Hasil Analisis Analisis pembentukan portofolio optimal pada saham LQ 45 dan JII di Bursa Efek Indonesia dengan metode Cut Off Point

90 portofolio optimal adalah saham yang mempunyai ERB lebih besar atau sama dengan niali ERB di titik cut off rate, sedangkan saham-saham yang mempunyai nilai ERB lebih kecil dari pada cut off rate tidak di ikut sertakan dalam pembentukkan portofolio optimal. Dari 31 saham yang direkomendasikan oleh BNI securities, hanya 15 saham yang dapat menghasilkan portofolio optimal. Hal ini sesuai dengan teori salah satu teknik analisa portofolio optimal yang dilakukan oleh Elton Gruber 2003:185, adalah menggunakan single index model. Analisis atas sekuritas dilakukan dengan membandingkan excess return to beta ERB dengan Cut-off Rate-nya C i dari masing-masing saham. Saham yang memiliki ERB lebih besar dari C i dijadikan kandidat portofolio, sedang sebaliknya yaitu C i lebih besar dari ERB tidak diikutsertakan dalam portofolio. 91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Proses pembentukkan portofolio saham LQ 45 dan JII melalui beberapa penyeleksian saham dengan menggunakan cut off point yang terlebih dahulu dibandingkan dengan ERB. Sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas yang memiliki nilai ERB lebih besar dibandingkan cut off point atau nilai ERB yang memiliki nilai positif. Dari perhitungan dengan menggunakan model indeks tunggal terhadap 15 saham pada saham LQ 45 dan 8 saham pada saham JII, hasilnya menunjukkan 13 saham pada saham LQ 45 dan 7 saham pada saham JII yang memiliki nilai excess return to beta lebih besar dari cut off point dan akan menjadi kandidat portofolio. Jadi dalam penelitian portofolio optimal bentuk oleh 13 saham pada saham LQ 45 yaitu saham AALI, ASII, BBCA, BDMN, BMRI, BNBR, BNGA, BNII, INDF, INKP, ISAT, PGAS, MEDC dan 7 saham pada saham JII yaitu saham BUMI, INCO, INTP, KLBF, PTBA, UNTR, UNVR. Penggunaan metode model indeks tunggal untuk menentukkan portofolio efisien berdasarkan besarnya nilai cut off point dan excess return to beta mempunyai kelebihan karena mempertimbangkan juga systematic risk saham yang di ukur dengan beta. Saham yang mempunyai koefisien beta antar waktu relatif stabil berarti mempunyai excess return beta antar waktu 92 relatif stabil juga. Oleh karena itu investor perlu membandingkan nilai excess return to beta tiap saham kandidat dengan basis periode waktu yang berbeda. Investasi pada saham selalu mengandung unsur risiko, baik unsystematic risk maupun systematic risk. Unsystematic risk dapat dihindari investor melalui diversifikasi, yaitu dengan membentuk portofolio, sedangkan systematic risk dapat dihindari investor dengan memilih saham- saham yang mempunyai nilai excess return to beta yang besar. Informasi nilai beta dan nilai excess return to beta dapat dimanfaatkan untuk mempertimbangkan alternatif investasi dan mengoptimalkan penyusunan portofolio saham.

B. Implikasi

Implikasi yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis penelitian ini dapat menambah wawasan dalam bidang pasar modal khususnya mengenai instrument pasar modal saham. Serta mengetahui bagaimana pentingnya memilih saham dan pembentukan portofolio optimal. 2. Bagi akademisi untuk menambah pengetahuan mengenai keuangan dan pasar modal khususnya mengenai investasi dalam portofolio. 3. Bagi investor penelitian ini dijadikan bahan acuan dalam mempertimbangkan suatu keputusan investasi dari berbagai alternatif investasi yang ditawarkan ketika investor menginginkan kekayaannya diinvestasikan. 93 4. Bagi perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar modal untuk memanfaatkan dana tersebut dalam mengembangkan proyek-proyeknya, tanpa harus membayar beban bunga tetap seperti jika meminjam dana ke bank. 5. Bagi pemerintah dapat meningkatkan kegiatan perekonomian negara dan kemakmuran masyarakat luas.

C. Saran

1. Data harga saham, Indeks Harga Saham Gabungan dan Suku Bunga Indonesia yang dugunakan adalah harga saham bulanan sehingga kurang mencerminkan keadaan pada harian pengamatan. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan harga saham harian sehingga kemungkinan dapat memberikan hasil yang baik. 2. Perluasan penggunaan sampel dengan memperhatikan sektor industrinya dapat dilakukan agar diketahui pengaruh sektor industrinya dapat dilakukan agar diketahui pengaruh sektor industri terhadap hasil penelitian. 3. Periode pengamatan penelitian cukup pendek hanya lima tahun, yaitu dari tahun 2006-2010. Oleh karena itu perlu untuk memperpanjang waktu pengamatan agar hasil penelitian lebih akurat.

Dokumen yang terkait

ANALISIS INVESTASI MELALUI PENETAPAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA SAHAM LQ-45 BURSA EFEK INDONESIA

0 6 49

Analisis Investasi Melalui Penetapan Portofolio Saham Optimal Pada Saham LQ-45 Bursa Efek Indonesia (The Analysis of Invesment by Determination Optimal Portofolio of LQ-45 at Indonesian Stock Exchange)

0 45 7

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM LQ- 45 YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 38

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DENGAN MENGGUNAKANMODEL Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index (Jii) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 20

0 4 14

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAMJAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DENGAN MENGGUNAKAN Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index (Jii) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2014.

0 2 15

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM Analisis Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index ( Jii ) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Dan Model Random Di Bursa Efek Indonesia ( BEI ).

1 0 13

ANALISIS PEMBENTUKAN DAN PERBANDINGAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL : STUDI PADA SAHAM LQ-45 DAN JIIDI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE FEBRUARI 2011-JANUARI 2014.

0 1 24

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM DI INDEKS LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL.

0 4 27

Penentuan Portofolio Optimal pada Saham LQ 45 di PT Bursa Efek Indonesia.

0 0 20

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Indeks LQ 45 dengan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia.

0 0 1