenomena
countercyclicality MPR, nonmyopic
berlebihan volatilitas, dan portofolio optimal
nonmyopic. Secara khusus, penelitian ini
menunjukkan bahwa volatilitas nonmyopic
ditentukan oleh interaksi antara MPR
dan siklus suku bunga.
Sumber : Hasil Kesimpulan Penelitian Terdahulu
40
C. Kerangka Pemikiran
Investasi dapat diartikan sebagai cara penanaman modal, baik langsung maupun tidak langsung yang bertujuan mendapatkan manfaat keuntungan
tertentu sebagai hasil penanaman modal tersebut. Investasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yaitu dengan melakukan investasi
pada surat-surat berharga saham, obligasi, dan sebagainya untuk memilih berbagai jenis surat berharga sehingga mereka dikatakan membentuk
portofolio. Definisi portofolio optimal adalah yang mampu memberikan tingkat
keuntungan tertentu dengan risiko yang lebih rendah untuk membentuk suatu portofolio yang optimal maka dilakukan terlebih dahulu adalah
memilih saham-saham berdasarkan dengan kriteria, memeringkatkan saham dengan menentukan cut off rate C, setelah saham-saham tadi dapat
dikatakan optimal dengan menentukan proporsi masing-masing saham yang akan memberikan portofolio optimal.
41
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
Berdasarkan tujuan penelitian maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi liniear sederhana sebagai berikut:
1. Hipotesis perbandingan antara ERB Excess Return to Beta dengan C Cut Off Point pada saham LQ 45 dengan menggunakan metode Single
Index Model SIM Bank Indonesia
Bursa Efek Indonesia
Return Pasar IHSG
Return Saham LQ45 dan JII
Varian Saham dan Pasar Risiko Saham Sistematis dan Tidak Sistematis
SBI
ERB Cut Off Point C
ERB C ERB C
Masuk Kandidat Portofolio Optimal Tidak Masuk Kandidat Portofolio Optimal
Kesimpulan Regresi Linier Sederhana
42 H
: ERB C Tidak termasuk kandidat saham portofolio optimal saham LQ 45.
Ha : ERB C Termasuk kandidat saham portofolio optimal saham LQ 45.
2. Hipotesis perbandingan antara ERB Excess Return to Beta dengan C Cut Off Point pada saham JII dengan menggunakan metode Single
Index Model SIM H
: ERB C Tidak termasuk kandidat saham portofolio optimal saham JII.
Ha : ERB C Termasuk kandidat saham portofolio optimal saham JII.
43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah saham-saham yang terdapat dalam Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder
yaitu yang diperoleh dari publikasi berupa data harga saham penutupan volume perdagangan saham bulanan publikasi BI berupa data SBI 1 bulanan
selama tahun 2006-2010, dan IHSG Indeks Harga Saham Gabungan. Adapun saham-saham yang dipilih yaitu dengan menggunakan teknik
purposive sampling artinya harus terkategori paling likuid selama tahun 2006-2010. Saham-saham ini di bagi menjadi dua kelompok yaitu saham
yang mengalami pembentukan portofolio optimal di LQ 45 dan JII. Kriteria saham yang masuk ke dalam LQ 45 adalah saham-saham yang
paling likuid dan saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index JII selama Januari 2006 sampai bulan Desember 2010. Permasalahan ini dibatasi pada
15 saham unggulan dengan kriteria likuiditas fundamental yakni
berkapitalisasi pasar terbesar selama 2006-2010 yang termasuk ke dalam kelompok LQ 45. Ini dipilih sebagai objek penelitian karena saham-saham
tersebut merupakan jenis-jenis saham favorit para investor di BEI. Sedangkan kriteria saham-saham yang tercatat dalam daftar Jakarta Islamic
Index yang dipilih adalah selama periode Januari 2006 sampai Desember
44 2010 dan masuk kembali dalam daftar Jakarta Islamic Index Januari 2009
sampai Juni 2009 dengan kriteria tersebut hasil penelitian dapat dipergunakan keputusan investasi pada semester satu Tahun 2009.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi sampel dalam penelitian ini adalah saham-saham unggulan yang terdapat pada Bursa Efek Jakarta BEJ. Saham-saham tersebut dipilih
berdasarkan data yang diperoleh dari pertama, saham emiten yang masuk dalam perhitungan Jakarta Islamic Index yang terdiri dari 30 saham emiten.
Komponen saham yang masuk dalam perhitungan JII ini selalu dievaluasi setiap enam bulan.
Oleh sebab itu setiap periode per enam bulan saham emiten yang tercatat selalu berubah-ubah sedangkan saham emiten yang masuk dalam
perhitungan LQ 45, indeks ini terdiri atas 45 saham. Dan penentuan jenis- jenis saham yang masuk sebagaimana JII, ditentukan per enam bulan sekali
Jumlah sampel perusahaan LQ 45 dan JII terdapat dalam tabel 3.1 dan 3.2